4. Dia Lagi?

4.5K 198 3
                                    





Masuklah Riana ke dalam rumah.

"Loh Si Gunan mana Ri?"Tanya mama.

"Oh Gunan Dia gak mampir Ma, dapet salam dari dia." Sahut Riana.

Riana pun langsung masuk ke dalam kamarnya. Ia pun langsung berbaring di atas tempat tidurnya dan membuka handphone-nya.

Baru Ia berbaring sebentar, ia mendengar suara ketukan pintu.

"Tok.. Tok.. Tokkk".

Riana pun cepat-cepat untuk membukakan pintu kamarnya.

"Iya bentar.." Kata Riana.

Lalu di bukalah pintu kamarnya dan muncul-lah seorang perempuan tua yang membawa nampan yang sudah berisi nasi beserta lauk pauknya.

Itu adalah Omaku yang merawatku dari lahir sampai sekarang ini. Karna Mama dulu sibuk kerja dan ayah pun sebaliknya, Oma juga tinggal bareng di rumahku, karena Kakek sudah 12 Tahun lalu telah meninggal dunia. Oma adalah mama kedua bagi Nana, ia mengidap penyakit kanker payudara, tetapi dia selalu semangat dan yakin bahwa penyakitnya akan sembuh.

"Ih..Oma harusnya Riri ambil sendiri, Oma itu harus istirahat bukan malah banyak gerak gini." Tegur Riana.

Oma pun tersenyum karena melihat raut wajahku yang kesal.

"Oma ini malah senyum-senyum." Kata Riana.

"Oma gak kenapa-kenapa kok, jadi kamu jangan terlalu khawatir, Oma kuat kok kalo itu buat cucu-cucu Oma." Sahut Oma sambil tersenyum.

Akhirnya Aku pun menyuruh Oma untuk kembali kekamar-nya untuk istirahat. Jujur Aku tak tega jika melihat Oma mengambil pekerjaan dari yang ringan sampai yang berat. Karna setiap bulan Oma selalu keluar masuk rumah sakit.

• • •

Malam pun tiba, Mama menyuruhku bersiap-siap karena, Mama dan Oma mengajakku pergi. Tetapi aku tidak tahu kemana tujuannya. Setelah beberapa menit Aku bersiap aku pun menghampiri Mama dan Oma.

"Udah selesai Ri?" Tanya Mama.

"Anak gadis mah lama dandan-nya ya Na?" Ledek Oma.

"Ih kok malah ngeledek aku sih, jadi pergi gak nih ma?" Kata Riri.

"Jadi, ayo berangkat!" Jawab Mama.

"Emang Kita mau kemana sih ma?"Tanya Riri pada Oma.

"Gatau tuh Mama mu" Jawab Oma sambil tersenyum.


Ya begitulah Oma yang tidak pernah lepas dari senyum-nya. Aku selalu bersyukur karena Tuhan masih memberi umur yang panjang untuknya.

Tibalah kami di tempat tujuan yaitu di sebuah rumah makan yang tidak terlalu jauh dari rumah. Masuklah kami bertiga ke dalam dan ternyata sudah ada Gunan dan Mamanya di dalam.

"Haduh kenapa mesti ketemu lagi sama ini orang, gak di sekolah, gak berangkat, gak pulang haduh males banget aku ketemu dia." Gerutu Riri sambil berjalan mengikuti Mama.

"Kenapa Ri? Kok Kamu ngomel-ngomel gitu sih?" Tanya Oma heran.

"Liat tuh Ma, ada siapa?" Jawabku kesal.

"Itu kan Gunan sama Mama-nya." Sahut Oma.

" Kenapa mesti ada Dia disini? Pulang aja yok Oma" Kata Riana.

"Kita kesini kan emang udah janjian sama mereka Ri" Jawab Oma.

"Kalo tau gitu Riri gausah ikut!" Jawab Riana sambil cemberut.

Sampailah Kami di meja yang sudah ada Gunan dan Mamanya.

"heyy..udah lama nunggu ya?" Kata Mama.

"Gak kok Na kita juga baru dateng." Jawab Mamanya Gunan.


Riri pun langsung menyalami Mamanya Gunan dan Gunan pun juga menyalami Mama dan Omanya Riri.

Riri dan Gunan pun hanya duduk sibuk sendiri dengan pekerjaannya.Si Gunan yang sibuk dengan gamenya dan Riri yang sibuk main hp.

"Kalian tadi pulang pergi barengkan?" Tanya Mamanya Gunan.

"Iya Tante." Jawab Riana singkat.

"Gunan ngobrol dong jangan sibuk sama game!" Tegur Mamanya.

"Biasa anak sekarang ya gitu sibuk sama hp-nya terus." Jawab Mamanya Riri.

Akhirnya Gunan memutuskan untuk mengajak Riana mengobrol agar terlihat baik - baik saja, yang nyata - nya Mereka berdua sebenarnya memiliki jarak.

"Besok ada Tugas gak?" tanya Gunan dingin.

"Gak" Jawab Riri singkat padat dan jelas.

"Besok Aku piket ya?" Tanya Gunan lagi.

"Mana Gue tau! Lo kira Gue kemana-mana bawa jadwal apa?" Jawab Riri.

"Iya mungkin aja,kamu kan terkenal sebagai Ketua Kelas yang galaknya ngalah-ngalahin Guru Fisika!" Kata Gunan.

"Yee.. Enak aja ngatain Gue galak, Kalo Gue galak Terus Lo apa?? Kulkas berjalan?" Jawab Riri tak mau kalah.

"Lah kok kamu malah ngataian aku kulkas berjalan sih?" Tanya Gunan.

"Iya Lo kan dingin kayak kulkas." Jawab Riri sambil tertawa.

Mama mereka dan Oma pun tertawa melihat mereka berdebat. Lain halnya dengan Gunan malah terlihat kesal.

Waktu pun terus berputar tak terasa detik demi detik pun berlalu. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang.

"Besok jemput Riri lagi ya Gun!" Kata Mamanya.

Riri dan Gunan pun hanya saling memandang dan mereka pun jalan ke arah mobil mereka masing-masing.






































Jangan lupa di vote ya guyss
Sorry kalau banyak typo bertebaran di karenakan aku masih pemula 😊😊😊😊😊😊

Still On Your Side (Completed)Where stories live. Discover now