15. Ulangan

2.5K 60 5
                                    

   



Pagi - pagi begini Riana sudah bangun dan langsung menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi Riana langsung menggunakan seragam hari Senin yaitu baju berwarna putih dan rok berwarna abu - abu. Setelah selesai berpakaian, Riana menyisir rambut, ia menguncir kuda tampak kelihatan simple dan rapi. Dan tak lupa ia memoleskan bedak yang tipis dan tak lupa menggunakan liptint agar terlihat segar, saat bercermin dia sudah merasakan cukup, saatnya ia turun kebawah untuk sarapan bersama orang tuanya.

"Wih... Tumben pagi banget bangun kak?" Tanya Ayah.

"Riri loh selalu bangun jam segini yah." Jawab Riana tak mau disalahkan bangun siang. Padahal nyatanya dia memang selalu bangun siang, karena kelemahannya dia adalah bangun pagi.

"Udah sarapan dulu, pagi - pagi udah ribut aja." Lerai Mama.

"Tuh Ayah duluan." Kata Riana.

  




    Setelah selesai sarapan Riana langsung jalan menuju garasi dan mendapati Nando yang sudah menjemputnya. Hari ini Nando sudah kembali dengan motor ninja-nya dan Aldy Dia berangkat dengan motor baru-nya sama sih cuma beda warna doang. Kemudian Riana pun cepat - cepat menggunakan sepatunya. Selesai mengenakan sepatu Riana langsung naik ke atas motor.

"Let's Go Babangku tercinta!" Ucap Riana excited. Nando pun hanya tersenyum, sambil menancap gasnya pelan - pelan.

"Lo kenapa Bang? Kok diem lagi?" Tanya Riana.

"Kagak Gue seneng aja denger Lo bilang Gue adalah Babang tercinta Lo." Kata Nando.

"Emang salah kalo Gue cinta sama Lo?" Tanya Riana.

"Kagak, andai aja Lo cinta sama Gue itu sebagai kekasih Lo, itu pasti bakal ngebuat Gue tambah bahagia banget ngejalani hidup." Sahut Nando lalu tersenyum.

"Aishh.. Cepet Bang Gue gamau hari pertama ulangan Gue telat." Ucap Riana mengalihkan pembicaraan.

"Andai aja Lo tau Gun, bahwa yang sebenarnya Gue suka sama Lo, Gue cinta sama Lo bahkan Gue sayang sama Lo lebih dari hubungan kakak adik." Kata Hati Riana saat ini.

"Jujur Gue pengen sekali Lo nganggep Gue itu bukan Kakak laki - laki Lo Ri, tapi Tuhan berkata lain, Lo sama Gue cuma sebatas adik kakak - an doang Ri."Kata hati Nando.

"Gue sebenarnya bisa ngebales semua itu Gun, tapi Gue sadar Lo pantas mendapatkan yang lebih baik dari Gue. Gue ini hanya benalu yang tiap hari kerjaannya cuma jadi beban Lo doang, yang harus anter - jemput Gue Gun." Kata Hati Riana, tak sadar air matanya pun sudah turun. Langsung cepat - cepat Ia hapus sebelum ketahuan oleh Nando.

"Kok Gue deg - degan ya mau ulangan? gak biasa banget kek gini." Kata Nando memecah keheningan.

"Kurang fokus mungkin Lo, apa Lo semalem kurang tidur?" Jawab Riana.

"Emang ada hubungannya?" Tanya Nando.

"Tau... Kali aja." Jawab Riana sambil cengengesan.

"Dih... Gue kira beneran." Sahut Nando.

"Lo begadang semalem?" Tanya Riana.

"E.. Enggak kok." Jawab Nando ragu.

"Masak? kalo gak begadang napa Lo ragu jawabnya Bang?" Tanya Riana.

"Iya Gue begadang Ri." Jawab Nando.

"Napa Lo begadang?" Tanya Riana lagi.

"Biasalah Lo kayak gatau aja." Jawab Nando slow.

"Kenapa sih Lo harus nongkrong tengah malem gitu? Apa untungnya coba?" Kata Riana.

"Iya Gue pengen bahagia aja, gada untungnya sih tapi Gue kan, bisa ketemu sama temen - temen Gue." Jawab Nando.

Still On Your Side (Completed)Where stories live. Discover now