89|| Lukaku

468 44 0
                                    

Aku terlempar, lalu terkapar.
Perlahan-lahan bangkit, rasanya sakit.
Kesekian kali luka datang, meremang.
Uh, tak karuan pedihnya.

Jeritan napasku tak henti, merintih.
Terseok-seokku berjalan, tersandung bebatangan.
Sayat-sayat, kembali menyayat.
Kembali bangkit, dengan sisa rasa takut.
Dengan luka kian parah, semakin memerah.  
   

Selasa, 29 Mei 2018

KLASIK √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang