☘ - Twenty Four

17.2K 737 27
                                    

"Are you a secret I'm holdin' in?
So leave it on my brain if you feel the same
Lie but I notice it."
-SC

~×~

Bel pulang sekolah telah berbunyi, membuat guru wanita yang tengah menerangkan mata pelajarannya di depan kelas, menghentikan aktifitasnya.

"Baiklah, kita lanjutkan minggu depan." Guru itu memberi intruksi pada ketua kelas untuk menyiapkan kelas.

Sang ketua kelas yang tidak lain adalah Aldi, mengangguk. Lantas berdiri.

"Bersiap!" kata Aldi yang membuat seluruh murid di kelas berdiri tegap. "Memberi salam!"

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih, Bu Ainun!" kata seluruh murid dengan serentak.

"Wa'alaikumussalam. Sama-sama." Bu Ainun lantas berjalan keluar kelas.

"Var, hari ini lo ada acara?" tanya Aldi seraya merapihkan peralatan tulis ke dalan tas ranselnya.

"Nggak ada. Kenapa emang?" jawab Varo yang juga melakukan aktifitas yang sama.

"Gue sama Thala ke rumah lo ye, Var."

Kalimat yang meluncur dari bibir Aldi seketika membuat Varo menghentikan gerakan tangannya yang tengah memasukan buku ke dalam tas.

"Mau ngapain ke rumah gue?" tanya Varo tanpa menatap lawan bicaranya.

"Ya main lah. Emang biasanya kita ngapain ke rumah lo?" ucap Thala yang ternyata mendengarkan pembicaraan keduanya, serta menjawab pertanyaan Varo yang seharusnya dijawab oleh Aldi.

"Ngg ...." Mendadak rasa bingung serta dilema melingkupi diri Varo. Dia bingung harus mengatakan apa untuk membuat kedua temannya itu tidak ke rumahnya. Varo tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya jika dirinya sudah janjian dengan Rena untuk menemaninya jalan sepulang sekolah. Bisa-bisa kedua temannya itu akan curiga dengan hubungan Varo dan Rena.

"Oy, Var? Kok malah diem?" tanya Aldi yang melihat Varo hanya diam dengan pandangan lurus ke depan.

"Gue ...." ucapan Varo menggantung karena tiba-tiba saja saku celananya bergetar, dia merogoh dan mengeluarkan ponselnya dari dalam saku. Terlihatlah sebuah pesan singkat dari cewek itu.

Rena sayang

Gue tunggu di parkiran, jangan lama.

Tanpa mau membalas Varo segera menlock ponselnya. Cowok itu lantas menatap kedua temannya.

"Sori, bray. Tiba-tiba aja nyokap hubungin gue, katanya gue harus pulang sekarang karena ada acara keluarga mendadak. Ehmm ... lo berdua kalo main ke rumah gue besok aja ya. Ya udah kalo gitu gue duluan." Varo segera memakai ranselnya lantas melangkah melewati kedua temannya yang memandang Varo dengan heran.

"Acara keluarga? Tumbenan amat keluarga Varo ngadain acara. Mendadak lagi. Kok kita nggak diundang ya, Al?" kata Thala keheranan.

"Ya namanya acara keluarga mana ada lo diundang, Ucup! Emang lo siapa?" kata Aldi sembari memutar bola matanya

"Oh iya, ya." Thala terkekeh.

Ketua OSIS Vs Bullying Girl [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang