Chapter 50 (End)

155K 5.1K 520
                                    

Dan akhirnya MCOG menemui Ending 😂

Happy Reading

***
"Al, kita pulang besok ya... ya?" rengek Kris yang sedang dibersihkan dari rambut-rambut halus di rahangnya oleh Alena. Mereka saling berhadapan dengan jarak yang tidak sampai sejengkal.

Hampir semalaman suntuk Kris membujuk Alena agar ikut pulang bersama dengannya besok. Namun, sampai saat ini, jawaban yang diberikan Alena masih belum dapat memuaskannya. Alena ingin pulang minggu depan, sedangkan Kris harus segera pulang besok pagi agar dapat menyelesaikan pekerjaan yang sempat terbengkalai dan kian menumpuk.

Tujuan utamanya supaya ia dan Alena bisa mempercepat acara pernikahan mereka tanpa ada tumpukan dokumen yang masih belum terselesaikan.

Alena tidak menjawab, masih sibuk membersihkan wajah Kris dengan hati-hati.

Kris semakin mengeratkan lingkaran tangannya di pinggang Alena.

"Kris, diam, jika kamu tidak ingin tergores."

Kris menggenggam tangan Alena yang sedang dipakai untuk mencukur. "Al, kita harus secepatnya mengurus pernikahan kita. Jika kita terlalu lama menunda, kasihan baby kita yang akan semakin tumbuh besar. Bukannya aku malu. Sama sekali tidak, malah aku senang karena orang-orang jadi tahu kamu adalah calon ibu dari anakku. Tapi jika perutmu sudah terlalu besar, aku takut kamu akan kelelahan saat kita melakukan resepsinya." Ujar Kris memberi pengertian.

Sejujurnya bukan resepsinya saja. Malam pertamanya juga takut tidak bisa lebih leluasa jika perut Alena sudah semakin membesar. Memikirkannya saja ia ngeri. Posisi apa yang akan digunakannya ketika melakukan hubungan intim? Batin Kris, yang terkoneksi langsung dengan selangkangan.

Alena terdiam sambil mencerna kata-kata Kris. "Kris, menurut kamu, bagaimana pendapat orang-orang jika mereka tahu kamu menikahi seorang aku yang bukan dari kalangan sederajat seperti keluargamu? Kamu sendiri tahu aku bukan anak CEO atau seorang artis papan atas yang bergelimang harta, kan?" Alena menatap Kris nanar, "tiba-tiba aku takut. Aku takut jika pernikahan kita mencoreng nama besar keluargamu. Apa yang akan dikatakan oleh mereka, seorang Kris menikahi wanita biasa sepertiku?"

Alena mengutarakan kegundahan hatinya pada Kris. Ia sempat percaya diri untuk bersanding dengan Kris, tapi kepercayaan diri itu hilang ketika mengingat latar belakang Kris yang terlahir dari keluarga terpandang dengan rekam jejak mantan yang sudah tak perlu dipertanyakan lagi eksistensi mereka.

Senyum Kris seketika memudar dari bibirnya. Kris menatap Alena tidak suka mendengar omong kosong yang baru saja dilontarkannya.

"Persetan dengan pendapat orang lain!" kesal Kris. "Kenapa harus takut? Apa urusannya orang-orang itu dengan kita?"

Kris menangkup wajah Alena. "Al, tidak bisakah kamu memikirkan kebahagiaan kita dulu saja? Everything doesn't matter to me as long as you're with me. Their speech didn't mean any shit to me. I really don't care, so do my family. Mereka juga pasti akan mendukung hubungan kita, terlebih kamu sudah memberikan hadiah terindah untuk keluarga Liem. Aku sudah terlalu tua untuk menunggumu lebih dari ini. Jangan biarkan omongan orang lain menyurutkan perasaan cintamu terhadapku. Jangan biarkan siapa pun membuatmu menjadi gusar dan ragu untuk menikah denganku," tukas Kris seraya membelai wajah Alena.

"Kris," gumam Alena dan dipotong langsung oleh kecupan tiba-tiba dari Kris.

"Al, aku mencintaimu. Sangat mencintaimu. Aku harap tidak ada lagi penundaan sia-sia yang akan merenggangkan hubungan kita berdua. You love me too, right?"

"Tentu saja!"

Kris merengkuh tubuh Alena ke dalam pelukannya. "Itu sudah cukup untuk melangkah lebih jauh dan menyatukan hubungan kita berdua ke jenjang selanjutnya. Dan aku ingin kita melakukan semua itu secepatnya. You know i love you so."

My Cute Office GirlWhere stories live. Discover now