☘ - Two

30.7K 1.8K 17
                                    


Mulmed: Rena Oktaviani

~×~

      "Lepasin gue!" teriak Rena. Tapi cowok yang menariknya seolah menulikan pendengarannya.

      Saat ini, Varo dan Rena tengah berjalan menuju ruang kepala sekolah, seperti yang dijanjikan Varo bahwa cowok itu akan membuat Rena terkena hukuman dari Bu Ana.

      Para murid yang sedang berlalu-lalang di koridor itu tampak menatap mereka dengan bingung. Apalagi para siswi yang melongo saat melihat tangan Varo yang menarik pergelangan tangan Rena. Akan tetapi Varo tidak perduli dan hanya memandang lurus ke depan dengan wajah yang terlihat dingin.

      "Heh ketos! Lo mau bawa gue kemana sih?!" tanya Rena yang tidak digubris oleh Varo.

      Kesal, Rena hanya menghembuskan napasnya kasar. "Varo! Ketua OSIS!" Panggil Rena dengan nada tinggi. "Jawab! Gue mau dibawa kemana, dugong?!"

      Varo bedecak kesal. "Bawel!" ujarnya yang membuat Rena melongo tidak percaya. Sedetik kemudian Rena mendengus sebal dan hanya pasrah mengikuti langkah sang ketua OSIS.

      Sesampainya di ruang kepala sekolah, Varo segera mengetuk pintunya. Begitu mendengar suara yang menyuruhnya masuk, Varo langsung membuka pintunya seraya mengucapkan salam. Dan terdengarlah jawaban salam yang berasal dari mulut Bu Ana, kepala sekolah SMK Cakrawala.

      Bu Ana tidak dapat menahan keterkejutannya saat melihat Varo tidak sendirian. Rena yang ditatap seperti itu oleh Bu Ana hanya memasang wajah malas-malasan sambil kedua tangannya dilipat di depan dada.

      "Varo, kenapa kamu bawa Rena kesini?" Tanya Bu Ana sambil menunjuk Rena dengan jari telunjuknya.

      Varo melirik Rena sekilas.

      "Jadi, begini Bu, saya telah memergoki Rena sedang membuli seorang siswi kelas sepuluh di ujung koridor dekat gudang sekolah. Dan tujuan saya kesini adalah meminta bu Ana untuk menghukum Rena karena telah melakukan suatu tindakan yang melanggar peraturan sekolah," jelas Varo dengan nada santai.

      Mendengar penjelasan Varo, Bu Ana hanya bisa mengelus dada sambil mengeluarkan napasnya kasar. Jujur saja, Bu Ana benar-benar lelah harus dihadapi terus oleh kelakuan Rena yang tidak ada kapoknya saat diberi hukuman.

      Bu Ana lalu menatap Rena yang tengah fokus pada kuku-kukunya yang panjang dan berwarna pink menyala. Kemudian turun ke bawah dimana Rena memakai seragam putih ketat dengan rok abu-abu yang hanya panjang di pertengahan paha. Tanpa menggunakan dasi ataupun ikat pinggang. Dan dengan baju seragam yang dikeluarkan dari roknya.

      "Rena," panggil Bu Ana. Rena menoleh dan hanya memandang Bu Ana dengan sebelah alis terangkat. "Saya sudah beberapa kali mengingatkan kamu untuk memakai seragam sekolah dengan rapih, bukan?" Tanya Bu Ana yang hanya dijawab dengan anggukan malas Rena. "Lalu kenapa tidak dilakukan?"

      "Males," jawab Rena singkat. Bibirnya mendekat pada kuku jarinya dan meniup sedikit saat ada debu yang menempel di ujung telunjuknya.

      Sekali lagi, Bu Ana menghembuskan napasnya pelan untuk menetralkan emosinya yang sudah berada di ubun-ubun. Kemudian matanya tertuju pada Varo yang saat ini tengah menatap Rena dengan pandangan tidak percaya.

Ketua OSIS Vs Bullying Girl [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang