Bagian....... 57

Mulai dari awal
                                    

[ Akhamdian berdiri dan meninggal kan pondok itu. ]

Itsuki : masalah yang berat. Aku belum pernah ke tanah suci. Bagaimana Negara Arabiana di masa lalu.

[ ucap itsuki tiba-tiba muncul.]

Ax-ruam : kau ingin kesana?. Aku akan mengurungmu selamanya.

Itsuki : heeee... coba saja pria angkuh.

Ax-ruam : kau kabur dari para dayangmu dan pelayanmu.?

[ tebak Ax-ruam yang tepat sasaran.bukan kabur. Hanya ingin mengasingkan diri. Mereka cerewat sekali melarangku ini dan itu.

Ax-ruam : lalu pengobatannya?

Itsuki : di gantikan tabib far-roc. Dia tabib luar yang unik. Karena itu aku bisa keluar.

[ itsuki pun duduk di karpet dan bersandar di bantalan empuk yang di tumpuk. Di samping Ax-ruam. ]

Ax-ruam : begitu kah?. Itsuki apa rencanamu sebenarnya?.

[ Ax-ruam menatap lekat Itsuki yang terlihat santai menangapi keseriusan sang Raja]

Itsuki : entah!. Hanya belum pasti, karena belum pasti, aku akan memastikannya terlebih dulu. Apa yang ku inginkan. Perjalananku disini masih sangat panjang.

Ax-ruam : ya sangat panjang?

[ Ax-ruam meremas tangan itsuki lembut dan mengusap wajah halus itu.]

Ax-ruam : kuharap kau mau menjadi Ratuku Itsuki.

Itsuki : .............

[ kamar itsuki dibarat istana.]

Bruk .

Itsuki : katakan yang kudengar itu bukan lamaran . jika benar... aku bisa gila... dan lagi. Kenapa bisa ada lamaran yang ambigu.

Harum : hamba mendengarnya.. kyaaaa...

Ovia : lalu anda lari begitu saja.

Itsuki : diam kalian... jika aku perempuan tentunya aku senang di lamar seperti itu , aku ini laki-laki. Apa yang bisa kurasakan selain rasa bingung.

Ovia : hem. Cinta tidak mengenal jenis bukan.

Itsuki : tapi cinta mengenal etika. Dan khodrat manusia sudah ditakdirkan berpasangan lawan jenis.

Tarum : tapi itsuki , bukan kah anda mencintai yang mulia.

Itsuki : aku .... Mencintainya. Tapi aku tidak bisa menjadi Ratu nya.

Ovia : kenapa? Bukankah kau adalah titisan dewi Isis dan Ratu negri ini.

[ itsuki hanya tersenyum menangapi ucapan itu.]

Itsuki : kenyataan yang indah.

Tarum : dari pada itu bagaimana dengan makan malam? , apa Itsuki mau makan malam seperti biasa.

Itsuki : ya, ajak yang lain. Aku ingin makan malam halaman depan. Ajak semuanya .

Harum : siap Itsuki.

Bargata : dan anda mau kemana?...

Itsuki : tidak bisa kah aku jalan-jalan sebentar.

Bargata : tidak, hamba tahu jalan-jalan anda selalu membawa masalah. Sebaiknya anda di kamar saja.

Itsuki : aaahk... apa aku terlihat seperti itu. apa aku selalu membuat masalah... ini mengerikan Bargata... aku ingin jalan-jalan... em... apa bertemu Ax-ruam juga kau larang?.

Bargata : itu... tentu tidak. Tapi hamba tahu anda tidak bisa di biarkan lengah.

Itsuki : oh ayolah. Bargata. Aku ini laki-laki... kau bukan tante-tante cerewetkan.

Bargata :hamba akan jadi tante-tante cerewet jika anda tidak membuat masalah. tapi anda tidak bisa pergi begitu saja tanpa pengawalan yang ketat.

Itsuki : em... pengawal?.

Bargata : ya, pengawal!

Itsuki : ini hanya jalan-jalan sore , sebelum makan malam.

Sabbak : sepertinya kau dalam kesulitan Itsuki.

Semuanya : pangeran Sabbak.

[ bersujud hormat]

Itsuki : ya, karena reputasiku yang selalu membuat masalah. Dan ada apa kau kemari Sabbak?.

Sabbak : hanya ingin melihat keadaanmu, ku dengar kau membuka klinik pengobatan di halaman samping istana.

Itsuki : ya, tapi sepenuhnya di kerjakan oleh beberapa tabib . Dengan arahanku . jadi sekarang tabib istana yang menjalankan klinik pengobatan khusus rakyat kalangan bawah. Aku hanya datang sesekali hanya untuk memeriksa. Ax-ruam sangat menyebalkan. Karenanya aku menganggur sekarang.

Sabbak : kau senggang rupanya, bagaimana kalau aku mengajakmu melihat-lihat Dejat.

Itsuki : ide bagus...

Bargata : maaf kan hamba pangeran . tapi...

Itsuki : oh ayolah.... Bargata... lagi pula Sabbak akan menemaniku...

Bargata : em.... Baik lah... hamba tidak bisa membantah jika pangeran yang mengajak anda.

Itsuki : bagus . ayo pergi....

[ Itsuki pun mendorong punggung Sabbak keluar dari kamarnya. Halaman utama pintu gerbang.]

Itsuki : mereka mulai cerewet... aku harus gunakan taktik lain untuk mengakalinya.

Sabbak : hem... kali ini kau mengenakan pakaian pria.

Itsuki : heh... ucapan apa itu!. aku memang laki-laki. Ini kebiasaan kalian yang tidak bisa membedakan pria dan wanita.

Sabbak : apa boleh buat, jika ada pria secantik wanita. Bahkan melebihi wanita itu sendiri.

Itsuki : kau memang anak ayahmu ya. ucapan kalian sama saja. Tapi terima kasih sudah membuatku bebas dari mereka.

Sabbak : kau mau kemana?.

Itsuki : ada sesuatu yang ingin ku pastikan sendiri. Dadah pangeran Sabbak...

[ itsuki pun berlari keluar gerbang meninggalkan Sabbak . para pengawal Sabbak bermunculan dari belakang Sabbak.]

ITSUKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang