Chapter 13

429K 32.9K 543
                                    

Setelah mencuci dan menserviskan motor Fara di benkel terdekat, Reyhan ingin mengembalikan motor Fara ke rumahnya tapi dia tidak tahu alamat rumah Fara sehingga dia memutuskan untuk membawa motor itu ke rumahnya.

"Kakak sudah pulang? Kenapa hari ini pulang telat? Kakak kok gak nelfon Mama dulu? Tadi Mama sangat khawatir, telpon Mama kok gak diangkat?" tanya Mamanya pada Reyhan karena Reyhan pulang telat tanpa mengabari.

Sejak Mamanya melahirkan adiknya, Mamanya selalu memanggil Reyhan dengan 'Kakak', mungkin untuk mengajarkan adiknya supaya mengenal dan memanggilnya demikian.

"Iya Ma, maaf tadi Reyhan ada keperluan bentar," jawab Reyhan singkat.

"Hmm, keperluan ya? Terus ini siapa? Teman Kakak?" tanya Mamanya yang baru sadar bahwa Reyhan bersama seorang montir yang sedang memarkirkan motor Fara di garasi dekat dengan mobil Reyhan.

"Bukan Tante, saya montir. Ini bantuin Mas Reyhan bawa motor ini," jawab montir tersebut.

Reyhan mengambil beberapa lembar uang di dompetnya dan memberikannya pada montir tersebut. "Makasih ya!"

"Iya, sama-sama Mas. Mari... Saya pulang dulu Mas, Tante...," ucap Montir tersebut berpamitan setelah mengambil uang yang diberikan Reyhan.

"Iya. Hati-hati!" ucap Mamanya sambil melambaikan tangan.

Kali ini Reyhan hanya berdua saja dengan Mamanya.

"Kakak beli motor bekas?" tanya Mamanya ke Reyhan.

"Gak kok Ma. ini motor teman Reyhan," jawab Reyhan santai sambil masuk ke dalam rumah dengan diikuti Mamanya di belakang.

"Hmm.., teman cowok apa teman cewek?" Mamanya terlihat sangat serius bertanya.

Reyhan hanya menatap Mamanya datar "Penting gak Ma?"

"Ih, kamu ini Kak, ya kali aja ini motor temen cewek. Berarti kan Kakak udah PDKT sama cewek! Hihihi...," ucap Mamanya seenaknya tanpa dosa.

"Kalau ini motor temen cowok?" Reyhan kembali bertanya pada Mamanya.

"Ya gak pa pa sih.., eh Kak, sekali-kali bawalah cewek ke rumah buat dikenalin ke Mama sama Papa...."

"Reyhan mau mandi dulu ya Ma, Reyhan gerah!" respon Reyhan yang merasa permintaan Mamanya sangatlah tidak penting.

***

Setelah mandi dan ganti baju, Reyhan turun ke lantai dasar untuk makan malam bersama keluarganya.

Hari ini Papanya ada tugas di luar negeri 5 hari sehingga kali ini Reyhan akan makan malam bersama Mama dan Adiknya saja.

"Hey, Bim, gimana sekolahmu?" sapa Reyhan pada adiknya.

"Luar biasa Kak. Hari ini nilai matematikaku 100!" jawab adiknya yang bernama Bimo itu dengan rasa bangga.

Seketika Reyhan mengingat kuis horor matematika beberapa hari lalu. Kuis horor yang terakhir memang berbeda dengan biasanya. Hal itu cukup membuat kesan tersendiri bagi Reyhan.

"Bagus! Jadi sekarang ayo kita makan supaya nilai matematikamu jadi 110 dan jadi populer kayak kakak!" goda Reyhan sambil menggandeng tangan adiknya tersebut.

"Ih, Kak Reyhan ngaco. Mana ada nilai 110?" timpal Bimo.

Sebelum Reyhan dan Bimo sampai ke meja makan, Reyhan merasakan tangan adiknya itu mulai lunglai dan....

BRUKKK

Hampir saja adiknya terjatuh ke lantai namun karena tubuh Bimo langsung disangga oleh Reyhan, Bimo tidak sampai jatuh ke lantai.

Bimo hampir tidak sadarkan diri. Dia terus memegangi perutnya yang kesakitan.

"Bimo! Bimo! Kamu kenapa?" teriak Reyhan panik dan langsung menggendong adiknya yang masih berusia 9 tahun tersebut.

"BIMO...!" teriak Mamanya yang melihat anak bungsunya sangat kesakitan dan sudah berada dalam gendongan kakaknya.

"Bimo kenapa Kak???"tanya Mamanya panik dan mulai menangis.

"Gak tau Ma. Tiba-tiba Bimo jatuh kesakitan. Kita harus segera bawa dia ke rumah sakit!" jawab Reyhan sambil tetap menggendong Bimo dan menuju mobil dengan diikuti Mamanya.

Sampai di mobil, Bimo didudukkan di kursi belakang bersandar di pangkuan Mamanya sementara itu Reyhan menyetir mobil bersiap ke Rumah Sakit terdekat.

***

Setelah Dokter keluar dari ruang operasi, segera Reyhan dan Mamanya yang masih menangis mengahampiri dokter yang telah mengoperasi Bimo.

"Bagaimana keadaan adik saya Dok?" tanya Reyhan khawatir.

"Baik. Operasinya berjalan dengan lancar. Untung pasien segera dibawa ke Rumah Sakit, kalau terlambat, usus buntunya akan pecah dan itu akan lebih beresiko pada pasien. sekarang pasien sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Kalian jangan khawatir, mungkin besok pagi dia akan sadar dan siang sudah harus sudah belajar jalan-jalan sedikit-sedikit ya!" jelas Dokter yang membuat Reyhan dan Mamanya sangat lega.

*** 

Guysssss.... udah tahu belum kalau novel tersayang kita mau dijadiin series?

Tebak pemerannya siapa hayoooooo????

jangan lupa vote dan komen di bawah ya!

Thank you



My Nerd Girl (DIJADIKAN SERIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang