24. Pengakuan

2.7K 127 1
                                    

"Emang Niki sakit apa sih?"

"ahh.. Om mau beli camilan buat kamu dulu ya-"

"-jangan ngehindar lagi om. Aku mohon, aku pengen tahu keadaan Niki. Karena aku.. Aku.. Aku...
Aku sayang sama anak Om"

••••

"Niki punya penyakit leukimia sejak dua tahun yang lalu" Aldi memulai percakapan yang langsung keinti.

"leukimia?" tanya Alan memastikan. Mereka kini tengah membicarakan pasal keadaan Niki diluar ruangan Niki. Tepatnya dikoridor rumah sakit.

"ya. Om juga awalnya gak percaya, tapi setelah melakukan tes ini dan itu akhirnya Om percaya kalo Niki emang lagi sakit parah.

Bundanya juga dulu sakit leukimia sama kaya Niki. Sering bolak balik masuk rumah sakit, manjalani serangkaian kegiatan kemotherapy. Hingga akhirnya beliau meninggal setahun yang lalu

Mangkanya om bener-bener enggak sanggup kalo Niki harus pergi dengan alasan yang sama kaya bundanya. Om mau liat Niki tumbuh dewasa. Punya pekerjaan bagus, punya suami, punya anak, dan Om meninggal duluan. Om hanya ingin itu" Alan terenyuh mendengar cerita itu. Om Aldi benar-benar sosok yang begitu hebat dimatanya.

Apakah semua ayah punya sikap yang sama seperti ayah Niki? Apakah jika Alan sakit keras maka papanya akan bersikap baik padanya?

"walaupun begitu Om harus tetep tabah. Gak ada gunanya Om sedih dan menyesali ini, toh ini adalah cobaan yang keluarga Om harus hadapi. Itu kata Niki.... Oh ya kamu bilang kamu suka Niki"

"ah.. Itu.. Anu.. "

Uhh topik begitu cepat berubah dan Alan langsung tersipu, wajahnya yang putih mulai berwarna merah muda.

"om gak larang kamu deket sama Niki tapi om berharap kamu gak bikin anak om repot ngurusin kamu sampe lupa kemo"

"ah.. i.. Iya.. Om" jawab Alan sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"oh ya satu lagi.. Niki itu orang yang kuat. Mungkin lebih tepatnya sok kuat. Karena dia gak mau dikasihanin sama orang lain. Om harap kamu bisa jadi pelindungnya secara tulus dari hati kamu dan bukan semata karena kasian"

"saya mengerti om" jawab Alan tegas.

•One Life•

Abyan belum pulih. Bahkan jauh dari kata pulih. Kakinya masih benar-benar linu, tapi ia tetap pergi ke ruang rawat Niki menggunakan kruk dengan susah payah.

Tapi apa yang ia dapat? Belum sempat bertemu. Abyan malah mendapat kejutan lain, yaitu kenyataan bahwa Niki mempunyai rahasia besar. Rahasia yang benar-benar Abyan tidak pernah membayangkan sebelumnya.

Seteleh mendengarnya langsung percakapan Alan dan Om Aldi di luar kamar Niki kini Abyan sudah tau semuanya. Tentang kondisi Niki yang buruk. Sangat buruk.

Leukimia.

Salah satu penyakit kanker berbahaya dan mematikan bagi sang pengidapnya. Abyan bahkan tidak yakin apakah ada obat untuk penyakit yang satu itu.

Abyan masih tak habis fikir kenapa Niki harus menyembunyikan masalah sebesar ini sendirian? Menahan kesakitan sendirian? Mencoba tersenyum setiap saat walau sebenarnya keadaan tak memungkinkan?

One Life [Completed]Where stories live. Discover now