Chapter 10

429K 33.6K 939
                                    

Alhamdulillah, Akhirnya novel ini akan segera TERBIT akhir MEI 2019 ini!

Open PO mulai akhir bulan APRIL 2019!

Ekslusif PO hanya di :
Shopee : cactusbooks

Ekslusif PO hanya di :Shopee : cactusbooks

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harga buku : 95k

Penerbitan oleh Grasindo dan insyaAllah akan tersedia di Gramedia di seluruh Indonesia!

#Cek dan follow ig penulisnya @aidahharisah atau penerbit @fiksigrasindo

Yuk nabung buat beli novelnya! :)

*** 

Kedatangan Reyhan secara tiba-tiba dan mendadak membuat mereka berempat terbelalak kaget dan langsung melepaskan Fara, hingga membuat Fara terjatuh. Lengan kanan atasnya tergores paku berkarat yang ada disampingnya dan merobek seragam Fara.

Mata Reyhan seakan tak percaya apa yang sedang dilihatnya sekarang. Kondisi Fara begitu buruk. Rambutnya sangat berantakan, wajahnya dipenuhi dengan cairan hitam pekat, bajunya robek, dan lengannya berdarah. Reyhan juga bisa melihat dengan jelas air mata keluar dari mata Fara.

Reyhan melihat Fara memunguti tas dan kacamatanya lalu pergi meninggalkan mereka dengan motornya. Reyhan ingin membantu dan mengantarnya pulang tapi sebelum ia berlari mengejar Fara, dia sudah dihadang oleh Amel.

"Reyhan, kita bisa jelasin...," ucap Amel, takut.

"Jelasin Apa? Hah!" teriak Reyhan, marah sampai membuat mereka berempat melangkah mundur saking takutnya.

"Jelasin kalau kalian udah ngelakuin penganiayaan pada teman sekelas kalian sendiri? Jelasin kalau kalian udah ngerencanain akan ngeroyok Fara? Hah! Gila kalian semua!" Suara Reyhan terdengar benar-benar murka.

Neza hanya menunduk malu. Dia tidak berani menatap wajah Reyhan.

"Dan lo! Lo itu munafik! Gue makin jijik sama lo!" ucap Reyhan sambil mengacungkan jarinya ke arah Neza.

"Rey, oke oke, sekarang lo mau kita gimana? Lo nggak bakal ngelaporin kita ke polisi, kan?" pinta Amel mencoba bernegosiasi dengan Reyhan. Mendengar itu malah membuat amarah Reyhan semakin membara.

"What? Kalian malah takut gue laporin?Kalian itu manusia apa iblis? Hah!"

"Terus gimana, Rey?" tanya Sherly.

"Diem lo! Dasar keledai!" hina Reyhan pada Sherly tanpa keraguan sampai membuat Sherly menangis. Kalimat Reyhan barusan membuat mereka berempat mati kutu dan tidak berani bersuara.

***

Dengan keadaan buruk dan jalan sempoyongan, Fara berusaha mengayunkan tangannya berharap ada taksi yang mau berhenti untuknya. Sebuah taksi pun berhenti dan Fara lansung masuk ke dalamnya. Dia masih dalam keadaan buruk. Dengan air mata masih mengalir, dia berusaha membersihkan wajah dan merapikan rambutnya. Sopir taksi sadar akan keadaan penumpangnya, ia terlihat khawatir dengan keadaan Fara. Perlahan sopir itu mulai menanyai Fara.

"Dik, ada yang bisa bapak bantu?"

"Tolong antarkan saya ke rumah sakit, ya, Pak!"

Pak Sopir menjalankan mobilnya perlahan lalu melanjutkan pertanyaannya untuk Fara, "kamu nggak apa apa, dik? Mau Bapak antar ke rumah sakit mana?"

"Saya nggak apa apa, kok, Pak. Bapak jangan khawatir. Antarkan saja saya ke rumah sakit yang Bapak tahu."

"Baik Dik," jawab PakSopir. 


*** 


My Nerd Girl (DIJADIKAN SERIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang