SALIS (20)

94 10 0
                                    

"Lo kenapa lis?" tanya Ida setelah salis datang dan terduduk manis di sebelah ida.

"Gue putus sama eska" jawab salis datar membuat ida sepontan berteriak alhasil tere rera dan ira mendekat untuk mengetahui penyebab dari teriakan maut ida.

"Lo kenapa sih da,teriak nggak jelas gitu" tanya tere kesal sambil memutar kursi depan salis.

"Salis putus sama eska guys..." jawab ida memelankan suaranya,dan kabar itu sukses membuat tere rera dan ira membelalakan mata.

"Kakak gue mutusin lo?" tanya ira shock.

"Gue yang mutusin eska"

"Apa?kok bisa...terus kak eska gimana" ira semakin panik mendengar setiap kata yang terlontar dari bibir salis,salis hanya memandang teman-temanya satu per satu tanpa berminat menjawab pertanyaan dari ira.

"Kakak" ucap ira khawatir melihat salis tak menjawab pertanyaanya.

"Kak eska" ira berlari keluar kelas menemui eska di kelasnya,ida,tere,salis dan rera ikut menempuh jejak ira untuk menemui eska,sesampainya mereka di depan kelas eska,tere maupun salis, ida,rera bahkan ira tidak menemukan eska di dalamnya,dengan di selimuti rasa khawatir ira bertanya pada salah satu penghuni kelas Xl ipa 2.

"Ehh emm sory,kak eska dimana ya?" tanya ira pada seorang cowok yang nampak urakan dengan seragam yang dikeluarkan.

"Dia..."

Brukkkk....

Terdengar jelas suara orang yang tersungkur jatuh dari arah koridor depan toilet samping kelas Xl ipa 2.

"Kenzra" jerit salis sambil berlari mendekati kenzra yang tersungkur jatuh dengan sudut bibir yang mengeluarkan darah segar,belum sempat salis mencapai tubuh kenzra,eska kembali memukul kenzra dengan sangat keras.

"Mana janji lo sama gue,dasar berengsek" kemarahan bercampur emosi mengelilingi tubuh eska,aura panas juga terpancar dari diri eska mendapati salis memutuskanya karena kenzra.

"Gue bisa jelasin ska" kenzra terus meronta berusaha menjauh dari amukan eska.

"Eska cukup" tepat sebelum eska melayangkan pukulanya salis menjerit meminta eska mengakhiri aktivitasnya.

"Aku tau kamu kecewa tapi nggak gini caranya" salis membangunkan kenzra hingga kenzra tertegak sempurna menghadap eska,tanpa aba-aba eska menarik tangan salis menuju taman dan mendudukkan tubuh salis pada bangku taman.

"Dulu aku pikir aku nggak butuh penjelasan, tapi setelah aku tau siapa tunangan kamu,aku butuh penjelasan itu," eska tampak menahan amarah yang berdebur di jiwanya.

"Papa butuh uang untuk menyelamatkan perusahaanya,dan keluarga kemilo mau minjemin dana asal putranya di nikahin sama putri keluarga Laditiyar, dan aku yang dipilih mama untuk perjodohan ini, aku yang di jual,karena mama lebih menyayangi kak cia,aku nggak lebih berharga dari kak cia ska" emosi salis seketika meluap saat mengingat dirinya tak lebih berharga dari cia,air mata terus terjun bebas ke pipi salis, eska yang melihat salis menjatuhkan air mata sepontan memeluk tubuh salis dalam.

"Maaf" satu kata indah didengar, lolos dari bibir eska tanpa melepaskan pelukanya.

"Aku bisa bawa kamu pergi kalau kamu nggak mau di jodohin sama kenzra" eska tetap memberikan ketenangan pada salis dengan setia memeluknya.

"Jangan ska" salis melepas pelukan eska setelah merasa sedikit lebih tenang.

"Kenapa?" eska melepaskan pelukanya pelan sambil mengernyitkan dahinya tidak mengerti.

"Aku mau kamu jauhin aku" dengan berat hati salis mengatakan hal yang paling ia benci.

"Tapi kenapa lis? Aku butuh prnjelasan" eska memandang salis penuh tanda tanya yang terus berputar di kepalanya.

SALISWhere stories live. Discover now