🌟CHAPTER DELAPAN BELAS

5K 217 0
                                    

-¤-

Kini Aliva ingin menjawabnya dengan perasaan ragu-ragu. Perasaannya tercampur aduk ketika Alvino mengatakan hal seperti itu.

Terima atau tidak terima, hanya Aliva yang memilih kedua jawaban tersebut.

Jantung Alvino juga sudah berdebar-debar ingin menunggu jawaban dari Aliva.

"Se-sebenernya gue tuh juga punya rasa sama lo. Tapi gue... kayaknya gue--"

Ucapan Aliva terpotong karena seorang lelaki menyudahi pembicaraan mereka berdua. Pasalnya, Aliva sangat ingin menjawab pertanyaan dari Alvino. Tetapi karena seseorang memanggil namq Aliva, Qliva langsung menoleh dan tersontak kaget.

Apalagi dengan posisi Aliva dan Alvino sangat-sangat dekat.

"Aliva?" tanya lelaki tersebut membuat Aliva terkaku-kaku kaget.

"De-Demian..." gumam Aliva dengan raut wajah kaget.

"Lo siapa?" tanya Alvino tegas seraya berdiri dan menyembunyikan wajah Aliva dari lelaki tersebut dengan badannya.

"Gue?"

"Iyalah tolol."

"Gue mantannya."

Sumpah demi apapun. Kok dia bisa disini? Dan kenapa dia pakai seragam dengan logo sekolah gue, batin Aliva masih mematung dan sedikit memiringkan tubuhnya untuk melihat wajah mantan kekasihnya itu.

Dia adalah Demian Albert Thompson.

"Lia. Udah lama nggak ketemu ya? Nambah cantik aja." ucap Demian bernada sedikit menyinggung Alvino.

Lia adalah nama panggilan dari Aliva. Dan Aliva juga perna memanggil nama Demian dengan panggilan Albery. Aliva dan Albert.

"Mulut lo dijaga ya? Dia calon pacar gue. Jangan macem-macem lo." bentak Alvino tetapi malah dikacangin oleh Demian.

"Lo ngapain disini?" tanya Aliva berdiri dan giliran dirinya menghalangi Alvino.

"Gue mau ketemu sama lo. Dan gue juga mau sekolah disini. Hanya untuk ngeliat lo doang." jawab Demian memegang kedua tangan Aliva dan membuat Alvino memanas.

"DASAR KURANG AJAR--"

Alvino meluncurkan gumpalan tangannya kearah wajah Demian. Tetapi sayangnya, pukulan yang direncanakan Alvino untuk Demian, malah mendarat tepat ditelapak tangan gadis yang berada didepannya ini.

Kepala Aliva agak sedikit menggeleng memberikan kode 'jangan lakukan itu' kepada Demian.

"Dem. Kita udah putus. Dan bokap sama nyokap gue nggak suka sama lo tau nggak?" tanya Aliva kini membentaknya tetapi lagi-lagi Demian mengacanginya dengan tatapan datarnya.

"Udah?"

"Sumpah ya? Nggak jelas tau nggak lo." ucap Aliva dengan pertanyaan Demian tadi yang telah membuatnya bingung.

"Maksud gue udah selesai ngomongnya? Inget nggak sih? Tahun lalu lo emang minta putus ke gue. Apa gue terima? Nggak kan? Jadi kita belum putus." ucap Demian.

"Eh goblok. Kalau dia bilang mau putus ya terima aja. Percuma lo nolakkin dia supaya nggak putus sama lo. Yang ada dia nggak setia sama lo." lanjut Alvino membuat Demian memanas sekarang.

"DASAR KURANG AJAR LO!!!"

Demian berteriak dan dengan cepat mendaratkan tinjuannya tepat kearah pipi Alvino hingga membuat Aliva setengah mati terkejut.

"Lo tuh apa-apaan sih? Nggak ada gunanya lo disini! Gue aja nggak suka sama lo! Gye sukanya sama Alvino! Bukan sama lo!" teriak Aliva dengan mata yang sudah terdapat sebuah genangan disana.

Deg'

Apa? Dia suka sama gue, batin Alvino kini dengan posisi terduduk karena sedikit terpental tidak begitu jauh dari posisi Aliva.

"Tapi gue masih sayang sama lo!" bantah Demian.

"Lo nggak sayang sama gue! Lo mempermainkan gue BEGOK!!!" ucap Aliva meninggikan volume suaranya lebih tinggi dan memukuk dada bagian atas Demian.

"Kalau lo nggak sayang lagi sama gue, gue bakal maksa lo sayang sama gue lagi."

"Apa-apaan sih lo? Nggak punya perasaan banget. Kalau dia nggak suka ya nggak suka. Jangan maksa. Itu namanya cowok pe nge cut!" ucap Alvino mengeja dengan kata bagian pengecut.

Tetapi Demian tidak melemparkan sepatah kata apapun untuk Alvino. Demian membalik badannya menuju pintu dan memikirkan suatu rencana kelak untuk membalas Alvino.

Disisi lain, Aliva sangat terkejut dengan kedatangan Demian. Apalagi dengan posisi Aliva dan Alvino yang sangat dekat. Tidak! Sangat-sangat dekat.

"Lo nggak papa kan?" tanya Alvino memegang kedua pundak Aliva dan sedikit menunduk untuk melihat wajah Aliva.

"Nggak kok." ucap Aliva lesu dan melewati tubuh Alvino dan meninggalkannya begitu saja.

-¤-

Gaje nih...

BAD BOYS & BAD GIRLS [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang