Bagian....... 41

1.5K 192 12
                                    

Ax-ruam : apa yang akan kau lakukan setelah ini. Labirin takkan mengizinkan orang yang sama untuk di masuki.

Klum : takdir, jika labirin membimbingku kembali. Maka aku akan kembali.

Ax-ruam : semoga takdir itu ada.

Klum : selalu

[ teriakan dan suara pedang beradu di hamparan tanah kematian, perang yang sudah berlangsung 2 bulan dengan banyak korban dan begitu banyaknya strategi dalam mengalahkan satu sama lain. Tanah lapang kini menjadi lautan mayat manusia. Dan yang berdiri di puncak tumpukan mayat adalah yang mendapatkan kejayaan kutukan. Jiwa yang lemah akan terserang mental oleh kegilaan yang bak neraka. Gambaran lukisan yang sebenarnya. ]

Au-ruam : kakak.

[ Au-ruam masuk kedalam tenda. Dengan wajah penuh keringat dan darah. Perang yang berat sebelah. Meski begitu mereka harus bertahan. Musuh mereka bukan manusia itulah yang terjadi.]

Ax-ruam : para jin abadi... bagaimana caranya memusnahkan mereka. .

Ta-an : ............

Karum : yang mulia. Pasukan thrcal Telah musnah komandan hu-mtat. Terbunuh .

Ax-ruam : bagaimana dengan pasukan lain?.

Karum : mereka mundur.

Ax-ruam : akhmad... bagaimana pasukanmu.?

Akhmadian: seperti yang kau lihat....

Shaman : perang kali ini . hanya bawahan rendah Raja Arslan.

Ax-ruam : bawahan rendah...

[geram Ax-ruam. Menghentak meja. Di dalam tenda sedang mengadakan rapat. Yang cukup alot untuk memusnahkan satu jin 2000 korban prajurit. yang di pertaruhkan. ]

Shaman : hanya satu kelemahan para jin. Menyentuhnya saja mereka akan musnah dan kematian kekal.

Ta-an: yang mulia Shaman... hentikan itu.

Ax-ruam : Ta-an... katakan.

Ta-an : ini adalah kesalahan. Menyentuh nya sama saja menanggung dendam yang ada didalamnya. Manusia takkan mampu mereka akan menjadi gila. Yang mulia Shaman . anda menyarankan untuk itu. anda tahu konsekunsinya .

Shaman : iya. Karena itu aku yang akan pilih manusia yang mampu menanggung dendam itu. tak ada cara lain. Kumpulkan semua jendral dan komandan .

Ta-an : lalu bagaimana mendapatkan bunga itu.

Shaman : kau. Mampu menembus tanah itu. dan mengambil sejumlah bunga yang ku inginkan. Ganjil.

Ax-ruam : bunga?.

Ta-an : anda salah. Hamba hanya mampu menembusnya. Tapi menyentuhnya saya akan musnah. Karena bunga itu memusnahkan keabadian. Saya adalah suku hur. Suku yang abadi. Inilah kenapa suku kami bisa musnah. Karena Raja Ar-ruam mengunakan setangkai bunga Yueaya. Meleburkannya dengan pedang yang anda tahu yang mulia.

[menatap Ax-ruam. Ax-ruam memengang pedangnya. Tidak percaya.]

Ta-an : ya. Pedang itu mengandung tangkai dan kelopak bunga Yueaya. Yang mampu. Memusnahkan mahluk abadi.

[ tanpa pikir panjang Ax-ruam keluar dari tenda dengan melangkah panjang tangannya menarik pedang nya yang melengkung. Bak adengan slow. Semua yang dilakukan terlihat pelan. Dan dengan cepat menatap peperangan yang ada didepan mata. Menaiki kuda hitam miliknya dengan satu tangan memengang pedang dan satu memengang tali kekang kuda. Cepat dan kuat menerjang ribuan prajurit dan jin yang bertarung. Beberapa prajurit menyadari raja mereka ikut bertempuran. ]

ITSUKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang