#5

12.5K 680 16
                                    

Saat ini geng RIVALE sejang terancam, karna baru saja salah satu anggota rivale membuat masalah kepada ketuang geng motor. Alaric yang mendengar itu langsung menyuruh 200 anggotanya untuk berkumpul di wp tempat tongkrongannya.

"Gue gak ngerti sama jalan pikir lo semua! Suka buat masalah tapi bawa-bawa nama gue, kalo punya masalah jangan langsung main pukul gue gak suka! Habis mukul langsung lari, keluar dari geng ini maksudnya apa? Naruh masalah yang gue gak tau karna apa!" Emosi alaric saat ini sangat tinggi, dia emosi karna anggotanya itu memiliki masalah dengan ketus geng motor, setelah melakukan baku hantam anggotanya itu bilang dia anak rivale dan ketuanya adalah alaric, dan lebih yang membuat alaric emosi orang itu langsung keluar dari geng rivale.

"Ada gue ric,gue bantu!" radit meredahkan emosi sahabatnya itu.

"Kita pasti bakal bantu ric" lelaki yang berada dipojok warung.

"Masalahnya sih bobi itu emang suka buat masalah dan gak mau nanggung akibatnya! Jadi kita yang kena!" timpal lelaki yang berada dimotornya.
____

Keysa dan Syaqila sejang berjalan menyusuri koridor sekolahnya, saat ini keysa akan dijemput mamahnya, sedangkan qila ia menunggu jam extranya.

"Qila gue duluan, mamah gue udah di depan!" kesya berlali kecil meninggalkan qila. Qila hanya melihatnya dan melanjutkan perjalanannya untuk mencari tempat extranya saat ini.

Qila terus berjalan sambil mengutak-ngatik ponselnya, tiba-tiba qila tidak sengaja menabrak bahu seseorang yang membuat orang itu berhenti. Perlahan qila mulai menaikan wajahnya sampai akhirnya mata mereka bertemu, ternyata itu adalah alaric, dengan cepat qila ingin mengalihkan pandangannya dan menjauh dari alaric tetapi alaric lebih dulu mencegahnya agar tidak pergi.

"Ikut gue, gue mau ngomong sama lo!" ucap alaric membuat jantung qila lebih deg-degan.

"G..ue m..au ext...ra!" sahut qila terbata-bata.

"Lagi gak ada extra sekarang!" jawaban itu membuat qila mengejutkan.
____

Disinilah mereka berada,ditaman sekolah yang terlihat sepi karna semua siswa sudah pulang, hanya ada beberapa siswa yang masih menunggu jemputan atau ingin lebih lama di sekolah.

"Mau ngomong apa?gue buru-buru!" qila membuat alaric menatapnya.

"Gue mau lo jadi pacar gue!" ucap alaric tegas. "Gue gak bisa bohongin perasaan gue sendiri qil, gue jatuh cinta sama lo!" ucapan alaric membuat qila menundukan kepalanya.

"G..ue rasa gue juga udah naruh hati sama lo kak!" alaric menatap qila, dan memegang dagunya, sontak membuat qila menaikan wajahnya. "Gue mau jadi pacar lo kak,tapi gue takut lo ninggalin gue!" ucap qila berdiri dari duduknya dan menatap bunga-bunga di taman sekolahnya.

"Gue janji bakal buat lo bahagia qil, gue janji!" alaric ikut berdiri disamping qila dan menatap wajah cantik milik qila. Alaric langsung memegang bahu qila dan memeluknya, qila terkejut tetapuli ia mulai membalas pelukan kekasihnys itu.
_____

"Kak aric!" ucapan qila membuat alaric menoleh kepadanya. Saat ini mereka sedang berada di sebuah cafe.

"Jangan panggil kakak,gue pacar lo jadi berasa adik kakak tau gak!" sahut alaric yang tidak dengan datarnya lagi.

"Terus apa?"

"Sayang" ucap alaric sambil melirik kekasihnya itu,dengan sigap qila langsung memukul dada alaric terus menerus.
_____

"Ish kak aric kemana sih,ditelepon gak diangkat!" dumel kesya didalam kamarnya. Lalu ia mencoba menghubungi kakaknya lagi saat ketiga kalinya ia menelpon dan mendengan suara perempuan.

"Halo kes,kenapa?" jawaban saat ia menelpon kakaknya.

"Lah kok lo yang jawab,kakak gue mana?Suruh pulang!"

"Oke kesya!"

Sambungan terputus,kesya memikirkan bagaimana ponsel kakaknya bisa ada ditemanya itu?
___________________________________

Kesya Amandha Kafeel

Kesya Amandha Kafeel

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.



Alaric[Completed]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora