🌲 STALKER [7]

2.5K 196 16
                                    

Elda Pov.

Sabtu malam...

Aku turun kebawah karna tadi Ayah memanggilku. Bergegas aku menguncir rambutku asal-asalan lalu berlari kebawah mencari keberadaan Ayah diruabg keluarga. Kulihat ayah sedang menonton televisi dengan bunda.

"Ada apa yah?" Tanyaku sambil duduk ditengah-tengah antara Andra-Ayahku dan Sandra-Bundaku.

"Kamu sekarang siap-siap ke kamar, Ayah ajak makan malam sama Mama Rianti, papa Rizal" Kata ayahku mengusap-usap poniku.

"Sekarang? Yeyyy!" Teriakku langsung berlari menuju kamarku.

"Elda! Jangan lari-lari sayang, nanti jatuh" Bundaku berteriak memperingatiku.

"Iya bun! Maaf" Jawabku lantang lalu memasuki kamarku dan menggantung bajuku tak lupa menyisir rambutku agar tidak kusut seperti tadi.

Lima belas menit kemudian..

Aku menuruni tangga, kutengok disana sudah ada Ayahku, bundaku, Papa Rizal dan Mama Rianti mengobrol ria sambil menonton TV.

"Zal, kapan lo punya anak? Nikah dari zaman purba, masih belum dikasih keturunan" Ini suara ayahku yang sedang berbicara dengan papa Rizal.

"Iya bang, ini lagi usaha" Jawab papa Rizal sambil menengok ke tante rianti.

"Aku doain semoga Rizal sama Rianti punya keturunan ya? Aminn!" Kata bundaku menimpali.

"Iya mbak, bang insyaallah Allah akan berbuat yang terbaik untuk hambanya. Kita hanya bisa berdoa dan berusaha. Semuanya tetap kembali kepada Allah. Allah yang ngatur, apapun yang terjadi aku ikhlas kok. Aku hanya nunggu aja semoga Allah memberiku hidayah lagi" Kata Mama Rianti. saat sebelum cerai dengan suami pertamanya, Mama rianti mempunyai seorang Anak laki-laki -yang sekarang dibawah oleh ayahnya- lalu saat setelah cerai dan menikah dengan papa Rizal, Mama rianti belum diberi hidayah oleh Allah untuk hamil lagi.

"Yah, bun ayo! Katanya makan malam?" kataku. Kemudian semuanya menatap ke arahku.

"Eh Elda, Udah selesai gantinya sayang? Ayo yah berangkat. Kita lanjut obrolannya nanti saja ya" Kata bundaku. Lalu semuanya keluar dan mengendarai mobil masing masing. Tentunya aku satu mobil dengan ayah dan bundaku, sedangkan Mama rianti satu mobil dengan papa Rizal

🎹

Sesampai di restoran..

Setelah memesan makanan dan minuman yang aku inginkan. Kini aku bermain game di handphone-ku.

"Cek-cek saya akan mempersembahkan sebuah lagu untuk menghibur kita semua yang ada di sini"

'Eh!? Suara ini....'

Kuputar kepalaku menghadap ke Sumber suara yang terdengar barusan. Dan dugaanku benar! Ternyata itu kak Alle. Diatas panggung membawa gitar-nya.

Aku terus memperhatikan kak Alle yang bermain gitarnya sambil menyanyi--woww! Ternyata kak Alle nggak cuma bisa main gitar aja, dia juga pandai menyanyi. Pantas saja suaranya Indah.

"Elda, itu dimakan, makanannya udah datang dari tadi. Ngelamun Aja" Suara Mama rianti mengalihkan pandanganku dari kak Alle.

"Eh!? Iya Ma"

Aku makan sesekali memperhatikan Kak Alle yang sedang menyanyi ditemani gitarnya itu.

Merasa bahwa sia-sia untuk tidak diabadikan. Elda mengeluarkan ponselnya. Bukan, bukan untuk memotret makanannya lalu diunggah di insta story. Tapi dia akan memotret kak Alle.

Ckrek!
Ckrek!
Ckrek!

Diabadikannya Alle yang sedang bermain gitar itu sebanyak tiga kali. Sudah 567 Foto kak Alle yang ada di handphone Elda. Dan masih banyak yang lainnya di laptopnya. Jika dijumlahkan kira-kira sebanyak 1.000 Lebih Foto Alle. Gila! Benar-benar Stalker kurang kerjaan.

"Elda.. Kok maen Handphone aja nak, buruan dimakan! Itu makanannya belum habis" kata ayah Elda memperingati.

"Iya yah, maaf" Jawab Elda sambil memakan kembali makanannya, sesekali mencuri-curi pandang kearah kak Alle.

Setelah makanan semua orang habis, ayah, bunda, papa Rizal dan mama Rianti mengobrol ria topik dewasa. Aku yang tak mengetahui apa yang mereka bicarakan. Mulai jenuh dan bosan.

"Yah, bun Elda mau ke toilet sebentar" Pamitku kepada Ayah dan bundaku.

"Iya nak, cepet balik ya"

"Iya bun"

Setelah itu Elda melangkahkan kakinya menuju toilet yang lumayan rame saat itu. Sehingga ia harus rela mengantri. Yah, begini lebih baik daripada tenggelam dalam omongan orang dewasa yang sama sekali tidak diketahui Elda.

Tiba-tiba ada yang memanggilnya dari belakang, Elda pun berbalik menuju orang yang memanggilnya. Meninggalkan niatnya yang hendak ke toilet. Toh, sebenernya Elda juga nggak kebelet.

"Kak Alle? Kok tau ada aku disini?" Tenyata Kak Alle yang memanggil Elda.

"Taulah, orang tadi kamu liatin gue terus, jangan-jangan lo naksir ya sama gue?" Tanya kak Alle sok tau. Eh, emang tau sih.

Iya, aku naksir kakak

Tentu saja aku mengucapkan kalimat itu di dalam hati. "Enggak kak, cuma kayak kenal aja, eh ternyata kak Alle beneran " Alibi Elda.

"Oh, Btw jangan bilang-bilang sama siapa-siapa ya kalau gue manggung disini. Soalnya nggak banyak yang tau sih disekolah" Kata kak Alle kemudian mengacak-acak rambut Elda

Elda masih terdiam karna perbuatan kak Alle tadi yang membuat jangtung-nya dag dig dug tak karuan. Sedangkan kak Alle sudah balik ketempatnya tadi.

Hari itu, pertamakalinya Elda sangat merasa bahagia.

🎹

STALKER [END] (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang