51. ANIN

14.6K 1K 98
                                    


~~♡¤♡~~



Hai...
Maaf lama nggak repost.
Ada yang masih nungguin Anin?
Kalau ada, coba tinggalkan jejak kalian.

Vote & komentarnya.
  Spam komen biar nanti aku rajin up. 🤣
Mengembalikan mood buat nulis agak susah, jadi butuh kalian biar semangat.  😁

~~♡¤♡~~

Repost Selasa, 02.Oktober.2021
Tidak di revisi.

Selamat membaca...

Anin duduk di pembatas balkon kamarnya sambil menatap pintu gerbang Mansion yang kini terbuka. Ia segera pergi dari tempatnya dan kekuar kamarnya ketika melihat mobil mewah milik papanya yang Masuk kedalam Halaman Mansion Andjaya.

Dengan langkah cepat Anin menuruni Satu persatu Anak tangga. Anin kembali tersenyum misterius ketika melihat Atika yang siap membukakan pintu besar untuk Papaya.

"Lo udah bikin gue dan mama gue menderita. Jadi bermain main sedikit nggak papakan?" Batin Anin

"BUUUUK"

Anin menyenggol Atika hingga Atika terjatuh dengan posisi duduk menyamping di lantai.

"Astaga tante" ucap Anin pura pura terkejut

"Maaf yah. Anin sengaja"

"Upsss... maksudnya nggak sengaja" ucap Anin sambil menutup Mulutnya dengan kedua tangan

Anin mengulurkan tangannya pada Atika dan membuat Atika mengukur Tangannya.

Namun belum sempat Tangan Atika memegang tangan Anin. Anin segera menjauhkan tangannya dari Atika membuat Atika kesal dan terjatuh kembali karna tak ada pegangan.

Anin membuka pintu Besar yang ada di sebelanya dan terlihat Given dengan wajah lelahnya namun tetap tersenyum ketika melihat putrinya yang membuka pintu untuknya.

"Atika? Sedang apa kau duduk di lantai?" Tanya Given ketika melihat Atika yang masih terduduk di lantai karna ulah Anin.

"Tante jatuh Pa. Keberetan perhiasannya" ucap Anin sambil terkekeh kecil.

Atika mendengus mendengar ucapa Anin.

"Kamu yah. Dari tadi cari masala dengan ku" ucap Atika sambil berdiri dengan susah payah.

"Kok Anin?" Tanya Anin dengan polosnya

"Yah... siapa lagi kalo bukan kamu, kamu nyenggol saya dan membuat saya jatuh" ucap Atika sambil menatap Given. Berharap Given membelanya dan memarahi Anin.

Namun sayang Given terlihat biasa biasa saja ketika mendengar ucapan Anin. Given hanya menatap Anin dengan senyum lembutnya. Senyum yang tak pernah ia lihat selama ini.

Anin tersenyum ketika melihat papanya yang terlihat biasa saja karna ucapan Atika "Ih. Tante nggak boleh Asal nuduh, Fitnah itu dosa Lo tan" ucap Anin sambil tersenyum menang pada Atika

"Lagian tante terlalu banyak Perhiasannya jadi senggol dikit langsung jatuh" ucap Anin lagi sambil menatap perhiasan Atika dari antingnya, kalung yang tersusun menggantung di leher, gelang juga yang besar besar di tangannya dan cincin bagaikan batuk Akik yang besar besar.

"Tante tahu? Yang berlebihan itu nggak baik lo tan" Nasihat Anin dengan nada sok bijak.

Dalam hati Anin tertawa kecil mendengar ucapannya sendiri "kayak orang benar aja lo Nin" batin Anin

A N I N. (Re-post)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora