SALIS (2)

178 16 7
                                    

Hanya butuh 25 menit perjalanan kini salis dan eska telah tiba di depan rumah keluarga Laditiyar, dengan arahan salis eska dapat menemukan kediaman Laditiyar. "lo mau mampir dulu gak ska" tanya salis masih dengan rasa canggung. "gak usah gue mau langsung pulang aja pegel tangan gue megangin lo tadi abisnya lo berat sih" tentu eska berbohong karna saat menahan tubuh salis eska merasa seperti menggendong bayi yang ringan "ih lo apaan sih udah pulang sana" "ngusir nih ceritanya .." goda eska yang gemas dengan salis " bu..bukan gitu tapi...tapi-" "iya iya gue balik" salis hanya diam gugup sambil memandang motor eska yang mulai menjauh dari pekarangan rumahnya, lalu salis memutuskan tuk masuk rumah dan betapa terkejutnya salis saat melihat seorang cowok berdiri sambil bersandar di tembok depan rumahnya.
"Kak...kak arya ngapain disini"
"Pacar lo...? Mending lo gak usah balik pergi aja terus sama pacar lo dengan gitu hidup gue bakal damai tanpa pengganggu" setetes air mata lolos membasahi pipi salis "kak-"  " diem lo " ujar arya sambil pergi memasuki rumah meninggalkan salis yang masih berdiri mematung berlinangan air mata " segitu bencinya lo sama gue kak" ucap salis namun dengan nada pelan hampir menyerupai bisikan tapi salis tak mau berlama-lama meneteskan air mata dan melangkahkan kakinya menuju pintu rumah yang terpasang cantik pembatas rumah dengan halaman.

Sesampainya salis di ruang keluarga ia langsung mencium tangan jelin mama salis " Sayang kamu kenapa pulang telat" tanya jelin khawatir.
"Tadi salis main dulu ma sama temen salis" jawab salis tentu berbohong "lain kali kalo mau main bilang dulu sama mama biar mama gak khawatir" ucap jelin dengan tatapan yang teduh
"Iya ma maaf ya ma salis udah buat mama khawatir " "iya sayang jangan di ulangi lagi ya" ucap jelin sambil menarik salis dalam pelukanya "iya ma hiks...hiks" kini salis terhisak dalam pelukan jelin,sedangkan jelin hanya diam dan membiarkan air mata salis membasahi bajunya, sebenarnya jelin sudah tau apa yang menyebabkan salis menangis, "udah sayang jangan nangis" jelin terus memberikan ketenangan disaat salis terguncang seperti saat ini "iya ma salis ke kamar dulu ya ma" ucap salis sambil melangkahkan kakinya menuju kamar salis yang ada di lantai dua rumah keluarga Laditiyar, sedangkan jelin hanya menatap punggung anaknya yang mulai menjauh dengan nanar.
"Kamu gak salah salis kakakmu yang keterlaluan " ucap jelin pelan hampir tak terdengar dengan indra pendengaran.

Sesampainya salis di kamarnya salis menangis sejadi jadinya. "kenapa lo benci banget sama gue kak kalo lo gak bisa buat gue bahagia setidaknya jangan buat gue nangis" tak terasa salis sudah menangis lebih dari 3 jam "gue gak boleh nangis terus gue harus tegar gue pasti kuat ngadepin kak arya" kini salis sudah beranjak dari ranjang tidurnya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah gadis berambut hitam kelam itu selesai mandi ia turun untuk makan malam bersama.
"Sini sayang makan malem" teriak jelin setelah melihat salis turun melewati tangga " iya ma sebentar" terlihat tatapan tidak suka yang dipancarkan jelas oleh sorot mata arya "ma aku udah selesai aku ke kamar dulu ya" tentu arya berbohong karna kenyataanya masih banyak makanan di piring arya, salis yang tadi melangkah dengan santai menghentikan langkahnya, jelin yang melihat kejadian ini merasa tersayat hatinya, tanpa menunggu lama salis membalikan badan 180° dan kembali ke kamarnya dan yang seterusnya terjadi pastilah menangis salis sudah tak perduli lagi dengan suara isakanya yang terdengar sampai keluar kamar hingga salis merasa matanya sangat berat dan akhirnya gadis ber iris mata coklat itu terlelap dalam tidurnya.

Saat salis terbangun ia melirik jam yang menunjukkan pukul 03:00 WIB Walau ini masih sangat pagi namun salis tetap beranjak dari tempat tidurnya dan bersiap pergi ke sekolah, karna salis tidak mau sakit hati lagi oleh ucapan arya jika ia berpapasan dengan kakaknya itu di meja makan,akhirnya salis memilih untuk makan duluan dan tentunya berangkat terlebih dahulu ke sekolah, dan kini salis sudah berada di depan meja makan dengan sepiring nasi goreng buatan jelin "dihabiskan ya sayang" "iya ma makasih ya" salis sudah melahab nasi goreng itu dengan nikmat hanya butuh 5 menit bagi salis untuk menghabiskan sepiring nasi goreng buatan jelin "ma aku udah selesai aku berangkat sekolah dulu ya ma" pamit salis sambil mencium punggung tangan jelin "iya hati-hati ya sayang belajar yang pinter"
"Iya ma Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"

Di sinilah selanjutnya salis berada di depan gerbang sekolah SMA NEGERI 1 salis mulai melangkahkan kakinya memasuki area sekolahan, saat ini sekolah sangat sepi karna waktu baru menunjukkan pukul 5:45 WIB "berasa kuburan pindah kesini aja sepi banget" ucap salis sambil terus melangkahkan kakinya menuju kelas XI Ipa 1 "masak.... kalo kuburan pindah kesini berarti lo penghuninya" salis tersentak kaget mendengar seseorang berbicara dari arah belakang, seketika salis menoleh dan mendapati seorang eska berdiri di belakang salis persis "lo udah kayak setan aja muncul tiba-tiba gitu" ucap salis masih mengelus dada karna terkejut dengan kehadiran eska "nggak ada setan seganteng gue kali" benar saja pagi ini eska terlihat sangat tampan dengan jaket biru yang masih melekat di tubuhnya membuat salis menatap tak percaya "eh lo kok malah bengong sih lo mau ke kelas kan gue anter yuk" sebuah tangan menggapai pergelangan tangan salis yang mengembalikan salis ke alam sadarnya. "na..na.." "na apa na na mulu lo"
"Sebenernya nama lo tu siapa sih " tanya salis memecah keheningan walaupun salis sudah tau nama eska " joana eskalibert lo sendiri..?"
"Gue salisa felic Laditiyar " tak sadar kini muda mudi itu telah berada di depan kelas XI ipa 1. "udah masuk gih apa perlu gue anter sampek bangku lo" salis baru tersadar bahwa ia sudah berada di depan kelasnya " eh iya thanks ya ska emmm...ska nanti istirahat lo temuin gue di taman sekolah ya ada yang mau gue tanyain "

"Ok yaudah gue ke kelas dulu ya bye" salis hanya menatap kepergian eska dan mulai melangkah masuk ke kelas.

****
Kelar juga chapter 2......
Sory ya kalau chapternya kurang srek di hati kalian,....

#salam_manis_kaloka

SALISDonde viven las historias. Descúbrelo ahora