Part 55

1.5K 191 40
                                    

"Sudah tidur ?" Tanya Taeyeon dari pintu kamar

"Iya, sepertinya beauty kid kita kelelahan" Ucap Tiffany seraya membelai Yeri

"Fany-ah" Panggil Taeyeon

"Iya Tae ?" Ucap Tiffany seraya bangun dari posisinya

"Hmm aku rasa sebaiknya kita mulai bicara sekarang, aku sangat tidak nyaman dengan keadaan ini" Ucap Taeyeon seraya mengusap tengkuknya

"Oh, baiklah" Ucap Tiffany ragu

Suasana mendadak menjadi canggung antar keduanya, Taeyeon duduk disudut sofa sedangkan Tiffany berada ditengah sofa.

"Silahkan bicara duluan Tiffany Hwang.. Umm maksudku Tiffany Kim" Ucap Taeyeon membetulkan posisi duduknya dan menatap Tiffany dengan dalam 

"Tae, bisakah kita bicara baik-baik saja, maksudku... Aku merasa kurang nyaman dengan suasana seperti ini" Ucap Tiffany mencoba mendekat Taeyeon 

"Hmm baiklah" Ucap Taeyeon seraya tersenyum dan mendekat kearah Tiffany

"Tae.. Aku ingin minta maaf, mungkin nanti kau akan sangat marah padaku" Ucap Tiffany seraya menundukkan kepalanya

"Aku sudah tahu maksud pembicaraanmu Fany-ah" Ucap Taeyeon seraya menatap Tiffany

"Ma-maksudmu Tae ?" Tanya Tiffany kaget

"Aku sudah tahu, kau pasti ingin bicara tentang penyakitmu bukan ?" Ucap Taeyeon

"Tae, maafkan aku" Ucap Tiffany diiringi tetesan air matanya

"Fany-ah, boleh aku bicara terlebih dahulu ?" Tanya Taeyeon disambut anggukan dari Tiffany

"Beberapa pertanyaan ini semakin membuat kepalaku sakit, aku ingin bertanya padamu.. Sebenarnya kau mencintaiku atau tidak ? Kau mencintai Yeri atau tidak Fany-ah ?" Tanya Taeyeon seraya memijat pelipisnya

"Aku mencintai kalian" Jawab Tiffany sambil terisak

"Lalu kenapa kau tidak berusaha untuk tetap bersama kami ?" Tanya Taeyeon membuat Tiffany kaget dan menatap suaminya

"Maksudmu Tae ?" Tanya Tiffany

"Aku menemukan ini, obat yang dulu diberikan oleh dokter Jennie padamu saat terakhir kita memeriksakan kondisimu" Ucap Taeyeon seraya mengeluarkan sekotak kecil obat dari dalam saku celananya dan meletakkannya dimeja

"Dari mana kau dapatkan barang itu Tae ?" Tanya Tiffany

"Harusnya aku yang tanya terlebih dahulu padamu Fany-ah, kenapa kau membawanya jika kau tidak meminumnya ? Kau tahu ini adalah hal terbodoh yang kau lakukan padaku, berbohong padaku dan kemudian kau membawa kebohonganmu tepat didepanku" Ucap Taeyeon dingin

"Tae, bukan maksudku berbohong padamu. Aku hanya ingin cara lain, aku tidak mau meminum obat-obat itu" Ucap Tiffany seraya terisak-isak

"Apa ? Kau ingat yang dikatakan dokter Lee setelah persalinanmu ? Jika kau ingin sembuhmaka kau harus mau meminum obatnya, kecuali kau memang sudah tidak menginginkan kehadiran buah hati lagi dikeluarga kita" Ucap Taeyeon dengan nada sedikit tinggi

"Tae, kau mungkin tidak pernah tahu apa yang ku rasakan setelah meminum obat itu. Yang kau tahu hanyalah kau ingin aku sembuh, tapi apakah kau tahu betapa tersiksanya aku jika aku meminum obat itu" Ucap Tiffany seraya menahan tangisnya

"Fany-ah, obat itu adalah penyembuh. Cara termudah agar kau cepat sembuh Fany-ah" Ucap Taeyeon

"Aku tidak mau Tae, aku tersiksa jika meminumnya" Ucap Tiffany menolak

"Kau menolaknya ? Lalu untuk apa barang ini hah ?" Ucap Taeyeon seraya mengambil obat dari meja

"Tae, aku mohon" Ucap Tiffany memelas

"Jika kau menolaknya, sama saja kau memilih meninggalkan kami Fany-ah" Ucap Taeyeon dengan nada tertahan

"Aku tidak meninggalkan kalian, aku akan berusaha dengan caraku Tae. Aku mohon padamu, jangan dengan obat itu" Ucap Tiffany  memohon

"Hmm bagaimana caramu bertahan tanpa obat ? Katakan, katakan pada suamimu ini" Ucap Taeyeon dengan mata berkaca-kaca

"Aku akan mencoba bertahan dengan caraku Tae" Ucap Tiffany seraya menggenggam tangan Taeyeon

"Kau tahu ? Aku sangat mempercayaimu Fany-ah, dan asal kau tahu aku sangat berharap kau bisa bersama kami selamanya. Aku tidak mau kau pergi, tapi kenapa justru saat aku mempercayaimu seperti ini kau malah mengecewakanku ?" Ucap Taeyeon diiringi tumpahan air matanya yang telah tertahan

"Tae, aku mohon maafkan aku. Aku akan mencari cara lain untuk tetap bertahan, tapi bukan dengan obat itu" Ucap Tiffany

"Mencari cara lain ? Jadi kau belum tahu bagaimana caranya untuk tetap bertahan Fany-ah ? Sampai kapan ? Berapa lama ka akan mencari caranya ? Sampai kau mati ?" Tanya Taeyeon geram

"Tae, jaga ucapanmu !" Ucap Tiffany

"Kau sudah berjanji akan bersama kami sampai kapanpun, apa itu hanya janji manis Tiffany Kim ?" Tanya Taeyeon seraya menggenggam erat obat ditangannya

"Aku tidak akan meninggalkan kalian, itu janjiku. Aku hanya minta satu hal Tae, jangan paksa aku meminumnya. Aku... Aku..." Ucap Tiffany

"Aku apa hah ?!" Bentak Taeyeon

"Aku mungkin akan sembuh, tapi mungkin aku akan lupa pada kalian" Ucap Tiffany dalam isakannya

"Hmm pandai sekali beralasan, katakan saja kau tidak mau sembuh Tiffany Kim" Ucap Taeyeon

"Tae, apa kau tidak percaya denganku ? Obat itu membuat ingataku lemah, aku tidak mau meminumnya lagi Tae" Ucap Tiffany memohon

"Bagaimana aku bisa percaya denganmu setelah kau mengecewakanku, bukan yang pertama memang.. Tapi ini lebih menyakitkan dibandingkan 7 tahun lalu" Ucap Taeyeon

"Apa maksudmu Tae ? Ini masalah kita, dikeluarga kita.. Tidak ada alasan untuk mengorek masa lalu. Bukankah kau sudah katakan jika kau menerimaku apa adanya dengan segala masa lalu dan kekuranganku Tae ?" Tanya Tiffany dengan isakannya yang semain keras

"Ya dulu aku memang begitu, tapi bagaimana jika kau ada diposisiku ? Menunggu orang yang kau percayai bertahun-tahun, dan kemudian mengetahui jika dia tidur dengan orang lain bersenang senang dengan orang lain tapi kemudian saat ia kembali kau masih menerimanya dan percaya padanya ?"   Ucap Taeyeon seraya meremas kotak obat ditangannya

"Jaga ucapanmu Tae" Ucap Tiffany menahan amarahnya

"Kenapa ? Kau marah ? Bukankah itu memang yang kau lakukan Fany-ah ? Asal kau tahu, disini ada namja bodoh yang masih menunggumu dan sekarang dia ada didepanmu sebagai suamimu, menerima dengan lapang dada jika istrinya pernah tidur dengan orang lain. Dan sekarang namja itu kembali dikecewakan oleh istrinya, coba kau rasakan apa yang aku rasakan Fany-ah" Ucap Taeyeon

"Boleh aku bicara ? Aku memang pernah tidur dengan orang lain selain dirimu, tapi kau tahu.. Aku tidak pernah berbuat aneh-aneh dengan dia" Ucap Tiffany

"Cihh tidur berdua tapi tidak melakukan apa-apa ? Aku bukan orang bodoh Tiffany Kim, aku bisa berpikir. Ataukah mungkin Yeri putri kita itu bukanlah anakku ?" Ucap Taeyeon

*Plakkk

Sebuah tamparan keras mendarat dipipi kiri Taeyeon yang membuat pemiliknya sekejap memejamkan mata

"Jaga ucapanmu Tae !" Ucap Tiffany

Taeyeon hanya terdiam, TaeNy saling menatap dengan dalam. Tiffany tak henti-hentinya terisak menahan tangisannya

"Tae, maaf aku tidak bermaksud-" Ucap Tiffany seraya mencoba menyentuh wajah Tayeon namun ditepis oleh Taeyeon

"Teruslah kecewakan aku, tapi jangan pernah kecewakan putrimu Yeri" Ucap Taeyeon dinginseraya berdiri dan membuang obat milik Tiffany kesembarang arah yang membuat obatnya berceceran dilantai

"Taeyeon!" Teriak Tiffany yang membuat Taeyeon berhenti dan membalikkan badannya

"Kau tidak perlu lagi meminum obatnya, lakukan saja apa yang kau mau. Ingatlah semua itu bukan untukku tapi untuk putrimu Yeri" Ucap Taeyeon dingin seraya berlalu meninggalkan Tiffany

Never Change [Complete]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora