☘ - Three

31.7K 1.4K 22
                                    


Mulmed: Aldi Binarama

~×~

      "Var, dari mana lo?"

      Baru saja Varo memijakan kakinya di depan pintu, pertanyaan dari Aldi membuat cowok beralmater OSIS itu langsung menghentikan langkahnya dan menoleh menatap Aldi.

      "Abis hukum si cewek bermasalah itu," jawab Varo kemudian kembali melangkahkan kakinya menuju tempat duduknya di bangku depan pojok. Aldi yang sebangku dengannya langsung memiringkan tubuhnya agar Varo bisa duduk di bangkunya.

      "Lo beneran hukum Rena?" tanya Thala dengan tubuh yang dicondongkan ke depan karena dirinya yang duduk di belakang Varo.

      "Iya," jawab Varo singkat. Cowok itu lalu mengeluarkan sebuah earphone dari dalam tas, dengan ponsel hitam yang sudah berada di genggamannya. Detik berikutnya lagu Ride dari Twenty One Pilots mengalun memasuki indra pendengaran Varo, Mengabaikan suara celotehan dari kedua sahabatnya.

      Saat ini pelajaran sedang kosong dikarenakan guru piket yang baru saja mengumumkan ada rapat mendadak yang mengharuskan para guru untuk segera ke ruang rapat guru. Berlalu dari kelas dan hanya memberikan tugas untuk anak muridnya.

      Tentu saja Varo sudah selesai dengan tugasnya. Tinggal menunggu buku tulisnya kembali ke sisinya yang saat ini sedang direbuti oleh kedua sahabatnya.

       "Weh Al, mending lo pindah ke belakang biar gue bisa liat buku Varo juga," kata Thala sambil menarik seragam Aldi dari belakang. Aldi yang sedang sibuk menyalin jawaban Varo ke bukunya hanya bisa mendengus sebal dan pindah ke belakang, di samping Thala. Setelahnya mereka berdua kembali sibuk menulis jawaban di buku mereka sambil sesekali saling memperebutkan buku Varo.

~×~

      Sampai di kelas, Rena langsung berjalan menuju bangkunya di paling belakang. Masih dengan kekesalannya yang berada di ubun-ubun, Rena kemudian menggebrak meja, membuat kedua cewek yang tengah asik menghias kuku mereka terlonjak kaget.

      "Astaga Rena! Apa-apaan sih lo?" tanya Velisia kesal. Cewek itu mengelus dadanya karena terkejut sambil memandang Rena bingung.

      "Iya, kenapa sih lo?" Kali ini yang bertanya adalah Tata, namun matanya masih sibuk menghias kuku-kuku jari lentiknya dengan kutek berwarna merah menyala.

      "Ketos baru itu bener-bener bikin gue kesel! Baru jadi ketos aja udah belagu! Kampret!!" cerocos Rena dengan wajah yang memerah menahan marah.

      "Hah, maksud lo si Varo?" tanya Velisia.                                      

      "Iyalah! Siapa lagi?" ketus Rena seraya menghempaskan tubuhnya di bangku.

      "Emang dia ngapain lo sampai bikin lo kesel gini?" tanya Velisia lagi.

      Rena pun akhirnya menceritakan kejadian-kejadian yang dialaminya. Mulai dari dirinya yang sedang membuli saudara tirinya sendiri, sampai bertemu seorang ketua OSIS bernama Varo yang menghukumnya. 

      "Dan dengan beraninya dia menghukum gue, what the fuck bitch?! nggak ada seorang murid pun yang berani hukum gue! Dan dia adalah cowok brengsek yang pernah gue temuin!"

      Dada Rena naik turun seiring pernapasannya yang tidak teratur karena emosi. Kedua tangannya terkepal kuat. Sedetik kemudian, cewek itu meninju tembok dengan kencang membuat Velisia dan Tata tersentak. Namun setelahnya, Rena malah mengibas-ngibaskan tangannya sambil meringis. Merasakan kebas yang menjalar di tangan kanannya karena meninju tembok yang keras.

Ketua OSIS Vs Bullying Girl [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang