Bad Boy - 1

880K 26.6K 1.2K
                                    

Pagi hari ini koridor yang awalnya nampak ramai seketika menjadi hening. Hanya ada suara bisikan-bisikan dari siswi-siswi yang tengah menatap pria dengan tubuh tinggi berwajah tampan itu.

Sementara si pria, nampak terlihat sangat santai dan bahkan seolah tak peduli dengan keadaan sekitar. Pujian-pujian yang dilontarkan oleh para siswi terlihat tidak ada artinya bagi seorang Nathan.

Nathan Imanuel Athala. Pria dengan wajah blasteran itu nampak biasa saja. Tak ada wajah bahagia dan berseri-seri yang ia tunjukkan. Bahkan, senyum di bibirnya pun sangat jarang terlihat. Terlebih kepada perempuan.

"Duh kalau jalan yang cepet dong!!" ucap gadis yang berada di belakang Nathan.

Nathan menghentikan langkahnya secara tiba-tiba membuat gadis yang berada di belakangnya tertabrak punggung Nathan. Hal itu membuat beberapa buku yang dibawanya berjatuhan berserakan.

"Ck! Kenapa tiba-tiba berhenti sih!" decak si gadis.

Nathan membalikkan badannya. Dan melihat gadis dengan rambut hitam yang digerai terlihat tengah membereskan beberapa bukunya.

Setelah selesai dengan kegiatannya, gadis yang ada dihadapan Nathan itu bangkit dengan beberapa buku yang ia taruh didepan dadanya.

"Kalau jalan gak usah pelan! Sok cool banget!" cerca gadis itu dengan kesal.

"Lo gak bisa lewat samping?" tanya Nathan.

Ah ya, perlu kalian tau mungkin ini adalah obrolan Nathan dengan perempuan yang pertama kali semenjak beberapa tahun yang lalu.

Sejak kejadian beberapa tahun yang lalu, kejadian yang membuat sikap dirinya menjadi berubah. Nathan sudah tidak ingin lagi berhubungan dengan perempuan. Dan bahkan cowok itu sudah tidak pernah berbicara lagi dengan perempuan.

"Ya bisa aja sih, tapi ribet harus belok-belok! Lagian lo tuh bukannya ngalah sama perempuan!" balas gadis itu.

Dia, Keysha Cyrindia Naditya. Gadis dengan jabatan ketua OSIS di SMA Athala itu berdecak pelan seraya menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat penampilan Nathan yang nampak berantakan.

"Ck! Lo ini! Niat gak sih sekolah?" ucapnya, "Rambut berantakan, baju juga berantakan. Gue yakin, kalau tas lo tuh gak ada isinya. Ya paling-paling kalau ada isinya tuh powerbank, handphone, sama buku tulis satu."

Nathan yang mendengar ucapan Keysha yang panjang lebar itu hanya berdecak kesal. Andai saja yang dihadapan Nathan ini bukan perempuan, mungkin saja ia sudah habis dipukul Nathan karena beraninya mengomentari Nathan.

"Hidup lo cuman ngurusin orang?" tanyanya.

"Ya nggaklah! Kurang kerjaan banget gue!"

"Yaudah, gak usah urusin hidup gue!"

Keysha yang mendapatkan balasan itu hanya mencibir pelan. Lalu ia melanjutkan kembali langkahnya. Namun sebelumnya, ia mendorong bahu Nathan terlebih dahulu cukup keras.

Mendapat perlakuan itu Nathan hanya memutar bola matanya malas dan ia langsung kembali berjalan menuju lapangan basket outdoor.

Sampai di tepi lapangan basket, Nathan menghentikan langkahnya. Matanya menatap ke sekeliling lapangan. Hingga berhenti di satu titik, dimana teman-temannya tengah berkumpul.

Nathan pun tak ingin berlama-lama. Ia langsung saja menghampiri ketiga temannya yang kini masih mengobrol.

"Akhirnya lo dateng." ucap Aldo, orang pertama yang menyadari kehadiran Nathan.

"Hm," sahut Nathan, tanpa membuka mulutnya, pria itu pun langsung duduk.

"Ck! Kapan sih lo gak punya sikap dingin lagi?" tanya Devan, salah satu teman Nathan sejak lama.

BAD BOY [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang