AL#13. Believe

11.1K 752 73
                                    

Aleyza berjalan dengan langkah cepat tanpa memperdulikan teriakan Alvaro yang memanggil namanya. Cewek itu berjalan sambil mendumel kesal, lebih tepatnya kesal pada dirinya sendiri karena tidak dapat dipungkiri kalau Aleyza merasa senang saat bertemu Alvaro. Entah apa yang membuat dia merasa senang saat melihat cowok itu.

Untuk kesekian kalinya Aleyza merasakan perasaan yang aneh pada dirinya. Setelah sebelumnya dia terus memikirkan Alvaro, sekarang dia malah merasa senang ketika bertemu dengan cowok itu. Padahal jelas-jelas Aleyza yakin kalau dia tidak menyukai Alvaro sama seperti cowok itu yang tidak menyukainya.

Aleyza berhenti melangkah lalu menghela nafasnya panjang sebelum menghembuskannya secara perlahan. Aleyza menutup matanya mencoba untuk mengontrol dirinya.

Cewek itu menghembusakan nafas dengan kasar lalu mengambil handphone di tas nya, berniat menelpon Alden.

"Ngapain kabur sih, Al" Aleyza berbalik saat suara Alden terdengar lalu mendapati Alden dan Abel sudah berada di depan nya dan jangan lupakan Alvaro dan Gledys yang berdiri dengan keduanya yang sedang menatap Aleyza dengan tatapan berbeda. Gledys menatap Aleyza dengan tatapan tidak suka sedangkan Alvaro, dia menatap Aleyza dengan tatapan penuh sayang.

'Sial. Kenapa Alvaro natap gue kayak gitu sih!' Kesal Aleyza. Dia tidak dapat memungkiri perasaan gugup nya saat Alvaro menatapnya seperti itu

"Gak kabur. Cuman males ketemu mereka" jawab Aleyza sinis. Matanya menatap Gledys dengan penuh permusuhan.

"Kok gitu sih?"

"Abang gak risih?" bukannya menjawab pertanyaan kakaknya, Aleyza malah balik bertanya dengan pertanyaan yang membuat Alden menyerngit bingung.

"Abang gak risih sama cewek ini? " ucap Aleyza sambil menunjuk Gledys. Di tunjuk seperti itu membuat Gledys menunduk apalagi saat Alden menoleh kearahnya.

"Al" panggil Alden pelan, berusaha memperingatkan Aleyza. Sayangnya Aleyza tidak peduli, dia terus melanjutkan ucapannya.

"Gue heran yah sama lo. Masih berani nampakin muka lo di hadapan kakak gue" ujar Aleyza sambil melipat kedua tangannya di depan dada, matanya menatap Gledys dengan tatapan mengejek.

"Al udah dong" ujar Abel berusaha menghentikan Aleyza.

"Gak malu yah?"

"Aleyza"panggil Alvaro dengan nada tajam. Aleyza hanya melirik kearah Alvaro lalu kembali menatap Gledys.

"Oh gue lupa. Lo pasti gak punya malu" ejek Aleyza

"Seorang penggoda pasti gak punya malu"

"Jaga omongan lo!" sentak Gledys tidak terima, tangannya mengepal di samping tubuh, berusaha menahan amarahnya.

"Gue ngomong apa adanya" balas Aleyza santai

"Setelah gagal godain kakak gue, lo mau godain siapa lagi, hm?"

"Aleyza cukup!" bentakan keras Alden membuat Aleyza kaget. Dia menatap Alden tidak percaya.

'Seriously?' batin Aleyza seolah tidak percaya bahwa Alden baru saja membentak nya. Dan Alden membentak nya kerena Gledys. Sial, Aleyza makin membenci Gledys

Abel, Alvaro dan Gledys tampak diam. Tak ada yang berani mengeluarkan suara. Beberapa orang mulai melihat kearah mereka. Bentakan Alden memang cukup keras untuk membuat perhatian orang-orang di sekitar terarah pada mereka.

"Kak Alden ngebentak aku?" Alden terdiam saat Aleyza memanggil nya dengan sebutan 'kak' pasalnya Aleyza selalu memanggil Alden dengan sebutan 'abang' dan satu hal yang pasti kalau Aleyza sudah memanggilnya seperti itu. Aleyza marah pada Alden.

BE MINE [COMPLETE]Where stories live. Discover now