🌟CHAPTER DELAPAN

6.5K 293 0
                                    

-¤-

KRING'

Tak terasa bel pulang sekolah sudah berbunyi. Seisi kelas bersorak-sorak terlepas dari pelajaran IPA.

Tanpa basa-basi, Aliva, Shalsya dan Seba langsung berkumpul dan keluar dari kelas. Koridorpun sudah dipadati oleh murid-murid yang ingin pulang.

Kini, Aliva dan temannya sudah berada di lobi sekolah untuk menunggu jemputan datang.

"Eh !! Gue dah dijemput tuh !! Dah !!" seru Seba seraya melambaikan tangannya kepada Shalsya dan Aliva.

"Hati-hati." ucap Shalsya.

"Kalau jatoh bangkit lagi ya?" tanya Aliva.

"Ish !! Dia kan pake mobil bukan pake motor. Apaan sih lo?" tanya Shalsya menyenggol pundak Aliva.

"Oh iya. Hehe. Eh !! Kayaknya itu supir lo deh? Iya kan?" tanya Aliva mengarahkan tangannya pada mobil berwarna putih itu.

Tepatnya, berada di depan gerbang kokoh berwarna hitam itu.

"Oh iya. Yaudah. Gue pulang dulu ya? Dah !!" seru Shalsya melambai-lambaikan tangannya.

"Yaudah. Dah... hati-hati." ucap Aliva melambaikan tangannya dan sekarang Aliva sendiri tanpa temannya disini.

"Ck. Lama banget sih mama? Telpon aja deh." ucap Aliva pada dirinya sendiri.

Aliva lalu mengambil benda pipih berwarna silver di saku roknya itu. Tak lupa, Aliva membuka lockscreen dan langsung menelpon ibunya itu.

"Halo ma? Jemput. Udah mendung nih !!"

"..."

"Hah?! Nggak bisa jemput?! Terus gimana dong? Masak Aliva sendiri disini?"

"..."

"Aliva nggak mau naik angkot."

"..."

"Aliva juga gak mau naik gojek."

"..."

"Kakak kan lagi kuliah? Kakak pulang sore."

"..."

"Ish mama kebiasaan deh. Papa gimana?"

"..."

"Tuh kan. Mama nggak bisa apalahi papa. Yaudah deh. Aliva usahain bisa pulang sendiri. Dah..."

"Ck. Sial banget dah gue hari ini. Nggak bisa pulang, udah mendung, dan ini adalah hari pertama gue pulang sendiri." cibir Aliva pada dirinya sendiri sambil menghentakkan kakinya di lantai.

Belum beberapa langkah untuk pulang berjalan, rintikkan hujan sudah menuruni bumi hingga mengenai kening seorang gadis berparas cantik ini. Yash, dia adalah Aliva.

"Duh. Kan udah hujan? Ck. Terus gimana dong? Malah meletik kesini lagi." ucap Aliva kesal pada dirinya sendiri.

"Makanya. Kalau pulang itu bareng gue aja. Jangan sendiri." ucap seorang lelaki dari belakang tubuh Aliva.

Aliva lalu membalikkan badannya dan mendapati seorang lelaki yang harus membuatnya kaget.

"Apaan sih lo? Siapa juga yang mau pulang bareng lo. Gak sudi." ucap Aliva jijik dan membalikkan kepalanya seperti semula.

"Judes banget sih? Lo mau pulang atau nunggu hujan redah? Kalau lo nerobos hujan lebet kayak gini, pakaian lo jadi transparan nantinya. Ntar keliatan lho?" tanya Alvino membuat kedua mata Aliva terbelalak malu.

"Apa lo bilang !! Maksud lo transparan apa !! Maksud lo keliatan apa !!" bentak Aliva dengan pipi yang sudah memerah.

"Udah. Nggak usah lebay lo. Ikut gue sekarang juga. Nanti yang demem lo bukan gue." ucap Alvino langsung menarik tangan Aliva ke suatu tempat.

-¤-

Langkah mereka terhenti ketika mereka sudah berada di tempat itu. Tempat yang mereka tujuh adalah tempat parkiran mobil.

"Lo naik mobil?" tanya Aliva kepada Alvino.

"Ya kalik gue naik becak terus gue parkir disini? Gak waras. Udah, lo masuk ke mobil jazz warna putih sebelah sono. Gue ambil hoodie gue dulu, soalnya ketinggalan di kelas. Dan kunci mobil ini gue kasih ke lo dulu untuk ngidupin mobil itu. Jangan dibawak kemana-mana ya?" tanya Alvino memberikan penjelasan kepada Aliva.

"Ye... lo pikir gue jambret apa? Yaudah, mana kuncinya." ucap Aliva menyodorkan tangan kosongnya untuk meraih kunci mobil dari tangan Alvino.

"Nih. Tau cara ngidupnya kan?" tanya Alvino membuat kepala Aliva mengangguk tau.

"Yaudah. Gue tinggel dulu untuk ngambil hoodie gue." ucap Alvino melangkahkan kakinya dan berlalu meninggalkan Aliva.

Aliva lalu menekan remot kontrol dan menimbulkan suara bunyi mobil milik Alvino. Tanpa basa-basi, Aliva lalu berjalan mendekati mobil Alvino dan memasukkinya dengan membuka pintu mobil tersebut.

Aliva kemudian menyalakan mobil tersebut lalu membuka air conditioner serta radio juga. Kini, Aliva sedang mendengarkan lagu The Quiet - Troye Sivan.

Ah. Mendengarkan lagu Troye, rasanya Aliva berada di alam surga. Begitu nyaman bahkan kursi yang sedang diduduki Aliva sangat empuk dan hingga saat ini, dia sudah terlelap dalam tidurnya.

Yash. Aliva sedang menyusuri alam mimpi dan bersenang-senang dialam mimpi sana. Berharap tiada seorangpun yang menganggunya terlelap seperti ini. Apalagi dia sudah berada didalam mimpi disana.

-¤-

BAD BOYS & BAD GIRLS [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang