42. ANIN

15.2K 1K 80
                                    

Selamat membaca...

Setelah kepergian Given dan kedua Anaknya, Arka, Reza, serta Devan menatap Chandra yang masih terdiam di ruang BK.

"Hai Chan, masih Ingat gue?"tanya Arka sinis.

Reza dan Devan saling menatap mereka masing masing mengusap belakang leher mereka karna tiba tiba merasakan Aura yang dingin dari seorang Arka.

"Abang kenal Sama Dia?" Tanya Devan

"Ya kenal, dia teman lama, teman yang suka cari masalah sama gue, sama El" ucap Arka

"El?" Ucap Devan bersama Reza

"Yah El, atau biasa kalian panggil Anin" jawab Arka

"APA?" Teriak keduanya

"Devan, Reza, jangan berteriak" tegur sang guru

"Jadi abang sama Anin sebelumnya pernah bertemu?" Tanya Devan

Arka mengangguk namun tiba tiba raut wajahnya menjadi sedih

"Bukan hanya bertemu, melainkan kami sahabat lama" jawav Arka membuat Reza dan Devan menatapnya tak percaya.

"El, dan aku satu sekolah dulu, kami berteman dekat, El dan Aku sama, sama sama di Hina tak punya Ayah, dan kami sama sama di julukki Anak haram" ucap Arka membuat Devan terdiam

"Yang beda dari kami adalah, El hanya akan tersenyum ketika mendengar ucapan mereka sedangkan aku?, tidak aku menghajar siapa saja yang mengatakan hal tersebut padaku, atau kedua adik ku"

"tapi El melupakan ku" ucap Arka "atau pura pura lupa?"

Devan terdiam tiba tiba ia teringat akan ucapan dokter keluarga Athala yang pernah memeriksa Anin

"mungkinkah karna itu?"gumam Devan

"Abang" panggil Devan.

"Mungkin Anin tidak sengaja melupakan Abang"ucap Devan

"Beberapa hari lalu Devan manggil dokter buat periksa keadaan Anin yang tiba tiba pingsan di depan Rumah terus di periksa sama dokter dan kata dokter Anin pernah hilang ingatan dan karna memaksa mengingat sesuatu dia pingsan" jelas Devan membuat Arka terdiam lalu mengangguk

Setidaknya yang ku perkirakan salah, salah kalau el melupakan ku batin Arka

Chandra masih terdiam menatap Arka, ia tak menyangka akan bertemu dengan Arka lagi setelah sekian lama Arka pindah bersama kedua Adiknya.

"Lo lakuin apa aja sama El?" Tanya Arka

"Lo nyiksa dia kayak dulu yah?" Tanya Arka lagi

"Ck" decak Arka. "Mungkin Lo dan keluarga Lo selamat dari hukum dulu, tapi...." Arka menggantungka ucapannya

"Kayaknya kali ini nggak deh"

"Lo tahu kan? El yang Lo kenal bukan El yang sekarang, bahkan dia berani membalas ucapan lo dan memukul lo, persiapkan dirimu Chan" ucap Arka

"Mungki penjara lebih baik dari hukuman lain, tapi Keluarga Andjaya tak pernah main main dengan seseorang yang mengusik mereka" ucap Arka lagi

"Benarkan Rez?" Ucap Arka sambil menatap Reza

Reza mengangguk apa yang di katakan Arka benar, akan lebih baik jika Chandra langsung di penjara tapi Pamanya Given, bukan orang yang langsung menyeretnya ke penjara melainkan bermain main dulu baru ke penjara.

A N I N. (Re-post)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang