5. USIL

16.9K 1K 22
                                    

5. USIL

Aleyza termenung di dalam kamarnya, kepalanya memutar kembali kejadian dua tahun lalu

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Aleyza termenung di dalam kamarnya, kepalanya memutar kembali kejadian dua tahun lalu. Mengingatkan dia pada seseorang yang pernah membuat hari-harinya berwarna. Aleyza mendapati bahwa Alvaro mengingatkan dia pada sosok masa lalu nya. Sikap dan tingkah laku mereka sama.

Dering handphone menyadarkan Aleyza, gadis itu menoleh dan mendapati Abel menelponnya

"Halo,"

"Al, lo lagi di rumah kan?"

"Iya. Kenapa emang?"

"Gue kesana yah?"

"Mau ngapain?"

"Gue mau nginep. Bonyok lagi keluar kota dan gue sendirian," jelas Abel diujung sana.

"Oke deh,"

"Sip. Makasih yah Al,"

"Sama-sama,"

Sekarang sudah jam empat sore, kemungkinan Abel sampai jam lima dan itu artinya Aleyza masih memiliki waktu untuk tidur sebentar karena jujur saja, dia benar-benar mengantuk. Aleyza segera memposisikan dirinya di atas kasur dan mulai memejamkan matanya, tidak butuh waktu lama bagi Aleyza untuk tenggelam dalam alam bawah sadarnya.

---

"DAMIAN!" teriakan Alan menggelegar terdengar diseluruh ruangan sehingga membuat Alvaro dan Damian menoleh ke arahnya dengan tatapan tajam, mereka berdua bisa melihat Alan sedang berjalan dengan terburu-buru ke arah mereka, dengan wajahnya tertekuk.

"Bisa gak sih lo kagak teriak-teriak?" ucap Damian dengan telapak tangan sedang menggosok kedua telinganya secara bergantian.

"KAGAK BISA!" ucap Alan masih dengan teriakan.

"Buset dah Lan, lo baru abis nelan toa yah?" ucap Damian.

"Kenapa lo?" tanya Alvaro.

"Lo ngapain makan es krim mangga gue hah?" Alvaro dan Damian hanya bisa bengong saat tau apa yang membuat Alan berteriak histeris.

"Yeee si kampret lo tinggal beli ulang aja, gampang kan?" ucap Damian lalu kembali memakan es krim manga ditangan nya.

"Enak aja lo nyet! Yang itu udah abis tadi," kesal Alan. Bagaimana tidak kesal, Alan baru meletakan es krim nya di atas meja dan menuju ke toilet karena dia sudah kebelet dari tadi dan saat dia kembali, es krim mangga kesukaannya sudah berada di tangan Damian.

"Yaudah sih, Lan. Makan aja yang lain toh es krim nya masih banyak noh," ucap Alvaro sambil menunjuk es krim yang berada di atas meja.

Dengan wajah masih tertekuk, Alan duduk dan mengambil es krim diatas meja kemudian mulai memakan nya.

"Yehhh si kampret tekuk aja trus tuh muka. Syukur kalo gitu terus," sindir Damian.

"Diam lo sempak miper!" ketus Alan.

BE MINE [COMPLETE]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt