Pucat-lesu, sedikit bibir basah.
Sakit kian ganas saat hati rasa memulainya.
Satu hal, aku masih ingin bersama mereka.
Saat hari di mana yang kukenal sebagai hung out, kini pupus-lebur.
Tubuh secara tak langsung luruh dalam kesedihan, aku tak pernah sehina ini hanya untuk mereka.
Sialnya, mereka dalah pengecut yang kuanggap sahabat.Hari-hari berlalu, meninggalkan kenangan yang tak pernah terkelupas di otak ku.
Tak ada rasa sakit selain pengkhianatan.
Aku ingin lepas dalam jeratan waktu yang terulang kembali.
Lelah seketika melanda, sahabat hilang tanpa jejak.
Jarak kian longgar, dan kurasa ini akhir dari segalanya...Selasa, 24 Oktober 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
KLASIK √
Poetry❲𝗽𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴 𝘄𝗮𝘁𝘁𝘆𝘀 2017 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗡𝗲𝘄𝗰𝗼𝗺𝗲𝗿𝘀❳ Aku diterpa angin malam. Telingaku kalut, tertampar suara gagak hitam. Hingga aku tak dapat bermalam. Dalam hatimu yang tentram. © copyright 2017 R I N I...