37. Gue Mau Penjelasan

2.6K 103 3
                                    

“jadi kenapa lo ngajak gue kesini?"

“gue mau penjelasan”

Siang ini dihari yang terik, tepat saat jam makan siang. Niki mengajak Febi ke atap sekolah. Meskipun dengan paksaan akhirnya ia bisa membawanya.

Permintaanya tak banyak. Hanya sekedar ingin tau apa salah yang telah ia lakukan selama ini pada Febi sehingga ia begitu benci padanya.

Karena sudah semalam suntuk Niki memikirkan dan tak menemukan apa kesalahannya selama ini.

“heh? Lo fikir lo siapa? Gue gak mau”

please Feb gue cuma mau lo bilang tentang apa kesalahan gue? Apa itu salah? Gue cuman mau penjelasan. Sesulit itu kah? Karena gue gak mau punya musuh selama gue hidup, gue mau orang mengenang gue bukan karena kebencian terhadap gue” kata Niki memelas seraya meraih tangan Febi.

“lepas! Apasih gue gak sudi dipegang sama orang kaya lo!” teriak Febi seraya melepas genggaman tangannya.

“oke kalo lo emang gak mau ngasih gue penjelasan tentang kenapa lo bisa segitu bencinya ke gue. Tapi gue punya pertanyaan lain gue harap lo jawab”

“…” Febi tetap diam tak menjawab dan mengalihkan pandangannya dari Niki.

“kemana kak Mela? Dimana dia?”

Febi  langsung menatap Niki.  Raut wajahnya berubah jadi semakin merah karena meredam kemarahan. Tapi Niki yakin Febi tak menyadari raut dan masih berusaha tak terjadi apa-apa. "siapa dia? Gue gak kenal"

"ayolah Feb gue tau lo pasti kenal dia. Lo gak bakal masuk penjara kok kalo jawab pertanyaan gue"

"tapi gue berhak gak ngasih jawaban tentang pertanyaan lo"

Niki gereget sendiri mendengar betapa cueknya Febi "okeh Fine.. Gue ganti pertanyaan lain. Ini tentang ibu lo. Ibu lo yang ada di rumah jiwa itu adalah ibu lo kan?.

Perlu lo tau dia itu ibunya kak Mela. Ada hubungan apa lo sama kak Mela. Di mana kak mela sekarang Feb?!"

"diem lo! Jangan sebut nama kak Mela pake mulut kotor lo! Tau apa lo soal kak mela?!"

"gue sadar kok gue bukan siapa-siapa. Tapi gue juga mau tau dimana kak mela sekarang!

Dia adalah orang udah nyelamatin gue, seenggaknya gue pengen berterimakasih sama dia"

Plak..

Tanpa diduga Febi langsung merespon perkataan Niki dengan menamparnya. Niki yang tidak siappun terhuyung, pijakaannya tidak stabil sehingga ia jatuh terduduk.

"udah gue bilang jangan sebut nama Mela sembarangan!"

"apa salahnya gue panggil nama kak mela? Apa gue dosa cuman karena sebut nama dia? Dan gue sekarang lagi nanya dimana dia? Kenapa lo semarah ini waktu gue panggil nama kak Mela?!"

Plak..

Tamparan kedua pun sukses mendarat lagi dan kini Febi bahkan menarik rambut Niki paksa. Niki yang sudah jatuh terduduk pun terpaksa berdiri mengikuti tarikan tangan Febi di rambutnya.

"sekali lagi lo sebut nama kak mela gue jahit mulut lo sampe gak bisa ngomong lagi! Gue gak main-main sama ucapan gue! Nama kak Mela gak pantes di ucapin sama pembunuh kaya lo!" dan Niki pun di lempar kembali ke kasarnya beton atap, kali ini lututnya panas, Niki rasa akan ada cairan merah di lututnya.

Tapi ia tak menghiraukan itu. Ia tertarik dengan kata "pembunuh?" kata Niki membeo. Dengan tenaga yang pas-pasan ia bangkit dan mencengkram bahu Febi "a.. Apa kak.. Mela udah meninggal?" ucap Niki lemah "Apa yang terjadi sama dia? Jawab gue Feb!!" kali ini Niki meluapkan amarahnya juga dengan mengguncangkan tubuh Febi.

One Life [Completed]Where stories live. Discover now