AL#12. Kesal

11.3K 691 20
                                    

Aleyza, Alden dan Abel tiba di rumah. Aleyza menaikan alisnya saat melihat sebuah mobil terparkir di halaman rumahnya. Aleyza menyadari bahwa mobil itu bukan milik mereka.

Untuk menjawab rasa penasarannya, Aleyza melangkah masuk ke dalam rumah bersama dengan Alden dan Abel yang mengekor di belakang.

"Oh.. Mereka udah pulang" seru Diana saat melihat Aleyza, Alden dan Abel masuk.

Aleyza tersenyum sambil sedikit menunduk memberi rasa hormat pada beberapa orang yang ada di ruang tamu. Ada seorang wanita paru baya mungkin seumuran dengan ibunya yang duduk di samping seorang pria. Dia tidak mengenali siapa mereka.

"Kenalkan ini om David Valentino dan istrinya, Clarisa Valentino" ucap ayah nya Aleyza.

Aleyza mengangguk mengerti kemudian tersenyum tapi kemudian...

'Wait, Valentino?'

Aleyza mulai berpikir, Valentino itu marga Alvaro. Apa mungkin....

"Mereka papa sama mama nya Alvaro" ucapan Diana langsung menjawab pertanyaan dikepala Aleyza mengenai siapa kedua orang ini. Dan ternyata tebakan nya memang benar. Sepasang suami istri di hadapannya ini memang orang tua Alvaro.

"Oh iya ini anak saya yang pertama, namanya Alden" ucap Robert memperkenalkan

"Halo om dan tante, saya Alden" sapa Alden sambil tersenyum

"Yang ini anak kedua saya, namanya Aleyza" ujar Robert lagi

"Halo om dan tante, saya Aleyza" Aleyza menyapa sambil tersenyum. Well dia sebenarnya agak canggung menyapa kedua orang tua Alvaro. Mengingat caranya memperlakukan Alvaro dan mereka yang baru saja bertengkar di sekolah tadi. Omong-omong soal bertengkar, Aleyza jadi mengingat ucapan Alvaro bahwa cowok itu tidak menyukainya.

'Duhh ngapain coba dipikirin. Gak penting juga' batin Aleyza.

"Aduh yang cowoknya ganteng, yang ceweknya cantik" puji Clarisa, mamanya Alvaro. Alden dan Aleyza hanya tersenyum mendengar pujian yang di berikan mamanya Alvaro.

"Trus yang satunya siapa?" pertanyaan dari Clarisa membuat semua orang melihat ke arah Abel. Cewek itu langsung berdiri kikuk dengan wajah bingung karena dipandangi oleh semua orang yang berada dalam ruangan karena jujur saja Abel tidak terbiasa menjadi pusat perhatian seperti ini.

"Oh dia Abel. Temannya Aleyza" jawab Diana sambil tersenyum. Abel hanya menggaruk tengkuknya canggung sementara Aleyza dan Alden menahan tawa karena tingkah gugup Abel.

"Kita ke dalam dulu yah, om tante" pamit Alden, disertai dengan ketiganya yang berjalan menuju kamar.

"Dek, jalan-jalan yuk" ujar Alden tiba-tiba begitu Aleyza dan Abel hendak masuk kedalam kamar.

"Kemana?"

"Ke mall aja gimana?" tawar Alden

"Ngapain?" Alden tampak berpikir untuk menjawab pertanyaan Aleyza.

"Nonton?" ujar Alden ragu

"Itu doang?"

"Ehm abis nonton, main game, makan"

"Boleh shopping?" Alden tampak berpikir sebentar sebelum menggangguk menyetujui. Toh, Aleyza bukan tipe cewek yang berbelanja barang-barang mahal dengan jumlah banyak. Palingan dia cuma membeli barang yang menurut nya menarik dan memiliki guna. Jadi tidak perlu takut kalau adiknya itu akan menghabiskan uangnya.

"Oke"

"Yes"

"Eh tapi Abel boleh ikut gak?" tanya Aleyza

BE MINE [COMPLETE]Where stories live. Discover now