24. Apa?!

1.7K 54 2
                                    

  

Setelah pertemuan Kedua orangtua Riana dan Nando, mereka semakin dekat entah karena apa, Riana dan Nando pun tidak tahu apa seperti ada rencana tetapi entah rencana apa. Tetapi tidak mungkin jika ada rencana. Riana pun tidak mau ambil pusing jadi dia masa bodo saja dengan perubahan Mama dan Ayah sekarang. Mama yang setiap marah selalu saja membawa - bawa kata 'kamu gini aja gak bisa, gimana nanti kalo udah nikah? Udah habis dimarahin sama mertua loh.' Mama memang kalau marah suka begitu tapi ini malah semakin sering, Riana yang dimarahi seperti itu hanya diam saja.

Sedangkan Nando yang susah dibangunin oleh Mamanya pun sekarang suka membawa - bawa kata 'Gimana nanti kalo udah nikah, apa gak kasihan apa sama istri sendiri yang tiap hari bangunin suami yang tidurnya kayak mayat gini.' ya begitulah Mama akhir - akhir ini suka ngomong gitu dan Nando selalu saja menjawab.

"Yaudah sih, namanya juga capek kalo istrinya pengertian pasti dia biarin suaminya tidur." Jawabnya dengan mata yang masih tertutup.

"Kamu tiap kali dikasih tau mesti nyaut, mudah - mudahan aja, nanti kalo udah nikah, istri kamu  gak bangunin kamu sambil bawa ember ya Nan!" Kata Mama.

"Ngapain bawa ember segala Ma?" Tanya Nando.

"Iya buat nyiram kamu biar sadar kalo sekarang udah siang! Emang kamu hari ini gak jemput Riri apa?" Kata Mamanya, setelah mendengar itu Nando pun sadar dan langsung lari ke kamar mandi.

Setelah 10 menit dikamar mandi langsung saja dia menggunakan seragam sekolahnya tak lupa menyisir rambutnya dan sedikit menyemprot parfumnya itu. Kemudian turun ke bawah untuk meneguk Teh yang sudah Disiapkan langsung saja keluar untuk menggunakan sepatu dan Cusss.. Menjemput Riana. Riana yang daritadi sudah menunggu Nando setelah Nando menjemput Ia langsung saja naik ke atas motor.

"Lo kok tumben sih siang gini baru jemput?" Tanya Riana.

"Iya Gue tadi kesiangan, beberapa hari ini juga sering kesiangan dan tiap hari juga harus mendengar ocehan Mama." Adu Nando.

"Sama Mamanya juga suka ngomel, masalah kecil digede - gedin heran aku." Riana pun mengadu juga.

"iya suka banget ngomong gini 'Gimana nanti kalo udah nikah, apa gak kasihan apa sama istri sendiri yang tiap hari banguni suami yang tidurnya kayak mayat gini.'" Sambil menirukan suara Mamanya.

"Iya sama Mama juga suka gitu 'kamu gini aja gak bisa gimana nanti kalo udah nikah, udah habis dimarahin sama mertua loh.'" Sambil menirukan suara Mamanya.

"Napa dah jadi bawa - bawa sampai nikah gitu ya, mana sama lagi kita Ri?" Tanya Nando heran.

"Gatau juga, Gue aja heran Gun." Kata Riana tak terasa sampailah mereka di sekolah. Seperti biasa mereka sekolah tapi kali ini mereka hanya sokolah bermain saja, jam pulang sekolah mereka pun juga di cepatkan.

Masalah Riana dan Sahabat - sahabatnya dengan Keyla sampai saat ini pun belum juga selesai mereka tidak ada yang berbicara satu sama lain.

• • •

Malam ini Nando dan Mama Papanya berada dirumahku entahlah ada apa ini, setahu Riana hari ini tidak ada hari special bagi dia atau keluarganya. Keluarga Nando yang begitu rapi dan Riana dengan keluarganya pun sama rapinya. Papanya Nando pun langsung membuka suara.

"Jadi tujuan kami kesini ingin menyampaikan bahwa kalian akan kami jodohkan, kedua belah pihak pun sudah membicarakan ini sejak lama kami memutuskan sekarang supaya kalian bisa saling mencintai satu sama lain, kami sebelumnya sudah memikiran matang - matang jadi Riana ataupun Nando harus menerima ini dengan baik." Kata Papanya Nando sambil tersenyum, mereka semua tersenyum senang, sedangkan Riana dia cengo mendengar semua ini. Dia tidak menyangka akan dijodohkan dengan Nando. Lelaki kulkas berjalan ini.

"Iya nak, kami sudah memikirkan ini sudah lama dan benar - benar matang." Tambah Ayahnya kali ini.

"Iya Mama tau ini terlalu cepat tapi ini lebih cepat lebih baik." Kata Mamanya Nando kali ini.

"Jadi gimana kalian? Setuju tidak? Tapj kami harap kalian berdua bisa menerima ini." Kata Mama Riana.

"Gunan sangat setuju." Jawabnya sambil tersenyum lebar.

"Iya, Riana setuju ini juga Mama dan Ayah yang mau jadi Riri ngikut aja, karena Riri tau apa yang sudah kalian putuskan itu yang terbaik untuk Riri." Jawab Riana saat ini perasaannya campur aduk antara senang dan sedih.

"Oke kalian menikah pada saat liburan ini sayang." Kata Mamanya Nando.

"Tapi ini terlalu cepat Ma, aku sama Gunan juga baru mau naik kelas 11." Jawab Riana. Iya siapa yang gak kaget gitu dijodohin kelas 10 dinikahi pas liburan kenaikan 11 habis ini kelas 12 apa? Hamil? Ya Mana mau Riana, dia juga ingin mengejar cita - citanya sama seperti teman - temannya.

"Ya kalian nikahnya pas kenaikan, selama kalian ingin melanjutkan sekolah kalian masing - masing ttu tidak dipermasalahkan sayang. Tapi kalau memang kalian belum siap kalian tunangan aja dulu nanti setelah Gunan menjadi seorang Tentara setelah 3 tahun baru kalian menikah, Gimana? Kalian tinggal pilih." Kata Mama Riana.

"Riri maunya tunangan aja Ma, lagian juga Gunan kan mau tes jadi tentara dulu." Sahut Riana. Iya saat ini dia merasa bagaikan tersambar petir disiang bolong mendengar kata dijodohkan.

"Oke kalian akan tunangan pada saat liburan kenaikan kelas." Kata Papanya Nando.

Terlihat senyum yang terukir dibibir kedua orangtua Nando dan Riana. Dia merasa senang melihat Orang yang ia sayang tersenyum senang seperti ini. Saat ini Nando dan Riana sedang duduk diteras rumah.

"Kamu gak terpaksa kan?" Tanya Nando.

"Enggak juga sih, kalaupun aku tolak juga gak bisa Nan, kamu tau kan orangtua jita seperti apa?" Kata Riana.

"Iya sih, mulai sekarang kita mulai buka lembaran baru ya Ri." Kata Nando.

"Oke Nan, tapi Lo juga gak kepaksa kan?" Kali ini Riana menanyakan ini dengan mengecilkan volume suaranya.

"Ya kagaklah, malah aku seneng kali, emang kamu gak seneng  bakal nikah sama orqng yang bebtara lagi bakal jadi tentara?" Tanya Nando, yang dibalas dwngan senyuman saja. Mereka akhirnya masuk ke dalam rumah karena udara diluar semakin dingin. Keluarganya Nando pun pamit untuk pulang.

Riana Pov

Saat ini Gue bingung, Gue susah buat mejemin mata Gue, entahlah karena apa? Mungkin masih gak yakin aja bakal dijodohin sama Nando cowo yang dinginnya gak ketulungan itu, untungnya mereka sudah dekat jadi ya tak ada yang perlu dirubah dari Nando mungkin hanya merubah sifat yang suka membolos dan merokoknya saja sih. Sungguh malam ini aku tidak bisa tidur aku hanya bisa senyum - senyum sendiri saja. Karena memang yang sebenarnya Riana sudah jatuh hati pada Nando, jadi ya dia sangat senang sekali yang sebentar lagi ia berstatus sebagai tunangan - nya Nando. Karena capek senyum - senyum sendiri Riana pun akhirnya tertidur.










Nando Pov.

Kali ini aku merasa senang sekali karena dijodohkan dengan permpuan yang sangat aku cintai. Aku benar - benar berterima kasih kepada Mama dan Papa. Entah atas dorongan apa papa dan mama bisa ngejodohin aku sama Riana. Saat ini yang aku rasakan hanya ingin cepat - cepat tunangan dan lulus menjadi tentara setelah itu menikah dengan perempuan yang aku cintai ini. Aku sangat bersyukur sekali bisa dipertemukan lalu dijodohkan dengan Perempuan seperti dia walaupun suka nyari ribut tapi entah kenapa aku suka sekali padanya.









































































































Gimana part ini menurut kalian?? Kalau aku jadi Riana sih senang banget bisa aja jungkir balik di kamar gegara kesenengan gitu.😂😂

Kok aku yang kesenengan ya??😂😂

Ya buat kalian jangan lupa vomentt yaw💙💙

-putrialifia-

Still On Your Side (Completed)Where stories live. Discover now