SALIS(8)

101 14 0
                                    

Pagi yang cerah dengan kicauan burung dan sumilir angin yang mengawali hari minggu di kota jakarta,namun awan gelap menyelimuti hati gadis dengan paras cantik dan rambut hitam kelam yang terus merenung di kamar tidurnya,hingga dering ponsel membangunkanya dari lamunan yang merenggut senyumnya.

"Halo ska ada apa.?"

"Jalan yuk"

"Kemana?"

"Udah ikut aja"

Tuut tuut tuut

Sambungan diputuskan oleh eska di seberang sana,dan salis segera bersiap-siap.

Satu notifikasi masuk di ponsel salis,

Gue udah ada di depan rumah lo

Setelah membaca pesan eska,salis segera turun untuk menemui eska.

"Hai ska,kita mau kemana?" ucap salis berusaha menyembunyikan kepedihanya.

"Lo maunya kemana?"

"Gue sih terserah lo aja"

"Ya udah masuk" eska membukakan pintu penumpang lalu berlari kecil menuju pintu pengemudi,setelah eska menjalankan mobilnya menjauhi pekarangan rumah Laditiyar, suasana hening tercipta antara eska dan salis,hingga suara cowok di sebelah salis memecah keheningan.

"Lis"

"Iya"

"Lo mau kemana?" ucap eska dengan tatapan yang fokus kedepan.

"Terserah lo aja ska" suasana kembali hening hingga mobil eska tiba di tempat parkir sebuah bioskop.

"Kita nonton aja ya lis"

"Iya"

"Lo mau film apa?"

"Terserah lo aja" seketika eska merenung tampak tengah memikirkan sesuatu.

"Ok" ucap eska sambil meraih tangan salis dan menggandengnya menuju bioskop,setelah eska membeli tiket,salis dan eska masuk ke dalam bioskop dengan posisi duduk yang bersebelahan.

"Eska"

"Hemm"

"Kita mau nonton film apa sih?" tanya salis meminta penjelasan.

"Tersesat dalam dunia lain" jawab eska santai,yang mampu membuat salis membulatkan mata.

"Eska gue gak suka film horor ska" ucap salis sambil memukul lengan eska pelan.

"Tadi katanya terserah gue" tepat sasaran,salis langsung menghentikan pukulanya dan memilih diam,eska yang menyadari tingkah salis menarik sudut bibirnya hingga membentuk lengkungan manis yang terukir indah di wajah eska.

Lucu batin eska

Film mulai diputar menampakkan sisi horor film tersebut,hingga pada puncak cerita yang menampakkan adegan paling horor ditayangkan yang mampu membuat salis ketakutan,karna terlalu takut dan adegan yang mengejutkan salis reflex memeluk tubuh eska dan menenggelamkan wajahnya di dada eska,sedangkan eska tersenyum puas melihat salis yang memeluk dirinya dengan erat bahkan sangat erat.

"Betah banget meluk gue" salis mendongakkan kepalanya dan mulai tersadar bahwa dirinya sedang memeluk eska,salis segera menengakkan tubuhnya kembali,dan suasana canggung pun tak bisa dihindari.

"Santai aja kali lis" ucap eska yang menyadari bahwa salis masih canggung bahkan setelah mereka telah masuk mobil dan eska siap melajukan mobilnya.

SALISWhere stories live. Discover now