kerumah agas?

3.2K 83 0
                                    

Sambil berjalan menuju kerumah agas, alfie mengobrol seperti halnya basa basi.

"yakin kamu tahu, atau cuman kamu sebenarnya ngak tau, bukanya bilang dari tadi aja sama pak wali kelas, Sifatmu itu masih seperti dulu aja yah ngak beranian Aja yah,hhe"ucap alfie sambil mencubit pipi dila "ngak ihh, cuman Sedikit aja.Jngan cubit sakit tau, alfie juga sama seperti dulu bercanda suka cubit pipi dila."ucapku  "heehehe"ucap alfie sambil tanganya mengaruk kepala belakang yang malunya

Di perjalanan kami mengobrol agar tidak terasa bosanya,Akhirnya kami sampe di rumah agas.

"kamu yakin ini rumahnya agas, dil" ucap alfie yang agak yakin "bener, tapi aku juga kurang yakin sih fie,hehe" ucapku "ya udah kita tanyain aja yu sama Orang yang ada di sekitar sini yu, dil?" ucapnya sambil menarik tanganku untuk menuju Orang yang ada disekitar kami "Permisi bu, apa rumah ini bener rumah agas" ucapnya yang sambil menunjukan rumah tersebut "bukan de, rumah itu rumah kosong, kalau ade menanyakan rumah agas ada di sebelah kedua setelah rumah itu de" ucapnya sang ibu sambil menunjukan rumah agas.

"tuh kan,bukan rumah agas" ucapnya sambil menyenggol badan dila "heheh, iyah maaf, Aku lupa" ucapku tersenyum lebar "untung aja aku ikut kalau ngak, mungkin kamu akan tersesat, lagian kamu orangnya juga ngak beranian untuk bertanyaan sama orang, dil aku mohon tolong! kamu sekarang udah besar harusnya kamu harus bisa berusaha berubah dong, agar kamu ngak bergantung dengan orang yang terdekat, beranikan diri untuk berbaur dengan orang disekitar yah dil?"ucap alfie yang ingin meyakinkanku "iyah fie,Insallah aku bisa berubah, makasi untuk menjadi motivasi dalam hidupku yah" ucapku sedih bahagia.
Kami pun melanjutkan jalan menuju rumah agas, akhirnya Sampe di depan gerbang rumah agas.

"Assalamualaikum, permisi" ucap kami "walaikumsalam" ucap pak Rusli ayahnya agas. "ini kan seperti suara bapak bapak yang aku tanya waktu di kontak ku itu" sontak ku kaget dalam hati "kalian siapa,mau kesiapa de?" ucap pak rusli bingung "Kami temanya sekelasnya agas, kami kesini untuk memberikan naskah dialog buat acara perlombaan pasangan yanng diadakan di sekolah kami pak" ucap alfie "lahh temannya agas toh,Ayo masuk dulu sebentar" ucap pak rusli. Kami pun duduk di kursi tamu dan di suguhkan secangkir air es putih, "Maaf yah de, karna agas sedang tidak ada di rumah, biar saya yang sampekan ke agas informasinya ya de?" ucapnya "baiklah pak,terimaka.."ucap alfie yang terhenti bicara disaat tanganku sengaja mencubit kulit pinggangnya olehku "apaan si..Kmu ngak pernah berubah, tanyain dong kemana agasnya dan kenapa ngak sekolah fie" ucapku yang sambil diam diam bicara dengan bibirku terbuka sedikit kepada alfie,agar yang terdengar oleh alfie saja dan setelahnya kami tersenyum kepada Pak rusli "kenapa de, " ucap pak rusli yang ingin tahu kenapa alfie teriak kecil seperti itu "ahh..Ngak kok pak, ohh ya pak, kalau boleh tau agas kemana pak dan kenapa ngak sekolah pak"ucap alfie "ohh itu, agas sedang di rawat di rumah sakit, dan maaf yah bapak ngak ngirim surat yah dikarenakan bapak sedang sibuk ngurus agas yang sedang di rawat di rumah sakit" ucap pak rusli " kalau boleh tau agas sakit apa pak sampe di rawat dirumah sakit, dan kenapa ngak ibunya aja yang ngurus agas pak" ucap alfie "Agas sakit keras Nak, dan ibunya sudah tiada semenjak agas dibangku SD kelas 2"ucap pak rusli yang pasrah "Astagfirullahalajim, ya allah Maafkan kami yah pak sudah nanyain ketidak sopanan kami yah pak, kami sangat berduka sedalam dalamnya untuk itu, Apa kami bisa jenguk agas pak,kalau itu bapak izinin" ucapku sedih " tidak apa apa nak,itu emang udah kehendak tuhan, boleh dek, Sekarang aja yu, soalnya besok agas ngak akan di rawat soalnya agas di rawat dirumah sakit hanya satu kali satu hari karena itu yang di inginkan agas" ucap pak rusli, Pak rusli yang sedang menceritakan semua tentang agas ,akhirnya kami tau penyakit agas, dan yang tau hanyalah ayahnya agas dan kami, itupun Kami harus merahasiakan karena ditakutkan tujuan Agas hancur karena kami membocorkan Cerita tentang dirinya.


Kami hanya berharap semoga agas cepat lekas sembuh, Menjadi Dirinya seorang Muhammad agas ngak gampang dengan perjalanan hidupnya yang ketika agas di bangku Sd sudah di tinggalkan ibunya dan ia pun mempunyai penyakit yang sangat ganas, Tapi Agas orang yang sangat periang, baik, mungkin ya ..penampilanya itu Bisa dibilang Kaya preman tapi dibalik itu dia kuat, maka dari itu kami belajar darinya bahwa kami jangan melihat orang dari "Sampulnya" tapi harus bisa melihat dari "Isinya".

Cinta Dalam Diam Dan Doa (Selesai) √Where stories live. Discover now