Pertemuan

11.8K 943 14
                                    

Hari ini adalah hari pertemuan yang sudah mamah rencanakan. Setelah perdebatan yang cukup panjang, mamah berhasil membuat Aditya dan Adiba setuju.

"Kalian baik-baik ya." Ucap Mamah ketika mobil sudah berhenti pada bangunan besar, mirip sekali dengan sebuah kantor yang dulu sering Adeera kunjungi.

"Mamah ga ikut?" Tanya Adeera.

"Mamah masih ada kerjaan," Jawab mamah seraya mengusap kepala Adeera. "Have fun!"

Aditya keluar terlebih dahulu setelah mencium punggung tangan mamah. Entah bagaimana hubungan Aditya dengan mamah setelah malam itu. Tidak ada yang tahu, kecuali keheningan.

Saat mobil yang dikendarai mamah sudah hilang dari kasat mata, meninggalkan Aditya, Adiba dan Adeera yang masih berdiri di tempat yang sama. Tidak ada yang melangkah, masih sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Yuk, dek." Aditya mengajak Adeera, mengundang adik kecilnya itu untuk bergandengan dengannya.

Adeera mengangguk, tanpa pikir panjang ia menerima tangan kakaknya itu dengan senyuman, seperti biasanya.

Tapi Adiba masih diam, ia menunduk semakin dalam, tidak berniat mengikuti Aditya dan Adeera.

"Kak diba." Adeera memberhentikan langkahnya ketika ia merasa Adiba tidak ada di sampingnya, membuat Aditya menoleh.

"Diba, ayo." Ucap Aditya.

Adiba tetap diam, tidak menggeleng dan tidak pula mengangguk.

"Udah gausah inget papah lagi. Dia udah pergi." Ucap Aditya dingin, kemudian kembali menarik tangan adeera untuk melanjutkan langkah mereka.

"Ada yang bisa saya bantu, dik?" Satpam yang sejak tadi memperhatikan ketiganya akhirnya bangkit, menatap Aditya dengan senyum yang cerah.

"Mau ketemu pak Bastiar." Jawab Aditya.

Bastiar, tadi malam mamah menyebutkan nama Bastiar, nama yang harus Aditya ucapkan ketika ditanyai satpam. Yang tak lain adalah nama dari teman mamah yang akan bertemu dengan mereka hari ini.

"Mari saya antar."

Pak Satpam dengan name tag Bachrudin, mengantarkan ketiganya menuju "pak Bastiar" setelah naik lift dan berhenti pada lantai 5, sekarang mereka berada di ruangan yang besar, ini bahkan lebih besar dari ruangan papah di kantor, itu sesuai ingatan Adeera.

"Sebentar tunggu disini." Ucap pak Satpam, sembari mempersilahkan mereka untuk duduk di sofa yang besar.

"Terimakasih pak."

"Iya, saya permisi." Ucap pak Bachrudin pamit.

Aditya duduk terlebih dahulu, diikuti dengan kedua adiknya. Sama-sama mengira-ngira seperti apa teman mamah yang bernama "Bastiar" itu.

"Baik ga ya kak?" Tanya Adeera di tengah keheningan.

"Kita lihat aja." Jawab Aditya seadanya.

Adeera mengangguk.

Setelah hampir 1 jam dan belum ada tanda tanda kehadiran sosok Bastiar,  Aditya memutuskan untuk bangkit. Dirinya mulai bosan dengan menunggu, membuat tatapan Deera mengikuti tubuh Bastiar. 

"Kak?"

"Bentar ya."

Adeera mengangguk, membuang jauh-jauh pikiran buruknya. Bukannya suka nethink atau gimana, tapi semenjak Aditya ketahuan merokok di kamar mandi, Adeera jadi khawatir, rasanya ia ingin sekali ngikutin Aditya kemanapun ia pergi.

My Other LoveWhere stories live. Discover now