18. Ulang tahun yang dilupakan

2.7K 124 1
                                    

Sudah lumayan lama keluarga ini tidak menggunakan jasa asisten rumah tangga, karena rumah yang tidak terlalu besar membuat penghuninya masih mampu untuk sekedar beres-beras atau memasak.

Lagi pula bersih-bersih bersama dan memasak bersama membuat mereka lebih bisa dekat satu sama lain.

Tapi yang jadi masalah adalah, jika sang orang tua yang notabene single parent sedang tidak rumah karena alasan perjalan bisnis membuat sang anak harus sendirian dirumah.

Seperti saat ini. Malam yang begitu dingin tak membuat seorang gadis manis itu malas untuk keluar rumah.

Karena alasan perut ia memutuskan untuk keluar rumah dengan semangat agar bisa membeli sesuatu yang bisa di makan.

Bukan karena tidak bisa memasak, tetapi karena bahan dikulkas habis dan ia juga malas untuk memasak juga menjadi faktor utama keluarnya sang gadis dari sarangnya.

Niki sudah sampai di tempat tujuannya, yaitu sebuah kafe dengan nuansa hangat yang mampu meredakan sedikit kedinginan menusuk tulang yang ia rasakan beberapa waktu lalu.

Dipesannya sebuah makanan yang menurutnya enak dan juga sebuah minuman coffe ketika seorang pelayan menghampiri, tapi pandangannya tiba-tiba saja tertuju pada seorang gadis lain yang duduk di sana yang sedang duduk sendirian.

Dari sini orang itu terlihat seperti Lisa, sahabat karibnya selama ini sebelum di hasut Febi.

"Lisa!" panggil Niki berusaha memastikan.

Ternyata benar itu adalah Lisa, buktinya sang empunya nama langsung menoleh membuat Niki senang bukan kepalang.

"mba nanti pesenan saya bawa ke meja sana aja ya" kata Niki pada sang pelayan yang masih diam di tempatnya.

"hai sa, lo sendirian?" tanya Niki seceria mungkin membuka pembicaraan, tapi sepertinya tak begitu di tanggapi oleh yang diajak bicara. Buktinya ia malah memainkan posel tanpa menghiraukan kehadiran Niki kini. Niki hanya bisa memutar bola malas mengetahui fakta itu.

"akhir-akhir ini gue liat lo sama Gea jadi makin jauh, kita bertiga gak pernah makan bareng lagi, kita juga udah gak pernah hangout bareng lagi" Niki berhenti sekejap sambil menghela nafas.

"Oke fine gue ngaku salah soal yang di kamar mandi. Gue minta maaf, dan gue juga bakal minta maaf juga kok sama Febi. Gue harap lo mau baikan lagi sama Gea, perasaan disini yang adu omong gue sama lo, kenapa Gea jadi ikut marah....

Maka dari itu gue mohon banget sama lo, baikan lah cepet-cepet sama dia" lanjut Niki panjang lebar dengan nada yang sangat memohon pada Lisa.

"gue gak mau minta maaf. Gue gak pernah ngerasa jauhin kalian. Kalian aja kali yang menghindar gara-gara gue lebih deket sama Febi, udah ah gue mau balik" Rasanya Niki sekarang jadi penasaran bagaimana rasanya melempar teman yang dulunya pernah bilang mereka teman tetapi malah berteman dengan orang lain yang seperti ini.

Diajak bicara malah jawabnya ketus, sekarang malah mau pulang. Bahkan tanpa acara makan bersama.

"lo mau kemana? Makanan lo belum dateng loh" Niki berusah mencegah kepergian Lisa.

Tapi apalah daya Lisa hanya menjawab sekenanya, pokoknya tak sesuai harapan
"makanan? Lo kali yang belum dateng. Gue udah dari tadi disini dan udah makan" dan akhirnya Lisa melenggang pergi tanpa adanya ucapan selamat tinggal.

"Lisa... Pokoknya lo harus hati-hati ya sama dia (Febi) " kata Niki lagi sambil berteriak.

•One Life•

Hari sudah tidak siang lagi. Langit yang biru sudah di gantikan dengan langit berwarna hitam.

Tapi Abyan masih sibuk dengan bola tenisnya. Dikarenakan adanya latihan tambahan malam ini.

One Life [Completed]Where stories live. Discover now