22. ANIN

16.5K 1K 23
                                    

RE-POST : Senin 14.Juni.2021

⚠️⚠️⚠️

CERITA INI UDAH NGGAK AKU REVISI. JADI MASIH BANYAK TYPO DAN KALIMAT YANG MEMBANGONGKAN!




Selamat membaca...

Anin bedecak kagum pada sebuah Mansion bergaya Eropa yang berada di depan matanya. Dengan perlahan Given menuntun Anin masuk kedalam tempat yang akan menjadi tempat Anin tinggal.

"mereka di sini hidup serba berkelebihan sedangkan gue sama mama tinggal serba apa adanya." Batin Anin.

Sampai di dalam Given maupun Anin di sambut oleh para pelayan dan dua anak Given.

"Selamat datang tuan"

"Selamat datang nona muda"

Sapa para pelayan pada Given dan Anin.

"Selamat datang Adeknya Kakak" sapa kedua Kakak tiri Anin, mereka segera memeluk Anin secara bergantian.

"Gue nggak nyangka mereka baik sama gue" batin Anin

Adit melangkah pada papanya dan berbisik pelan pada Given membuat, Given terdiam sesaat lalu segera mengajak Anin menuju lantai dua di mana kamar akan Putrinya tempati.

Langkah Given terhenti ketika melihat seorang wanita cantik yang duduk di sofa ruang keluarga.

"Wah.. wah.. wah.." ucap Wanita itu seraya berdiri dan berjalan menghampiri Given dan Anin

Wanita itu menatap Anin menilai "j*l*ng dari mana yang kau bawa suamiku" hina wanita itu sambil menekankan kata 'suamiku' membuat Anin terdiam

"Buset.. tu mulutnya pengen gue tonjok," batin Anin seraya menatap menilai pada wanita yang baru saja menghinanya

"dia kali yang j*l*ng, liat aja bajunya, orang kaya tapi kekurangan bahan"

"JAGA MULUT MU TIKA...!!!!" teriak Given Marah  membuat Anin terkejut bukan Main.

Anin mengusap dadanya "Untung Gue nggak punya penyakit jantung, kalau ada, bisa bisa mampus gue karna kaget" gumam Anin yang masih bisa di dengar oleh Given.

"Maaf sayang" ucap Given

Seluruh penghuni Mansion terkecuali para pelayan datang berkumpul di ruang keluarga ketika mendengar teriakkan Given.

"Dia putriku" ucap Given membuat Tika maupun lainnya terdiam, dan menatap Kearah Anin yang terlihat biasa saja ketika di tatap oleh semua orang.

"Berasa jadi artis gue" batin Anin

Tika menatap Anin "Jadi dia anak dari Andin?, well kelihatan anak ini lemah kayak mamanya" batin Tika .

"AYAH..." teriak Seorang Anak Laki laki berumur 3tahun yang sedang berlari menuju kearah Given.

"Ayah sudah pulang?" Tanya Anak itu. Naufal. Atau Naufal Lian Andjaya putra terakhir Given, anak yang menjadi alasan kenapa Given tidak menceraikan Tika.

"Iya sayang" jawab Given.

Given menggendong Putra kecilnya, Naufal menatap Anin bingung dan kembali menatap Ayahnya, "dia, siapa ayah?" tunjuk Naufal pada Anin

"Ini kakak Anin, kakak Naufal" jawab Given

Anin tersenyum kikuk menatap Naufal yang menatapnya "Kakak Naufal?" Tanya Naufal dan di balas oleh anggukkan oleh Given "wah.. Hole... Aupal punya Kakak cantik" seruh Naufal dengan cadelnya.

Given tersenyum melihat Anak Naufal dan berahli Ke Anin "Anin" panggil Given lembut "ikuti Papa" titahnya

Anin mengangguk dan mengikuti langkah Given yang menuju ke lantai dua, dan meninggalkan suasana hening di ruangan tersebut.

Adit serta bintang menatap kearah Tika. Mama tiri mereka. "Jangan pernah kau menyebut Adik ku seperti itu" tegas Adit. Tak berapa lama Adit pergi dari ruangan tersebut. "Yang j*l*ng itu lo, jadi nggak usah teriak J*l*ng" ketus Bintang mengikuti kakaknya.
.
.
.
"Kamu suka?" Tanya Given pada Anin, ketika mereka sudah berada di kamar yang akan Anin tempati.

Anin mengangguk dan tersenyum pada Given, membuat Given ikut tersenyum juga bagi Given tak ada yang membahagiakan selain melihat senyum putrinya.

"Kamu istirahat saja, papa tidurin adik kamu dulu" ucap Given seraya pergi meninggalkan Anin sendirian di kamar.

Anin duduk di tepi ranjang miliknya. Sebenarnya hati Anin bimbang mengembuskan nafasnya kasar "apa aku harus menikmati semua ini?" Tanya Anin pada dirinya sendiri

"Apa aku berhak untuk ini?" Lanjutnya

"Mama Anin bingung"

"seandainya mama ada di sini pasti aku tahu harus apa"

Anin kembali menghembuskan Nafasnya kasar lagi,lalu menjatuhkan badannya dengan keadaan kaki yang masih menyentuh lantai. "Capek gue mikirin semua ini" gumam Anin. Anin menutup matanya secara perlahan dan tak berapa lama ia tertidur.
.
.
.
Adit masuk kedalam kamar Adiknya, yah Adiknya, aduk perempuannya yang lahir dari wanita yang dia panggil mama sewaktu ia kecil.

Tangan Adit terulur mengelus rambut Anin dan dengan perlahan Adit menggendong adiknya dan membenarkan tidur Anin, setelah itu ia menarik selimut sampai di dada Anin.

"Jangan mencoba untuk pergi dari kami adik kecilku"

"terutama Pergi dari papa, karna kamu adalah hidup papa"

"bukan hanya papa tapi kami, kakak kakak mu" ujar Adit, Adit keluar dari kamar Anin dan menutup pintu kamar Anin secara perlahan agar adiknya tidak terganggu.

Adit menatap lurus kearah salah satu pelayan yang sudah di siapkan oleh papanya khusus melayani Anin "kalau Adik Ku sudah bangun, siapkan makanan untuknya dan bawa ke kamar saja" titah Adit

***

Bersambung...

Maaf gaje ✌✌✌ dan masih banyak salah typo, dll.

IG
Nuryunus_99

Byebye👋👋👋

Rabu 18.04.2018

A N I N. (Re-post)Where stories live. Discover now