#16

7.3K 489 0
                                    

|Budayakan Vote sebelum baca|

Kondisi Syaqila saat ini sudah membaik, ia telah membuka matanya tetapi tidak boleh pulang kerumah.

Kata adiknya, Alaric selalu menjaganya, bahkan Alaric sampai nangis mendengar bahwa Syaqila koma.

"Apakah dia benar mencintaiku?"

Tokk..Tokk..

Suara ketukan pintu membuat Syaqila membuyarkan lamunannya, ia menoleh kearah pintu ternyata itu seorang pria yang ia cintai, terlihat Alaric berdiri sambil tersenyum dan memegang semua bunga ditangannya.

"Kak aric" Alaric berjalan menghampirinya.

"Udah enakan? maaf aku lama ya Qila" sahut Alaric sambil menaruh bunga itu disamping Qila.

Syaqila mengangguk lalu tersenyum " Gak pa-pa kak, aku ngerti kok kakak udah nungguin aku juga kemarin-kemarin, kakak juga butuh istirahat"

Alaric menoleh kearah meja, melihat sarapan Qila belum di makan, Alaric mengambilnya.

"Kenapa gak makan?" tanya Alaric datar.

"Aku gak napsu"

"Makan!" Alaric mengarahkan sendok berisi bubur kemulut Syaqila, tapi Syaqila malah menutup mulutnya.

"Gak!"

"Makan Qila!" Alaric memaksa lagi.

"Enggak!" Justru sekarang Syaqila membalikkan badannya dan membelakangi Alaric.

"Syaqila, makan" Suara Alaric terdengar begitu lembut dari sebelumnya.

"Enggak!" Suara Syaqila meninggi.

"Yaudah kamu gak mau makan, itu bukan urusan aku intinya aku udah maksa kamu!" Alaric menaruh kembali nampan berisi bubur itu dimeja.

Alaric mengeluarkan ponselnya lalu memainkannya dengan serius.

***

"Lun, keadaan Qila gimana ya?" tanya Rachel sambil memasukan bukunya.

"Gue gak tau Chel" sahut Aluna.

Kesya menghampiri bangku Aluna dan Rachel.

"Lun, Chel jenguk Qila yuk, gue kangen!" Kesya memang kesepian jika tidak ada Syaqila, karna menurutnya Syaqila yang selalu mengertikannya.

"Bertiga aja?" Tanya Aluna.

"Ajak kak Alena sama kak Shiren" Rachel berbicara sambil melihat ke arah dua temannya.

"Yaudah!" Kesya mengangguk.

Mereka berjalan keluar kelas untuk mencari Alena dan Shiren. Koridor masih terlihat ramai karna baru saja kelas dikeluarkan.

"Kok tumben belum keluar?" Tanya Kesya saat sudah berada didepan kelas Alena dan Shiren.

Mereka menunggu cukup lama hingga keluar seorang guru sambil berjalan cukup cepat.

Alena dan Shiren berjalan keluar kelas diikuti oleh teman-teman Alaric.

"Eh ada kalian" Sapa Shiren sambil melambaikan tangannya kearah tiga wanita itu.

"Hai kak" jawab Aluna sambil ikut melambaikan tangannya.

"Ada rencana mau jenguk Syaqila gak?" Kesya bersuara.

"Eh iya kita belum jenguk Syaqila lagi" Alvian menepuk jidatnya.

"Sekarang deh gimana?" Alena menaikan alisnya sambil menatap teman-temannya satu persatu.

"Oke!"

"Eh dit coba tanya sama Alaric dia dimana?" Fakhri menepuk bahu Radit, Radit hanya mengganguk sebagai jawabannya.

***

Bonus Alaric


Alaric[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang