Part 23

1.7K 164 5
                                    

"Tae aku ingin mengatakan sesuatu" Ucap Tiffany yang muncul dari balik pintu ruang kerja Taeyeon

"Fany-ah, kenapa tidak bilang kalau ingin kemari" Ucap Taeyeon segera berdiri dan menghampiri Tiffany

"Why ? Kau tidak suka aku kesini Tae ?" tanya Tiffany cemberut

"Oh bukan begitu sayang, setidaknya aku bisa bersiap-siap dulu, lihat ruang kerjaku berantakan bukan ? Banyak sekali map berkas dimejaku, bukankah kau tidak menyukai jika aku terlihat begitu sibuk ?" Ucap Taeyeon pada Tiffany

"Hmm ya" Ucap Tiffany malas dan segera duduk dikursi kerja Taeyeon

"Umm omong-omong ada apa sayang ? Ku lihat kau tampak begitu senang hari ini" Ucap Taeyeon seraya mendekati Tiffany

Tiffany tak bergeming, ia masih marah kepada Taeyeon. ia hanya memandangi langit-langit ruangan kerja Taeyeon. Taeyeon hanya tersenyum melihat tingkah Tiffany, ia hanya duduk dimejanya dan memandangi Tiffany tak bersuara

"Tae, apa kau sudah benar-benar siap menjadi suamiku ?" Tanya Tiffany melemparkan tatapan tajamnya

"Tentu aku siap. Dan aku juga sudah menyiapkan pesta pernikahan kita sayang" Ucap Taeyeon mencoba meyakinkan Tiffany

"Kalau begitu sekarang ucapkan kata-katamu tadi pada anakmu, dia juga ingin mendengar janji ayahnya secara langsung" Ucap Tiffany seraya mengusap perutnya

"Maksudnya Fany-ah ? Anakku ?" Tanya Taeyeon bingung dengan maksud Tiffany

Tiffany mengambil sebuah barang dari dalam tas kecilnya, dan segera memberikannya ke Taeyeon

"Apakah ini berarti... Kau positif hamil Fany-ah ? Tanya Taeyeon sembari mencermati test pack yang terbungkus plastik steril ditangannya yang Tiffany berikat padanya. Tiffany hanya mengangguk dan tersenyum melihat ekspresi Taeyeon

"Tae, kau sedih atau senang atau bingung atau apa ? Kau sangat lucu" Ucap Tiffany seraya mengelus tangan Taeyeon

"Aa.. Akku.. Aku bahagia sayang, tapi aku juga kaget. Kenapa secepat ini" Ucap Taeyeon terbata-bata

"Kau tidak menginginkannya ?" Tanya Tiffany menyelidik

"Bukan begitu sayang, tentu aku menginginkannya. Tapi..." Ucap Taeyeon ragu

"Tapi apa ?" Tanya Tiffany penasaran

"Lusa aku akan menikahimu. Hubungi Appa dan Oppa-mu sekarang agar mereka bisa segera ke Korea. Aku akan segera menyebar undangan pada seluruh rekan kerja dan teman-teman" Ucap Taeyeon seraya mengotak-atik ponselnya

"Tae, apa harus secepat itu ?" tanya Tiffany heran dan langsung mendekati Taeyeon

"Ya, karena aku tidak bisa membiarkan anakku menungguku lebih lama lagi untuk jadi ayahnya" Ucap Taeyeon seraya mengerlingkan matanya

"Lalu persiapan lainnya ?" Tanya Tiffany

"Sudah siap semua sayang, hanya kurang keluargamu yang belum ke Korea" Ucap Taeyeon

"Tapi, tapi kapan kau merencanakan semuanya Tae ?" Tanya Tiffany

"Hanya pesta pernikahan keluarga, tidak perlu bermewah-mewah bukan ?" Ucap Taeyeon

"Lalu aku hanya tinggal diam dan tak tau apa-apa ?" Tanya Tiffany

"Kau sudah ikut serta membantuku dalam banyak hal sayang, kemarilah.. Akan ku tunjukkan konsep pesta kita nanti" Ucap Taeyeon seraya menarik pelan tubuh Tiffany untuk mendekati dirinya

"Apa ?" tanya Tiffany merasakan hembusan nafas Taeyeon

"Kau membantuku untuk tetap berada dalam lingkaran cinta kita Fany-ah, kau menguatkanku dan karena dirimu pula aku bisa berusaha sampai sejauh ini. Mungkin bagimu aku egois karena menentukan semuanya tanpa persetujuanmu terlebih dahulu tapi aku melakukannya atas dasar saranmu. Mungkin bagimu obrolan kita tentang pernikahan hanya sebuah obrolan yang tidak terlalu penting namun  bagiku itu adalah salah satu caraku belajar apa yang kau inginkan Fany-ah" Ucap Taeyeon diiringi kecupan mesra dibibir Tiffany

  "Tae" Ucap Tiffany seraya melepaskan kecupan bibir Taeyeon

"Umm ? Kenapa sayang ?" Tanya Taeyeon tersenyum pada Tiffany

"Terima kasih" Ucap Tiffany seraya memeluk erat Taeyeon

"Sama-sama Fany-ah. Umm ada satu hal lagi yang harus kita lakukan dan aku sangat butuh bantuanmu" Ucap Taeyeon

"Apa Tae ?" Tanya Tiffany antusias

"Memilih baju pengantin yang kau suka, aku sudah menyiapkan beberapa pilihan dan aku mau kau yang mengeksekusinya" Ucap Taeyeon seraya tersenyum

"Oh, OK. Tapi dengan syarat kau tidak akan menyanggahku atau mempermasalahkan pilihanku" Ucap Tiffany

"Ok my qween. Apapun pilihanmu akan menjadi pilihanku" Ucap Taeyeon seraya mengecup kening Tiffany

=====Other Place====

Yuri berkunjung di kantor  Soo untuk bercerita tentang masalahnya dengan Jessica, tentang pertemuan kemarin dan meminta saran dari Soo.

"Soo, aku butuh bantuanmu" Ucap Yuri serius

"Ada apa Yul ?" Tanya Soo seraya memperhatikan Yuri

"Bagaimana cara melupakan seseorang yang pernah kau cintai dengan cepat ?" Tanya Yuri seraya menyandarkan tubuhnya disofa ruangan Sooyoung

"Aku tidak bisa membantumu karena aku tidak tahu jawbannya Black. Coba kau tanyakan apda Taeyeon" jawab Soo ringan

"Ishh kalau aku tanya Taeyeon jawabannya pasti sama saja" Ucap Yuri mendesis

"Lalu aku harus bagaimana ? Memangnya kau kenapa lagi ? Bukankah kau sudah melepaskan Jessica ?" tanya Soo beruntun

"Agghh aku belum bisa melupakannya apalagi melepaskannya Soo" Ucap Yuri seraya mengacak-acak rambutnya sendiri

"Hei Black, masih banyak yeoja yang mau denganmu diluar sana. Kenapa kau harus se-frustasi ini hah ? Bukankah ini adalah keputusanmu sendiri ?" Tanya Soo sembari mendekati Yuri

"Ya ya ya, mungkin aku hanya utuh waktu sekit lama untuk melupakannya" Ucap Yuri pasrah

"Sudahlah Yul, lebih baik sekarang kau bantu aku menyelesaikan tugas kta ini. agar kau tidak kepikiran dengan Jessica terus-terusan" Ucap Soos eraya memberikan beebrapa buah buku pada Yuri

"Oh yaa pernikahan TaeNy, aku hampir lupa Soo.  Bagaimana kesiapanannya ?" Tanya yuri seraya mulai membuka-buka buku yang diberikan Sooyoung

"Ku rasa hampir 95% Yul, tinggal yang terakhir tentang penataan pestanya. Taeyeon mempercayakan semua itu pada kita, jadi kita juga harus membalas rasa percaya Taeyeon bukan ?" Ucap Soo

"Yaps, aku juga berharap yang terbaik untuk mereka Soo" Ucap Yuri

"Emm kenapa Taeyeon tidak menggelar pesta yang mewah dan hanya pesta sederhana Soo ?" Tanya Yuri

"Entahlah, mungkin Taeyeon sedang berhemat dan menabung untuk istrinya. Aku melihat Tiffany berpotensi besar menjadi boros setelah menikah dengan Taeyeon" Ucap Soo seraya terkekeh

"Hyak kau memperhatikan calon istri sahabtmu sendiri Soo. Keterlaluan" Ucap Yuri seraya menjitak kepala Soo

"Hyak Blacky, aku bicara karena aku mengenal Tiffany sekarang. Dia bekerjasama denganku dibidang industri musik" Ucap Soo membela diri

"Oh. Salahmu tak bercerita tentang itu padaku. Memangnya kerjasama apa Soo ?" Tanya Yuri penasaran

"Tiffany sekarang bekerja di agensiku sebagai produser pembantu, dia juga bekerja sebagai pencipta lagu untuk artis-artisku" Ucap Soo menjalaskan

"Oh baiklah. Aku juga ingin bekerjasama denganmu Soo" Ucap Yuri

"Kau ? Kau bisa apa ?" Tanya Soo heran

"Setidaknya aku bisa menyanyi Soo meskipun tidak begitu bagus. Tolong biarkan aku menjadi salah satu artismu Soo" Ucap Yurim memohon

"Tidak mau, kau bahkan tidak tau tangga nada" Ucap Soo seraya memukul kepala Yuri dengan buku yang ia pegang

Never Change [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang