Hari Baru

9.9K 923 17
                                    


Assallamu'alaikum wr. wb

Gimana kabarnya? Selalu semoga baik yaa.

Maaf cerita ini ga jadi dilanjut waktu liburan, karena ada halangan. Dan kalau mau lanjut sekarang kayaknya agak gak mungkin, soalnya bakal banyak ujian hehe.

semoga sabar menunggu ya. Dan selamat membaca Part 3!

****




Ini adalah 1 tahun 6 bulan yang tidak terasa. Kehidupan setelah pernikahan mamah dan temannya berlangsung begitu saja. Adeera, Aditya dan Adiba tetap dalam kehidupan masing-masing.

Aditya tetap menjadi anak SMA di Jakarta pada umumnya, pernikahan ini tidak membuat ia berubah, hanya terkadang menyesuaikan kondisi. Tidak pernah lagi mamah memergoki Aditya merokok di kamar mandi, tapi sekarang, mamah lebih sering kena panggilan guru BK Aditya di sekolah, tempat baru Aditya untuk merokok. ada ada saja.

Berbeda lagi dengan Adiba, ia semakin dingin dan diam. Berbicara seadanya dan berperilaku sebutuhnya. Ia semakin jauh dari jangkauan keluarga, walau begitu, baik mamah dan Adeera masih berusaha merebut kembali hati Adiba yang masih tersangkut pada masa lalu.

Sedang Adeera mulai terbiasa dengan kehadiran Bastiar, ia malah semakin melihat bagaimana sisi Bastiar yang sempat tertutupi oleh rasa takut. 1 tahun 6 bulan memang waktu yang tidak lama, namun bisa merubah Adeera dengan cepat. Anak yang menginjak remaja itu ada saja hal barunya. Tidak lagi pendiam, tidak lagi anggun dan banyak mengangguknya. Pergaulan banyak mengubah Adeera, dan bukan hanya Adeera tapi juga Aditya dan Adiba.

Tapi, bukan kah itu yang dimaksud remaja? Mereka bisa berubah kapan saja, dan bagaimana saja?

Semenjak pernikahan mamah dan Bastiar, mamah tidak lagi se-sibuk dulu, mamah sering terlihat berada di rumah, hampir setiap sabtu dan minggu mereka menghabiskan waktu bersama, walau setelah itu mamah atau Bastiar akan pergi keluar kota bahkan keluar negeri dengan waktu yang lama.

Mereka juga tidak lagi memanggil lelaki itu dengan sebutan "pak" . Hanya saja Adiba yang jarang sekali terdengar terbiasa dengan panggilan itu, wajar saja, berbicara dengan Bastiar sepertinya ia tidak pernah.

*Acara pernikahan mamah dan Bastiar*

Setelah para tamu mengucap kata "sah", bukan hanya mamah yang mencium punggung tangan Bastiar. Sesuai dengan rencana, Adeera, Aditya dan Adiba diundang untuk mendekat. Ketiganya ikut mencium punggung tangan Bastiar. Tanda bahwa Bastiar sudah diterima di keluarga kecil mereka.

"Kalau gitu, jangan panggil pak lagi ya." Ucap Bastiar di tengah-tengah acara.

"Lalu?" Adeera merespon, ia menatap penuh tanda tanya.

"Ayah, boleh juga."

"Ayah." Adeera mengikuti panggilan yang disarankan Bastiar.

Dan dengan hangat Bastiar memeluk Adeera, gadis kecil yang bahkan sudah ia anggap anak jauh sebelum pernikahan ini, ia tidak hanya jatuh cinta pada sosok pendamping hidupnya yang baru, tapi juga ketiga anaknya. Bahkan mempunyai anak yang banyak adalah keinginan Bastiar, dan sekarang Allah sudah mengabulkannya. Memberikan ia 4 anugrah sekaligus.

Para tamu bertepuk tangan melihat pelukan itu, bahkan bude terlihat menghapus air mata haru yang tiba-tiba jatuh. Bude ikut bahagia melihat keluarga ini kembali, beliau adalah orang yang paling mengerti keadaan mamah, keadaan Adeera, Aditya dan Adiba, satu-satunya yang selalu berada di samping mamah, menguatkan mamah, dan senantiasa membantu keluarga kecil ini.

My Other LoveWhere stories live. Discover now