☘ - Twenty Five

18.1K 742 35
                                    

"Oh, love
How I miss you every single day
When I see you on those streets."
-MG

~×~

      Bel istirahat berbunyi sejak lima menit yang lalu. Rena beserta kedua temannya tengah melangkah menyusuri koridor ke tempat di mana mereka bisa mengisi perut mereka yang kelaparan.

      Di pintu masuk kantin, tepat di pojok tempat itu, Rena melihat Aldi dan Thala yang tengah menikmati makanan mereka. Rena mendesah kecewa. Pasalnya Rena ke kantin, karena tadi sempat melihat Varo dan kedua temannya itu berjalan menuju kantin. Dan cewek itu ingin bertemu dengan kekasihnya, menikmati makanan bersama, dan sesekali mengusili cowok itu-yang memang sudah menjadi kebiasaan Rena jika sudah bersama dengan Varo.

      Dan apa yang dia lihat kali ini, Varo bahkan tidak bersama kedua temannya. Lalu ke mana cowok itu? Padahal tadi Rena yakin kalau cowok itu bersama dengan temannya berjalan menuju kantin.

      Memandang sekitar kantin, Rena berharap bisa menemukan Varo di antara kerumunan murid-murid sekolah. Tapi nihil. Cowok jangkung yang paling terlihat menonjol karena menggunakan jaket almater OSIS itu, tidak dapat ditemukan oleh Rena.

      "Ren, mau duduk di mana?" tanya Velisia dengan memusatkan pandangan ke seluruh penjuru kantin.

      Sedetik setelahnya, kedua alis Velisia menaut karena tidak ada respon dari orang yang ditanyanya. Menoleh ke samping, Velisia mendapati raut wajah Rena terlihat gelisah.

      "Ren?" Masih tidak ada jawaban. Rena masih memperhatikan seluruh kantin.

      "Rena?!" Kali ini Tata yang memanggil sembari menepuk bahu cewek itu lumayan keras. Terbukti sekarang Rena berjengit kaget karena tepukan itu.

      "Apa?" tanya Rena bingung dengan tangan yang mengusap bahunya.

      Mendapati pertanyaan itu membuat Velisia dan Tata saling pandang dan kembali menatap Rena dengan pandangan tidak percaya.

      "Lo yang apa. Dari tadi dipanggilin malah bengong aja kayak sapi nggak dikasih makan," gerutu Velisia, dan diangguki setuju oleh Tata.

      Rena menyengir canggung sembari menggaruk belakang kepala yang tidak gatal. "Sori-sori, hehehe ... emang ada apa lo manggil gue?"

      Velisia menatap datar Rena.

      "Mejanya penuh semua. Lo yakin mau makan di sini?"

      "Penuh?" Rena kembali menatap sekitar, dan benar saja meja di kantin tersebut tidak ada yang tersisa. Kecuali ada tiga bangku lagi yang ada tepat di meja nomer sepuluh, di mana letak meja tersebut berada di pojok kantin. Meja yang dihuni oleh kedua teman Varo.

      "Nah! Di sana aja!" seru Rena dengan menunjuk meja tersebut. Velisia dan Tata mengikuti arah yang ditunjuk Rena, dan melihat kedua teman Varo.

      Velisia ingin protes, namun belum sempat kata-katanya keluar dari mulutnya, Rena sudah menarik tangannya beserta tangan Tata.

      Seperti biasanya, kedatangan Rena di meja nomer sepuluh itu disambut dengan tatapan terkejut oleh kedua mata Aldi dan Thala yang duduk saling berhadapan. Namun Rena tidak peduli. Cewek itu menarik Velisia dan Thala untuk duduk di bangku yang kosong. Velisia di samping Thala, sedangkan Tata di samping Aldi. Dan Rena sendiri masih berdiri di samping meja.

Ketua OSIS Vs Bullying Girl [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang