kenyataanya

2.9K 93 6
                                    

Akhirnya dila pun pulang ke rumah dengan keadaan yang sedih dan menyiksa untuk dirinya selama dua hari ini, apa yang dila ingin menjauhi terlebih dulu dari agas namun agas yang terlebih dulu mengucapkan "jauhi" dirinya, mungkin ini taqdir allah.

Di tempat lain agas yang baru meninggalkan dila di luar sekolah sendirian dan berniat untuk main ke rumah jani .

Namun ketik agas baru di tengah jalan agas melihat ada seorang wanita yang sedang duduk di kursi taman itu yang membelakangi dirinya tapi agas mengenali seorang wanita itu ternyata itu jani, agas pun berlari kecil menghampiri jani dengan tersenyum ria, namun ketika agas sudah ada di belakang jani dan tanganya yang ketika itu ingin menepuk pundak nya jani terhenti karna agas mendengar bahwa jani berbicara yang ia tidak tahu apa maksudnya itu

"hah..kena juga kau dil..gue seneng banget barusan mereka ribut ribut gitu disekolah ..untungnya si agas ngak tahu bahwa gue membalikkan faktanya bahwa gue yang sebenernya nampar dila dan jauhin agas, syukurlah sekarang hanya gue sama agas doang ngak ada yang rebut agas dari guee.." berbicara sendiri

Agas yang mendengarkan ucapan jani dari belakang langsung membalikkan badanya ke hadapan jani dan menarik baju jani ke atas

"JANII..LOE APA APAAN SIH, NORAK BANGET TAHU APA YANG LOE LAKUIN KE DILA.." dengan nada sentak

"Ahh ...kenapa loe ada disini gas..i-ii" ucapan jani terhenti ketika agas merebut ucapanya

"Kenapa gue disini HAH ..loe mau tahu kan! Gue tadinya mau main kerumah loe, ehh ternyata loe disini gue langsung nyamperin loe,terus gue denger loe ngomong sendiri, ternyat loe LICIK yah!, maksud loe apa HAH lakuin itu ke dila.." tanganya yang masih memegang baju jani erat

"Lepasin gue dulu gas.." menatap agas dengan rasa sedih

"Heuh" tanganya yang memegang erat baju jani pun dilepaskan dengan kasarnya dan wajahnya pun berpaling dari tatapan yang di berikan jani

"Gue masih suka sama loe gas..gue mau kita balikan, gue ngak mau ada yang ganti posisi gue di samping mu sama orang lain apa lagi orang lain itu temen sekelas loe gas, gue ngak tahan loe mesra mesraan sama dila dihadapan gue pas loe di rawat di rumah sakit gas..kita putus karna terpaksa loe harus pindah selamanya"

"Gue tuh udah anggap loe sebagai adek gue..walau gue sama loe pernah ada hubungan spesial tapi itu dulu gue udah ngak ada perasaan lagi sama loe, loe udah ngancurin kepercayaan gue sekarang..jadi loe bukan lagi gue anggap adik, pacar, atau sebagainya..gue ngak suka ada orang kaya loe dari hidup gue, PERGI SANA!!" sambil menunjuk

"Ga-gas maafin gue, gue ngelakuin itu karna gue sangat terpukul karna 2 tahun ini gue ngak pernah liat loe lagi di hidup gue selama loe pindah, gue cari cara biar bisa ketemu lagi sama loe gas, loe tahu kan gue sangat dilarang ketemu loe sama bapak gue, Loe tahu ngak gue sebenernya kabur dari rumah karna gue pengen ketemu loe" jani memegang tangan agas namun agas berusaha untuk melepaskan genggaman tangan jani,

jani hanya menangis apa yang ia lakuin itu membuat semua jadi berubah bukan malah menjadi lebih baik

"gue ngak mau denger apa maksud loe datang kesini atau apa pun itu" agas pun melepaskan genggaman erat jani dan meninggalkan jani

Jani yang hanya melihat agas pergi dan tak sanggup untuk menghampirinya, jani pun duduk di kursi taman itu lagi dan menangis se sakit hatinya di keluarkan yang sudah lolos air mata semua dari matanya itu.

"Hikss..hikss, agas..gue sayang sama loe lebih dari anggapan seorang adik gas, gas..hiks hiks hikssss..agasss"

Dan agas yang meninggalkan jani di taman, dan berniat langsung menghampiri dila ke luar sekolahnya yang berada dila tadi yang sudah agas sentak sentak itu, dan berniat untuk meminta maaf bahwa itu semua salah paham.

"Gue bodohh bodoh banget sih loe gas bodoh" memukul keras kepalanya sambil berlari kenceng

"Dil...dila, loe dimana" ketika agas baru menghampiri luar sekolah ternyata tidak ada dila

Agas pun berlari lagi untuk mencari dila disekitar luar sekolah, ketik agas mau berlari agas tidak sengaja tersandung batu besar dan terjatuh

"ahhhhhh.....SIALLL,euhhh..euhh" menjambak jambak rambut nya dengan keras yang ketika jatuh itu

"Hikkss..hikss, gue bodoh banget sih, BODOH" langsung menutup wajahnya dengan kedua tanganya sambil menangis menyesal apa yang telah ia perbuat yang menyakiti hati dila

Agas pun langsung berdiri kembali dan langsung berlari lagi untuk kerumah dila

"Dill ..maafin guee, gue salah udah sentak loe tadi," sambil berlari menuju kerumah dila

"Gue ngak tahu apa yang harus gue lakuin, gue tahu gue mengangap jani seperti adik gue sendiri dan terlalu posesif gue lakuin ke loe tadi..DILA MAAFIN GUE" masih berlari di tengah jalan sambil teriak

"Tok tok.." agas pun langsung men-ngetok pintu rumah dila yang ngak sabaran banget ketemu dila

Beberapa menit ngak ada sahutan dari dalam rumah, agas pun langsung memanggil nama dila dari pintu luar rumah nya itu

"dila .." ngak ada sahutan sama sekali

"Dill..bukain dong dil, gue agas dil..maafin gue, apa yang gue lakuin tadi salah, gue baru tahu sekarang dil..gue sama sekali ngak tahu apa apa, gue sangat minta maaf dil.."

Dila tidak tega mendengar ucapan agas, tapi dila juga memikirkan hal buruk apa yang agas lakuin tadi pada dirinya sangat menyakiti hatinya, tapi dila hanya menganggap apa yang tadi lakuin agas seakan ngak terjadi, akhirnya dila pun membukakan pintunya

"Dila..gue minta maaf" langsung memegang erat tangan dila, akan tetapi dila melepaskan genggaman agas

"Ahh..gue tahu kok, ini bukan muhrim,gue ngerti kok" senyum

"Tapi..e-ehh tunggu, kamu habis nangis dila?!" langsung tertatap ke mata dila yang berkelinang air mata

"Aku ngak nangis" mengusap air matanya sambil tersenyum

Agas yang tidak sanggup melihat kesedihan dila apa yang telah ia perbuat padanya langsung memeluk dila, dila yang hanya terdiam dan mematung ketika dirinya di peluk oleh agas

"Ternyata kamu sebenernya baik dil, aku salah menilaimu yang hanya melihat dirimu tidak bersalah aku sentak dengan kata kata ku tadi, aku sangat menyesal..maafkan aku hiks hiks hiksss.."dengan memeluk eratnya

Dila tidak kuasa mendengarkan tangisan penyesalan agas padanya, akhirnya dila pun menangis keras karna tidak dapat di tahan kan kesedihanya

Dila pun melepaskan pelukan erat nya agas padanya sambil tersenyum pada agas sambil mengenggam kedua pundak nya

" sebenernya semua itu adalah ujian allah gas, kita hanya pasrah dan selalu mengingat padanya ketika kita sedang di uji, sudahh😊jangan menangis, Itu semua karna salah paham, dan kamu juga ngak tahu itu semua, Aku maafkan kamu kok sebelum kamu meminta maaf"

Agas yang hanya menunduk ketika mendengarkan dila berbicara padanya sambil terus menangis tak terhentikan

"Ke ataskan pandangan mu wahai Akhi😇, engkau adalah pemimpin, sebaiknya jangan tundukan kepala nanti mahkota mu jatuh😊"

Agas yang tadinya menunduk akhirnya meluruskan pandanganya melihat dila yang tersenyum dan tidak terlihat rasa sedih nya itu, apa yang dia lakuin padanya sangat kejam, "Sebegitu baik nya hati malaikat mu dil" batin agas

Setelah beberapa jam kemudian pun silahturahmi mereka pun membaik pada kesalah pahaman pada diri mereka masing masing, agas pun kemudian pulang ke rumah nya dengan hati lega, walau masih terpikirkan sikap dirinya yang telah di lakuin pada dila

Cinta Dalam Diam Dan Doa (Selesai) √Where stories live. Discover now