Bagian........39

2K 247 27
                                    

[Arslan menatap Itsuki yang dibawa pergi.]

Arslan : Rajamu hanya aku... sampai kapan pun... jika tidak kau akan mati untuk kesekian kalinya Putri Eden ... pikirkan pilihanmu dengan bijak atau orang yang kau pilih akan menerima semua kutukanmu.

{ [ sraaak ... sraaak drap... drap... drap krak...]

...........: aaahhhhk hah... hah... em...

Itsuki : hemmm???

[ sosok wanita cantik berlari menyusuri hutan dengan cepat, nafasnya memburu dan terburu-buru seolah di kejar sesuatu, dan memang dia sedang dikejar. Kakinya melangkah cepat hingga untaian gaunya berkibar indah, langit malam saat itu cerah dengan bulan bersinar penuh. Tanpa peduli arah wanita cantik itu terus menembus hutan lebat. Dia tak perlu melihat kebelakang karena dia tahu bahwa yang mengejarnya satu pasukan bathalion.

Dia terus berlari, melompati akar pohon, membiarkan rumput dan tumbuhan kecil mengores gaunnya. Dia berlari seolah tidak ada rasa lelah. Matanya fokus kedepan. Hingga sebuah lapangan luas membentang dihadapannya. Matanya membelalak saat melihat hamparan rumput ilalang. Dan langit penuh dengan bulan yang begitu besar bersinar putih pucat. Lalu dihiasi sebuah pulau yang melayang hingga pemandangannya begitu kontras.

............ : Albamanervana .....!!??

Itsuki :.... emmm? Em...ehh... lari... lariii

[ Itsuki mengigau dalam tidurnya, rasa gelisah dirasakannya dalam mimpinya]

[ wanita itu berlari ketengah lapangan... tanpa disadari dirinya dikepung para jin]

.......... : aaahhk...

Arslan : kau takkan bisa lari lagi ... putri Yueaya... kau tidap punya pilihan selain menjadi ratu ku..

Yueaya : sampai kapan pun aku takkan pernah memilihmu... Arslan ...

[ bulan bersinar... Albamanervana menampaakkan wujudnya... seseorang tidak beberapa orang turun melalu tangga cahaya...]

Yueaya : mereka menjemputku...

Itsuki : tidak... em... lari... jangan... lari ...

Arslan : kalau begitu, tidak ada pilihan... rengkarnasimu yang berikutnya aku takkan melepaskanmu...

[ dengan cepat Arslan mendekati Yueaya dan menusukkan pedangnya tepat ditengah jantung sang putri, dalam sekejap mata.]

Yueaya :aaahk... ahk...

Itsuki : tidaaaaakkkkk

Yueaya : kau , sampai kapan pun, emm... aah... takkan ... bisa... mencintai... em... hati dinginmu ... takkan pernah... mengenal cinta...

Arslan : aku tidak peduli...

[mencabut pedangnya... entah sejak kapan bulan menjadi merah... semerah darah. Yueaya tersungkur jatuh. Darahnya mengalir keluar dengan cepat menggenang]

Yueaya : em... tempat ini takkan bisa kau sentuh, takkan bisa kau injak. Tempat ini akan menghancurkan kaummu, budakmu, bangsamu, tempaat ini hanya bisa disentuh oleh yang menginginkan perlindungan, perlindungan dari Eden.

[ tiba-tiba para jin terbakar tanpa sebab teriakan pilu dan ketakutan terdengar, tiba-tiba saja seluruh tanah lapang berubah menjadi bunga merah. tersentuh bunga itu mereka menjadi musnah menjadi abu. Arslan terkejut dan menjauh kedalam hutan...]

Yueaya : aahhk... kau takkan pernah bisa menyentuh....

[ ucapan terakhir itu tak terdengar karena teriakan dan kematian pasukannya Arslan memandang marah, menyentuh sedikit saja bunga itu tangannya terasa terbakar. ]

ITSUKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang