Extra Part 1

105K 4.3K 492
                                    


"Pak Kris, bisa minta waktunya sebentar?"

"Pak Kris, Ibu Alena, bagaimana bulan madu kalian?"

"Ada kabar Ibu Alena hamil duluan. Apa itu benar?"

"Iyalah hamil duluan. Masa melahirkan duluan. Ribet nanti Mas," sepenggal jawaban yang dilontarkan Kris dari berpuluh-puluh pertanyaan yang memberondong.

Kris dan Alena baru sampai di Bandara Soekarno-Hatta setelah dua minggu perjalanan bulan madu mereka di Pulau Maldives. Dan sesampainya di Jakarta, para wartawan sudah berkumpul di pintu kedatangan meminta kejelasan tentang berita simpang siur pernikahan mendadak yang diadakan dua minggu lalu di hotel bintang lima.

Pernikahan megah itu memang dilangsungkan begitu tertutup sulit ditembus oleh awak media. Hal yang paling menarik adalah tentu saja kehamilan istri dari CEO Global Corp Group tersebut. Para pemburu berita gosip artis lebih tertarik dengan hal negatif tidak jelas juntrungannya daripada hal positif para mangsanya. Walau kehamilan Alena adalah fakta yang tidak terbantahkan adanya.

Beberapa bodyguard membentengi Kris dan Alena dari jangkauan para wartawan, menuntun sampai ke dalam mobil yang menjemput. Kris pun tak kalah posesifnya membentengi tubuh Alena dari impitan tubuh mereka. Ia bahkan tidak akan segan mendorong mereka dengan kasar jika sedikit saja menempel pada tubuh istrinya.

Alena yang tidak biasa mendapatkan perhatian begitu banyak dari orang asing, cuma bisa meringkuk di rengkuhan tubuh Kris dan melingkarkan satu tangannya di pinggang, sementara tangan satunya lagi mencengkeram jaket Kris. Suara bising di sekitarnya sungguh memekakan gendang telinga. Ia tidak terbiasa dengan segala perhatian ini.

**
Setelah berdesak-desakkan dengan para wartawan, akhirnya Kris dan Alena telah sampai di rumah sakit, tujuan utama mereka sebelum pulang ke apartemen. Mereka berdua berniat menjenguk Kevin yang sudah berangsur pulih dari kondisinya setelah kecelakaan.

"Vin, apa kamu sudah merasa lebih baik?" tanya Kris seraya menaruh keranjang buah-buahan di nakas sebelah ranjang.

"Sudah lebih baik, Pak. Bagaimana honeymoon Anda?"

"It was great." Jawab Kris singkat. "Vin, thanks ya and sorry." Kris merasa bersalah karena dialah penyebab kecelakaan itu terjadi. Jika sepatunya tidak tertinggal di kantor, pasti Kevin masih sehat mengurusi urusan kantor yang sekarang dilimpahkan pada Andrew— tangan kanan Kris selain Kevin.

"It's okay lah, Pak. Namanya juga musibah." Jawab Kevin santai.

Kris mengulas senyum simpul.

"Istri Anda cantik sekali," lanjut Kevin terkekeh pelan.

Kris langsung merangkul bahu Alena. "Dilarang lihat-lihat milikku! Kami pulang saja. Get well soon." Kris pamit tidak ingin berlama-lama dan membuat Alena jadi bahan cuci mata Kevin.

"Kevin, semoga cepet sembuh ya..." ucap Alena dalam impitan tubuh Kris yang enggan melepaskannya barang seinci pun.

***
Dengan perut yang kian membuncit, Alena berdiri di depan kompor sedang memasak sarapan untuk dirinya dan Kris sambil bersenandung riang.

Tugas yang memang ia langsung kerjakan tanpa bantuan dari orang lain selama ia mampu. Tadinya Kris mempermasalahkan takut ia akan kelelahan, namun Alena meyakinkan bahwa ia tidak apa-apa. Hanya memasak, apa susahnya. Sedangkan urusan rumah, biasanya Bik Wati yang membereskan. Wanita paruh baya itu datang di pagi hari setelah Kris berangkat ke kantor, dan kembali ke rumahnya sepulangnya Kris ke apartemen.

Alena terkesiap ketika merasakan tangan kokoh seseorang melingkari perutnya dan mendekap tubuhnya dari belakang. Siapa lagi kalau bukan Kris. Kebiasaannya setiap pagi; setelah selesai mandi dia akan langsung menemani di dapur dengan hanya mengenakan boxer dan rambut basah yang belum sempat dikeringkan.

My Cute Office GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang