"Iyalah, bodoh!" ujar Devan.

Aldo mendesis pelan, "Iya, Pinter!"

Devan mengangkat kedua jempolnya. Dan sedetiknya ia menepuk punggung Aldo.

"Gue tau kok gue pinter," kata Devan dengan bangganya.

Mendengar obrolan teman-temannya yang tidak dimengerti Nathan, membuat pria itu menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kenapa lo geleng-geleng kepala?" tanya Aldo.

"Dia gak ngerti lagi kenapa harus punya temen kayak lo!" balas Devan mewakili Nathan.

Nathan mengangkat salah satu jempolnya seraya menganggukkan kepalanya setuju dengan ucapan Devan.

"Cih!" desis Aldo, "Sejak kapan gue jadi temen kalian?"

"Oh I see." ujar Gilang.

"Heh manusia! Harusnya lo berterima kasih sama kita. Kalau bukan kita emang siapa lagi yang mau nemenin lo?" kata Devan kesal.

"Ada dong," jawab Aldo.

"Siapa, huh?" tantang Gilang.

"Mbak Kendal!" balas Aldo tak Mau kalah.

"Cih," desis Devan, "Kadal aja gak mau temanan sama lo, apalagi Kendal!"

Aldo mendesis kesal. Ia tak lagi dapat menjawab ucapan teman-temannya yang selalu memojokkan dirinya.

Nathan yang sedari tadi hanya menyimak saja mengangkat kedua sudut bibirnya untuk tersenyum tipis. Bahkan siapapun perempuan yang melihatnya pasti akan memekik kegirangan.

Nathan menepuk bahu Aldo pelan.

"Sabar. Nanti gue belikan Kadal."

--- Bad Boy ---

Jam sudah menunjukkan pukul 13.25, seharusnya sekarang para murid masih mengikuti kegiatan pembelajaran. Tetapi sudah banyak murid yang memilih bolos di jam pelajaran terakhir, seperti Nathan dan teman-temannya.

Mereka nongkrong di parkiran sambil menyesap rokok mereka masing-masing lalu mengepulkannya perlahan seakan mereka sangat menikmati setiap hisapan di rokok tersebut.

Lalu, mata Nathan tidak sengaja melihat seorang gadis yang baru saja ingin memasuki mobil jazznya. Namun kegiatan membuka pintunya harus tertahan oleh pria yang menghalanginya.

"Apa sih?" decak si gadis.

"Lo balik bareng gue!" balas si cowok dengan penekanan.

"Nggak!" teriak si cewek, "Inget ya kita udah gak ada hubungan apa-apa."

"Yang kemarin cuman salah paham, Keysha."

Gadis yang dipanggil 'Keysha' itu melepaskan pergelangan tangannya dari cekalan si cowok.

"Mau salah paham atau nggak juga bodo amat!" kata Keysha, "Gue nggak peduli!" lanjutnya.

"Key, msalah taruhan itu cuman dare!" kata si cowok, "Kalau masalah lo ngeliatin gue sama cewek, dia cuman sepupu gue."

Keysha mendecak kesal, "Pertama. Gue udah tau lo mau jadiin gue bahan taruhan. Kedua. Persetan sama lo selingkuh ama cewek lain. Karena gue gak pernah suka sama lo."

Mendengar hal yang diucapkan Keysha sontak membuat si cowok menguk salivanya susah payah.

Percayalah, ia benar-benar malu sekarang. Terlebih keduanya berada di parkiran siswa. Banyak siswa yang sudah ingin pulang melihat kejadian itu.

BAD BOY [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now