4. Kolam Renang

3.5K 170 1
                                    

Niat mau menenangkan diri telah gagal total, sebab yang terjadi justru malah semakin depresi bertemu Alan yang hobi meledek itu.

Niki bener-bener tidak habis fikir tentang kejadian tadi pagi. Ia kira omongan jika pemuda itu sekelas dengannya hanya bualan belaka. Ternyata itu benar.

Pemuda itu sekarang sedang tidur di bangku yang berada di pojok paling belakang sebelah kiri.

"hufftt" Niki menghela nafas berat sebelum akhirnya menempelkan pipinya di meja dan memandang keluar sana. Dari lantai tiga ini Niki bisa melihat lapangan yang terdapat siswa siswi tengah melakukan pemanasan sebelum pelajaran olahraga.

"pletak"

"aww" rintih Niki kala ia merasakan sentilan tajam di kepalanya. Ia sontak menegok ke arah orang yang menyentilnya.

Niatan ingin memaki sirna sudah kala tahu siapa dibalik keisengan itu. Yang sekarang justru muka -sok imut ala anak kecil yang tidak dibelikan permen oleh orang tuanya.

"Ihh Abyan" rengek Niki sambil memukul pundak Abyan keras.

"Ahhh sakitt.. Gila sejak kapan kamu punya kekuatan hulk?" tanya Abyan sok polos.

"Sejak sekarang. Mau tambah lagi?" tawar Niki sambil menunjukan kepalan tangan mulusnya yang sama sekali gak pantas buat memukul orang.

"Uhh takutt" jawab Abyan lebay sambil memeluk tubuhnya sendiri. "Ki nanti sore pas pulang sekolah temenin aku ke kolam renang yuk?"

Niki menompang dagu sambil menelengkan kepalanya menatap Abyan "Kolam renang sekolah?"

"Hmm. Aku disuruh renang sama pelatih. Katanya biar aku makin tinggi"

"heh Abyan kamu mau tinggi segimana lagi. Dasar tiang listrik berjalan" ledek Niki.

"Ckckck masih pagi weh pacaran aja" bentak Lisa sambil menggebrak meja Niki.

"Sirik aja lo. Mangkanya cari doi donk" sindir Abyan yang benar-benar menusuk relung hari Lisa yang paling dalam.

"Kampret lo. Kayak situ punya pacar aja, udah ahh sono pergi jauh-jauh sono" usir Lisa sambil menarik tanya Abyan yang duduk di kursinya.

"Ki pokoknya kamu harus temenin aku ya-" teriak Abyan.

"Udah sono pergi!" sela Lisa sambil mendorong Abyan menjauh. "Hadeh sahabat lo tuh ya ngeselinnya minta disumpel rantang tau gak" lanjut Lisa sambil memanyunkan bibirnya.

"Ehh mana susu coklat gue? Katanya lo abis dari kantin?" tanya Niki menagih.

"Nih" kini giliran Gea yang bersuara sambil memberikan susu kotak pesanan Niki.

Saat freeclass begini emang banyak siswa yang makan dan minum di kelas. Kadang tidur. Kadang ngobrol rusuh. Kadang main game. Kadang juga menonton film lewat projektor yang sudah disediakan setiap kelasnya.

"Ehh tadi waktu lewat ruang guru gue sama Gea gak sengaja denger pak Aziz lagi ngobrol sama kepsek tau" kata Lisa bersemangat.

Pak Aziz adalah wali kelas ipa 2. Merupakan seorang guru yang terkenal tegas, dan disiplin. Ia dapat mengayomi para muridnya dengan baik. Dan yang paling penting dia itu tampan!

"Ada apa?" tanya Niki kepo.

"Katanya bakal ada murid baru di kelas kita" Gea yang dari tadi sibuk dengan iphonenya pun menolehkan kepalanya ke arah dua sahabatnya mulai bercerita dengan semangat.

One Life [Completed]Where stories live. Discover now