Dada bernapas lelah.
Mulut berdecak lemah.
Matapun ikut berkeluh kesah.
Jadi, pagi ini semua seolah kalah.Kemarin malam purnama tiba.
Sisa satu bintang di sana.
Mulut mendesah bahagia.
Sedangkan mata takjub bersuara.Lalu ketika dada berdesir kacau.
Saat itu semuanya galau.
Purnama hilang ke danau.
Dan bintang pergi tanpa risau.Semuanya seolah lemah.
Kembali pada renungan.
Dada yang bersalah.
Mengapa pula kembali pada kenangan.Tidak, semuanya yang bersalah.
Dada, mulut, mata hanya perantara.
Mereka tak lemah.
Hanya menjadi pengalah cerita.Kamis, 31 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
KLASIK √
Poetry❲𝗽𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴 𝘄𝗮𝘁𝘁𝘆𝘀 2017 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗡𝗲𝘄𝗰𝗼𝗺𝗲𝗿𝘀❳ Aku diterpa angin malam. Telingaku kalut, tertampar suara gagak hitam. Hingga aku tak dapat bermalam. Dalam hatimu yang tentram. © copyright 2017 R I N I...