SALIS (19)

71 9 0
                                    

"Lis,kamu udah siap?ayo turun sayang kita berangkat" ajak jelin sambil terus mengelus rambut hitam kelam salis degan salis yang terduduk hampa di depan cermin meja riasnya.

"Mama yakin mau jodohin aku?" pandangan Salis yang lurus ke depan menatap pantulan dirinya sendiri dengan kekosongan yang mendebur di jiwanya karena malam ini ia akan menemui calon tunangnya.

"Sebenarnya mama juga nggak tega sayang,tapi bisnis papa kamu ada di ambang kehancuran,kalau kamu nggak mau di jodohin temen bisnis papa kamu nggak akan mau minjemin dana untuk perusahaan papa kamu." jelas jelin sambil sesekali meneteskan air mata.

"Turun yuk lis,kita berangkat...yang lain juga sudah menunggu di bawah" lanjut jelin disusul kepergian mereka berdua ke sebuah restoran bernuansa itali untuk makan malam dengan keluarga calon tunangan salis,serta membicarakan tentang perjodohan ini.

"Lis, senyum dong...jangan murung terus,masak mau ketemu calon mertua wajahnya ditekuk terus" ucap arya saat mereka telah sampai di restoran dan telah terduduk manis menunggu keluarga calon tunangan salis.

"Iya kak" ucap salis lalu mengembangkan fuck smile nya.

Selang beberapa menit terbukanya pintu restoran membuat feri mengembangkan senyum karena teman bisnisnya telah sampai.

"Maaf ya fer aku dan keluargaku terlambat" ucap laki-laki yang seumuran dengan feri lalu duduk di depan feri tepat.

"Tidak papa,salis kenalin ini om reza" ucap feri sambil mengode salis agar mengulurkan tangan,Salis yang paham dengan kode pemberian feri segera mengulurkan tangan.

"Salis om," ucap salis memperkenalkan diri.

"Oh ini yang namanya salis,cantik...putra kami pasti suka"

"Makasih om"

"Za,dimana putramu?" tanya feri heran karena reza hanya datang dengan istrinya.

"Oh,dia lagi markir mobil,sebentar lagi pasti datang" jawab reza santai.

"Maaf semuanya saya telat" ucap calon tunangan salis setelah ia sampai di meja restoran.

"Kenzra"

"Salis"

Ucap mereka bersamaan dengan raut terkejut yang tak bisa di sembunyikan.

"Lho kalian sudah saling kenal?" tanya feri tak kalah terkejut.

"Dia temen sekolahan salis pa" jawab salis sambil menyembunyikan raut terkejutnya.

"Ya sudah nak kenzra mari duduk" kenza duduk di depan Salis tepat.

Setelah itu mereka bercakap-cakap membahas penentuan hari pertunangan Salis dan kenzra, dalam hati kenzra benar-benar bahagia karena sejak lama kenzra mencintai Salis, namun salis telah menjadi milik eska,kenzra tidak ingin kesalahan masa lalunya pada eska terulang kembali.

"Om tante Salis kebelakang dulu ya" pamit salis di tengah obrolan mereka.

Setelah salis meninggalkan meja makan arya ikut bangkit dan berpamitan kebelakang.

"Kenzra juga mau kebelakang dulu ya" kenzra bangkit setelah arya menghilang di telan belokan restoran.

"Ke belakang kok jama'ah sih" ucap jelin yang mengundang gelak tawa insan yang masih bertahan di meja makan.

Sedangkan di toilet restoran yang menjadi keberadaan Salis sekarang terdengar jelas suara tangisan yang bersumber dari mulut cewek berambut hitam kelam itu.

"Nggak usah nangis...manja banget sih lo" ucap seorang laki-laki yang bersandar di depan pintu toilet yang lupa salis tutup,karena terlalu sedih dan tak mampu membendung air mata lagi salis sampai lupa menutup pintu toilet.

SALISWhere stories live. Discover now