Keinginan Adeera

6K 697 5
                                    

Setelah kepergian Aditya, rumah semakin kehilangan nyawa. Sudah tidak banyak interaksi seperti biasa.

Tidak ada kejailan Aditya, tidak ada celotehan Adeera, dan tidak pula Rama yang dingin tetapi doyan mengomentari segala perbuatan Adeera.

Begitupula Bastiar, hampir setiap hari ia pulang larut malam, ketika ia pulang, keadaan rumah sudah sepi karena Adeera dan Rama sudah berada di kamar. Kesibukannya di kantor juga membuatnya harus berangkat kerja pada hari sabtu dan minggu.

Hanya sesekali Rama dan Bastiar bertemu di ruang makan saat sarapan pagi. Itupun hanya berbicara seperlunya.

Bastiar juga sudah memperkerjakan Bu Ratna untuk membantu pekerjaan rumah, Bu Ratna adalah keponakan bibi Sri dari kampung yang kebetulan sedang mencari pekerjaan. Bastiar mulai kewalahan mengurus urusan rumah tangga sendiri.

"Mas Rama!" Panggil Bu Ratna ketika melihat Rama hendak masuk kamar.

"Ada apa bu?" Tanyanya.

"Itu, mba Adeera dari tadi belum makan mas." Jelas bu Ratna, nada bicaranya terdengar khawatir. "Pulang sekolah langsung masuk kamar, terus ngga keluar lagi."

"Udah ibu suruh makan?"

"Sudah mas, cuma ibu ngga berani kalo nyuruh lagi. Takut ganggu."

Rama menghela nafas pelan, "Yaudah, makasi ya bu."

Bu Ratna mengangguk lalu pamit untuk ke dapur.

Rama mengurungkan niatnya untuk masuk kamar, langkahnya bergerak menuju kamar Adeera. Ini sangat bukan dirinya, tapi apa salahnya mencoba?

*tok tok tok*

Adeera langsung membuka pintu, terlihat matanya sempat kaget melihat Rama yang ternyata mengetuk pintu kamarnya.

Bukannya berbicara, Rama malah diam. Bingung harus mengatakan apa, sedangkan Adeera, ia sedang berpuasa dari bicara, tersenyum, dan malas untuk bersuka ria seperti biasa.

"Kalo ga ada apa apa, gue tutup lagi." Kata Adeera hendak menutup pintu, namun sudah lebih dulu dihalangi Rama.

"Kamu," Rama memulai, kepalanya masih menunduk.

Adeera menatapnya, menunggu Rama menyelesaikan omongan.

"Makan yuk." Ajak Rama.

Kening Adeera berkerut, apa ia tidak salah dengar Rama baru saja mengajaknya makan?

"Kok diem?" Kata Rama, balik bertanya.

Adeera menggeleng menyadarkan dirinya sendiri. "Apa?"

"Seharusnya anak seusia kamu telinganya masih sehat."

"Oke." Kata Adeera, hendak menutup pintu kamarnya lagi, yang lagi lagi di tahan Rama.

"Eh. Yuk makan, belum makan kan?" Rama memperjelas.

"Nanti."

"Mau makan apa? Batagor?"

Adeera mengadah, tau dari mana Rama makanan kesukaannya itu?

"Nebak aja." Jawab Rama, seperti bisa membaca pikiran Adeera.

"Nanti." Kata Adeera singkat.

"Mau rawon?" Tanya Rama, masih berusaha.

Adeera menggeleng.

"Bandeng otak otak?" Tanya Rama lagi. Semua yang ia sebutkan tak lain makanan yang pernah dicoba Adeera di Semarang, Bastiar yang memberikannya. Dan Adeera suka.

"Terus mau apa?" Tanya Rama, kehilangan ide.

Rama menyesal menanyakan keinginan Adeera, sekarang ia harus memenuhi permintaan gadis itu untuk menemaninya ke mall Transmart. Mall baru di kota Semarang. Rama tidak suka keramaian. Mall ramai. Rama tidak suka mall.

My Other LoveWhere stories live. Discover now