11

155 7 0
                                    


"Kesalahan terindahku adalah kembali bertahan meski sudah berkali-kali tersakiti"

Angel kembali bekerja setelah beberapa hari memutuskan izin kemarin. Ia baru saja melangkah menuju kubikelnya ketika Rere, teman sekerjanya menatapnya dari bilik kubikelnya.

"Angel.." Panggil Rere yang dibalas hanya senyuman olehnya.

Angel duduk di kubikelnya dan mulai membuka komputer. Membuka berkas-berkas keuangan yang sudah menumpuk di mejanya.

"Maaf terlalu lama izin. Pasti kamu capek membantu tugasku." Kata Angel tulus menatap Rere yang masih sumringah.

"Kita kan rekan kerja." Jawab Rere tanpa canggung. "Lagian, tugas kamu gak banyak kok, kamu kan udah nyelesain sisanya sebelum izin dan dibawa pulang."

Angel tersenyum. Ternyata dibalik sikap Rere yang kadang nyebelin, mengganggu konsentrasinya dengan berbagai gosip murahan, Rere memiliki jiwa sosial tinggi juga. Mungkin Rere bisa menjadi rekan kerja yang baik untuknya.

"Eh, eh, kamu tahu gak?" Tanya Rere sembari mendekatkan kursinya ke arah Angel.

Angel menggeleng pelan dan terkekeh. "Enggak. Kan, kamu belum bilang."

Rere sempat mendengus sebal sebelum kembali bersuara. "Kamu tahu gak kalo big boss yang aku bilang galak kemarin mau tunangan sama gadis pemilik Harvey property, perusahaan perhotelan itu."

Sontak mata Angel melebar. "Harvey property?" Lirih Angel yang dibalas anggukan oleh Rere dengan antusias.

Bagaimana bisa?

Rere tampak tidak menyadari perubahan ekspresi Angel karena gadis itu terus mengoceh.

Angel bisa merasakan hatinya kian retak. Mungkin sudah patah berkeping-keping. Tak hanya kabar pertunangan Calvin yang membuatnya gusar. Tapi calon gadis itulah yang membuatnya perih.

Apa ia mengkhianati aku?

--

Calvin mengacak rambutnya frustasi. Ia baru saja datang dari rumahnya. Memang sejak lama, tepatnya sejak ayahnya meninggal karena serangan jantung, ia sering berselisih dengan ibunya. Itu menyebabkan ia tak nyaman dan memutuskan tinggal sendiri di apartemen miliknya.

Setiap satu minggu sekali, ia akan mengunjungi rumah mewah keluarganya itu untuk menemui ibunya. Tetapi kali ini, entah kenapa ibunya memintanya bertemu. Padahal baru dua hari yang lalu, ia berkunjung ke rumah.

Calvin membuang napas kasar mengingat apa yang terjadi beberapa saat yang lalu.

Calvin memasuki rumah mewah itu tanpa prasangka. Ketika menemui ibunya sedang duduk anggun di meja makan. Mengiris steak perlahan dan menyuapkan ke mulutnya.

Calvin menarik salah satu kursi meja makan dan berhadapan dengan sang ibu. Milly Alvert, sang ibu mendorong sedikit piringnya menjauh dan melipat kedua lengannya di atas meja.

"Calvin, mama mau bicara serius sama kamu." Terang ibunya tanpa basa-basi.

Menatap raut ibunya yang mendadak serius mengurungkan niat Calvin untuk turut mengisi perutnya. Ia menatap ibunya meminta melanjutkan.

"Mama mau kamu menikah dengan Cassandra Harvey, rebut perusahaannya dan hancurkan keluarganya."

Perkataan ibunya itu membuat Calvin tersentak. Apa tadi katanya?

"Apa maksud mama?" Tanya Calvin masih tak percaya.

Milly berdecak melihat putranya itu dan kembali mengulang pertanyaannya. "Emily Harvey mengatakan membutuhkan uang kepada mama dan mama rasa ini kesempatan bagus untuk kita membalas dendam atas kematian kakak dan papamu." Ucap Milly datar. "Mama akan meminjamkan uang dengan syarat Cassy menikah denganmu dan kamu bisa merebut perusahaan mereka. Kamu bisa membuat Cassy jatuh cinta dan campakkan dia begitu saja!!"

Calvin memutar bola mata, berniat meninggalkan mamanya karena terlalu malas berdebat.

"Kamu mau ke mana?" Tanya ibunya tajam membuat Calvin kembali terduduk. "Kita belum selesai bicara!!"

"Aku gak setuju." Jawab Calvin tak kalah tajam. Ia tak peduli lagi dengan siapa kini ia berbicara. "Menikah bukan hal yang main-main, Ma!!"

Milly menggebrak meja makan menimbulkan suara berisik. "Mama gak peduli! Pokoknya kamu harus melakukan apa yang mama suruh!! Setidaknya kalian bertunangan."

"Aku gak ngerti, Ma!! Mereka sudah mendapat ganjarannya. Angel juga sudah pergi jauh dan entah di mana sekarang." Jelas Calvin mencoba menggoyahkan niatan ibunya. Calvin tahu, sedikit peluang untuk meruntuhkan kekeraskepalan ibunya. Tapi ia akan mencoba peluang itu.

"Kamu jangan kira mama bodoh, Calvin." Ucap Milly tajam, setajam silet yang mengiris Calvin hingga terdalam. "Kamu kira mama bodoh? Angel bekerja di kantor kamu, kan?"

Blammmm!!!

Benar ternyata, ibunya sudah tahu akan hal itu. Ia harus bagaimana lagi sekarang?

"Ma, Angel sudah mendapatkan ganjarannya. Dia di penjara. Terusir dari rumah. Hidup pontang-panting." Calvin merasa dadanya bergemuruh mengingat bagaimana liku kehidupan gadis itu. Lalu intonasi suaranya kembali merendah. "Lebih baik lupakan dendam itu dan hidup damai, Ma."

"GAK!!" Potong ibunya cepat. "Mama gak peduli. Bagaimanapun, dia itu pembunuh, Calvin!! Mau sampai kapan kamu dibutakan cinta hah??"

Calvin menghela napas lelah. "Aku tetap gak mau bertunangan dengan Cassy."

Milly menatap putra semata wayangnya sinis. "Kamu yakin?"

Calvin mengangguk mantap. "Sampai kapanpun aku tidak akan bertunangan, apalagi menikah dengan Cassy, Ma!!"

"Oke." Balas Milly akhirnya. "Tapi jangan salahkan mama kalo ada sesuatu yang terjadi pada gadismu itu."

Blammm!!!

"Mama mengancamku?" Bentak Calvin tanpa sadar.

Milly tersenyum penuh kemenangan membuat Calvin muak. Jika bukan karena ibu kandungnya dan bukan seorang wanita, ia sudah akan memukulnya hingga babak belur.

"Pikirkan lagi, Calvin." Kata ibunya lagi mengakhiri pembicaraan mereka yang sepihak. Milly berjalan menaiki tangga yang melingkar megah di tengah-tengah ruangan. Sempat berhenti sejenak di tengah tangga dan kembali bersuara. "Setidaknya pikirkan ini permintaan terakhir mama."

Kemudian Milly melanjutkan langkahnya hingga menghilang dari pandangan putranya itu. Calvin hanya termenung di sana. Bimbang. Mamanya adalah satu-satunya orang yang dimilikinya saat ini. Tetapi, tak bisa dipungkiri bahwa ada nama lain yang mengisi hatinya.

Dulu

Kini

Nanti

Karena ia hanya memiliki satu malaikat di hatinya, sekaligus penghancur hidupnya.

--

TBC

THANK YOU

KLIK VOTE OR COMMENT

Be My AngelWhere stories live. Discover now