kelulusan

3.1K 90 5
                                    

Sudah beberapa yang terjadi pada mereka, dan sudah 1 tahun ini sudah tak terasa sudah di penghujung kelulusan SMA mereka..

Acara demi acara sudah terlaksanakan, akhirnya satu acara lagi yang terakhir yaitu acara kelulusan

Semua Siswa/Siswi pun mengenakan kebaya dalam acara kelulusan, siswa demi siswa di berikan Rapot dan topi kelulusanya, dan para orang tua murid pun datang dan saling memotret poto sebagai kenangannya

Beberapa hari yang lalu, Jani sempet kerumah Agas untuk meminta maaf dan mereka pun sudah baikan, dan di acara kelulusan agas, ayah nya dan jani ikut hadir di acara itu, dila yang sedang ketawa ketiwi dan berfoto bareng bersama kedua orang tuanya.

Ketika dila dan orang tuanya sedang berfoto bareng dengan gembira ketawa ketiwi, entah siapa yang mengucapkan salam pada kami di arah belakang "Assalamualaikum" kami yang mendengar salam itu langsung membalikkan pandangan kami ke belakang, "Walaikumsalam" ucap kami, ketika ayah dila menengok kebelakang ia langsung mengenali orang itu ternyata sahabat sekaligus managernya sendiri "he..pak pak rusli" ayah dila pun langsung memeluk pak rusli saat itu

Dila yang hanya melihat seakan angin berhenti berhembus, karna apa yang ia lihat ayahnya seakan akrab dan mengenali Pak rusli sekalian ayahnya Agas
  Ibu dila hanya tersenyum dan tanganya seperti orang yang meminta maaf karna itu aturan agama kami agar tidak terjadi Fitnah karena itu Hukumnya bukan muhrim

"Pak rusli(tersenyum dan sekejap melihat pak rusli), bapak kenal sama pak rusli (langsung bertanya kepada ayahnya sendiri)" ucap dila

"Iyah ini sahabat sekalian manager ayah" langsung merangkul pundak pak rusli dan ketawa ketiwi entah apa yang ayah dila ketawakan padahal tidak ada hal yang lucu, dila yang melihat ayahnya ketawa hanya membalas dengan ketawa yang sedang malas

"Loh kok loe ada disini rus, lah ini siapa" menunjuk ke agas yang sedang ada di samping nya

"Gue disini karna dateng mewakili anak gue yang wisuda juga, ini agas, masa loe ngak kenal sama anak gue sih"

Agas pun mencium punggung tangan ayah dila. "Agas pak"   "lahh nih agas, dah besar aja loe..dulu loe sekecil kaya anak gue, pantesan aja sekarang udah besar aja kayak anak gue, dulu dila sama agas pernah main bareng yah karna waktu kerja kita lagi ada sambilan liburan bareng kan, memang udah lama juga ngak ketemu lagi"

"Ya allah kok aku ngak inget itu yah..tapi" batin dila

"Dil..masih kenal ngak sama agas"

"Ahh" ucap dila yang melamun langsung kaget

"Kamu lamunin apa sih nak dila"

"Ohh ya bapak inget, Fajri anak loe juga pernah main kerumah ku waktu itu kan ketika anak gue di rawat di rumah sakit anak loe yang jengukin anak gue, anak loe sama anak gue sekelas sekolah nya pun"

"What (kaget), kenapa ngak bilang dari dulu dil.."

"Mana dila tahu yah, dila pun ngak inget pernah main bareng agas waktu kecil"

Obrolan demi obrolan kami terus mengalir tanpa henti karena saking asik nya

"Dila ikut aku yuk.." ucap jani

Dila, agas dan jani pun menuju tempat yang sedikit jauh dari kedua orang tua kami, jani pun langsung mengungkapkan rasa bersalah padanya waktu itu

Dan ketika dila sampe yang di tujuan jani langsung tertunduk karena rasa takut dan merasa bersalah walau dirinya tidak bersalah

"Tegakkan lah wajahmu Ukhty, nanti mahkota Nya jatuh, aku Seorang pemimpin itu harus bisa membimbing Ratu bidadarinya" ucap agas

Jani punlangsung mendekat kehadapan dila dan memegang dagu dila menegakkan pandanganya agar tidak tertunduk "iyah dila..tegakkanlah pandanganmu jangan sampai mahkotamu nanti jatuh, Sudah jangan takut gitu..gue ngajak loe kesini cuman mau minta maaf atas perlakuan ku ke loe, gue sadar sekarang, ternyata loe baik orangnya dil, sabar dan menutupi kesedihanmu ..kamu orang yang paling kuat yang pernah gue temui, atas berkat loe..gue sekarang sadar karna loe, Makasih yah" langsung tersenyum pada dila

Dila hanya mengangukkan kepalanya sebagai pertanda "iya"

"Dan jadilah kalian teman yah" ucap agas

"Iyah dil, peluk sini sebagai atas permintaan maaf gue"

Dila yang ingin memeluk jani serasa berat tanganya karena canggung nya itu,
"Ahh jangan canggung gitu, sini aku aja yang peluk kamu" mereka pun saling berpelukan
Ketika mereka sedang berpelukan, ayah dila pun memanggil dirinya agar menghampiri kedua orang tua mereka

"Iyah yah"

"Pak rusli , sama ayah ibu mau bicara sesuatu yang penting"

"Penting apa yah"

"Tapi jangan disini aja ngak enak, mendingan kerumah kita aja dulu yuk, yuk rusli"

Jani tidak mau mengacaukan kesenangan mereka, akhirnya jani pulang duluan "ohh kalau gitu pak bu, saya mau pulang duluan" cium punggung tangan
"Kenapa buru buru neng, mampir dulu aja kerumah yuk" ucap mamah dila "ngak usah repot-repot, ada urusan mendadak, duluan yah bu pak, Assalamualaikum" "walaikum salam"

Jani sudah pulang duluan, begitu pun kami sudah di rumah dila, dan sedang duduk di kursi ruang tamu, Agas pun sebenarnya sudah tahu bahwa dirinya ingin melamar dila dari perjanjian kemarin bersama ayahnya, walau pak rusli tidak tahu dila adalah Anaknya pak Fajri

"Sebenernya bapak, mau bicara sesuatu, semoga nak dila tidak keberatan, Atas kehendak Allah agas ingin melamar nak dila, agas dan nak dila sudah mantap umurnya, jangan ditunda tunda lama lama, kami sebenernya sudah merencanakan ini dari nak dila masih kecil, memang karena bapak tidak tahu bahwa anak yang ingin agas lamar itu orang lain itu dila, jadi yang direncanakan akan jadi batal karena keinginan agas yang bersama yang disukai nya, tapi emang karena jodoh balik lagi dalam rencana bapak, dan almh.istri bapak dengan kedua orang tua dila ingin menjodohkan kalian"

Dila ketika mendengar itu langsung kaget dalam hatinya "pak,bu" ucap dila bertanya kepada kedua orangtuanya
Orangtuanya pun hanya menggangukkan kepalanya sebagai pertanda "iya"

"Iyah pak, insyallah jika atas kehendak allah, aku mau, insyallah siap!"

"Alhamdulillah" ucap agas gembira

Agas pun memasangkan Cincin lamaran nya

Dan beberapa jam kemudian pun lamaran kecil-kecilan dan masih mengenakan baju wisuda mereka, pak rusli dan agas pun pulang kerumahnya masing masing

Dan sudah direncanakan, sebelum mereka menikah dila yang harus melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi yaitu ke jenjang Universitas dengan mengambil jurusan Keagamaan, dan agas Yang hanya melanjutkan perusahaan kantor ayahnya menggantikan Ayahnya yang menjadi manager itu pun digantikan oleh agas anaknya sendiri, agar dapat uang sebagai modal nikah nya nanti, dan untuk mencukupi keluarganya nanti.

Cinta Dalam Diam Dan Doa (Selesai) √Where stories live. Discover now