Chapter 18

71.5K 4.6K 121
                                    

Alena memasuki rumah Megie sambil bersenandung riang. Sesampainya di depan tangga, terdengar suara Dina memanggilnya. Ia pun berbalik ke arah Dina. Di sana, Dina sedang menatapnya sinis seperti biasa, tapi kali ini Alena juga melihat sudut bibir Dina yang tertarik ke atas menampakkan senyuman miring penuh arti. Alena hanya memutar bola matanya malas mencoba untuk tidak memedulikan dan berbalik lagi melangkahkan kakinya menaiki anak tangga menuju kamar.

Alena cukup lelah, tapi moodnya begitu baik saat ini. Ia tidak ingin berdebat dengan Dina karena ucapannya sudah pasti akan membuat suasana hati yang tadinya baik dalam sedetik hancur berantakan. Ia bisa menjamin itu. Segala perkataan yang dilontarkannya tidak akan pernah terdengar mengenakkan di indra pendengaran.

Baru saja Alena menaiki beberapa anak tangga, suara Dina terdengar lagi di balik punggungnya.

"Apa kamu juga merangkak jadi simpanan Om-om, Len?" tanya Dina sinis.

Alena menoleh di bahu. "Maksudmu apa? Aku heran, kenapa gadis yang katanya pintar itu terus saja berbicara padaku tanpa saringan. Apa kamu butuh sebuah penyaringan agar kamu bisa berpikir dulu sebelum berucap, Din?" sahut Alena tak kalah ketus mendengar tuduhan tak masuk diakalnya.

"Memang faktanya seperti itu! Aku tahu kamu sangat ingin keluar dari rumah ini, jadi menurutku, itu hal yang sangat masuk akal jika benar kamu melakukannya." Dina mengibas-ibaskan tangannya. "Baiklah... sejujurnya aku nggak peduli apa yang kamu lakuin di luar sana. Tapi aku cuma mau ngasih tahu, menyingkirlah dari hidup Alex! Nggak mungkin 'kan, jalang sepertimu masih berani-beraninya berkeliaran di sekitar orang baik sepertinya. Ngerti maksudku, kan? Walaupun kamu itu bodoh, tapi aku harap otakmu itu tahu bagaimana menempatkan diri," Dina tersenyum seraya melipat tangannya di dada.

Alena menghela napas menatap Dina jengah. "Kata-katamu benar-benar tidak masuk akal, Din. Otak di dalam kepalaku yang kamu sebut bodoh ini tidak dapat mencernanya dengan baik semua ucapan yang baru saja kamu lontarkan!"

Wajah Dina menggelap. Selalu saja seperti ini! Gadis itu tidak pernah merasa sedikit pun terintimidasi oleh ucapannya. Mengesalkan...

"Aku melihatmu keluar dari mobil mewah. Dan... baju mahal yang kamu kenakan ini...," ia berjalan mendekat, menarik sedikit kain bajunya menghentikan kata-katanya sejenak."...kamu tidur sama dia ya untuk mendapatkan ini semua? Benar-benar menyedihkan!" desisnya lagi dengan tajam.

Alena mengepalkan tangan menahan amarah yang bergejolak di dada. Ia menepis kasar tangan Dina. Ia mengalihkan pandangannya ke depan tidak lagi menatap wajah menyebalkannya. Rasanya tangan Alena ingin sekali mengacak-ngacak wajahnya, tapi ia masih mencoba mengendalikan emosi. Karena kalau tidak, bisa-bisa ia benar-benar akan ditendang dari rumah ini.

"Yang kamu sebut dengan panggilan Om-om itu, Pak Kris. Jadi, hentikanlah omong kosongmu itu!" Ia melanjutkan langkahnya meninggalkan Dina.

"Dasar pembual sialan! Mana mungkin dia sudi jalan bersama pegawai rendahan sepertimu. Alena, kamu pikir siapa dirimu?!" Maki Dina. Dia teriak sekencang mungkin, dan naasnya tak sama sekali Alena hiraukan. Gadis itu hanya melambaikan tangan tanpa menoleh pada Dina yang sedang kalap di tempat.

**
Alena baru saja selesai dengan ritual mandinya. Kemudian ia merebahkan tubuhnya di kasur sambil memandangi baju yang Kris berikan tadi siang—tergantung di cantelan pintu dengan manisnya.

Berapa harga baju itu? Terlihat sangat mahal sekali.

Tanpa bisa Alena kendalikan, pikirannya pun melayang-layang mengingat kejadian tadi siang yang ia lewatkan hampir seharian penuh bersama Kris. Hanya memikirkannya saja membuat jantung Alena berdetak tak karuan. Ia meraba dadanya yang berdesir hebat. Setelah itu, bayangan Kris mengusap sudut bibir Alena terlintas di kepala dan berhasil membuat Alena mengentak-entakkan kakinya di kasur seraya menutup mulutnya agar tidak berteriak-teriak seperti ABG labil yang baru saja merasakan cinta pertamanya.

My Cute Office GirlTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon