Bagian ........40

1.4K 200 12
                                    

Harry : Kira... kau katakan semuanya... aku membaca buku harian Itsuki. Jadi kau tak perlu menahannya.

Kira : tidak... aku hanya diizin menceritakan nya tapi tidak sepenuhnya. Tempat ini memiliki rohnya sendiri untuk tetap rahasia. Sampai waktunya.

.

.

.

Itsuki : em?... eeh?!... aam...?!

[ itsuki terbangun dengan di kepala yang luar biasa sakit. Matanya menatap sekeliling dia tidur di hamparan bunga yang merah semerah darah.]

Itsuki : ini dimana? Kenapa aku bisa berada disini?" ah... kepala ku. Eng??

[ itsuki berdiri dan memandang sekeliling. Tiba-tiba saja ingatannya mengalir deras tanpa bisa ditahannya."

Itsuki : em!!? aa...!! aaaaaa... !!!?

[ teriaknya , ingatannya terus dan terus mengalir dan membuatnya mengerang menahan rasa sakit.]

Itsuki : akh!!?.. em...? Ax-... Ruam....

[ Itsuki mengerang saat ingatan pertama kali bertemu Ax-ruam, pertemuan pertamanya di kolam pemandian, pertemuan kedua di upacara sakral, saat kenangan di pasar, di taman , makan bersama. Berbincang berdua. Wajah , hanya wajah Ax-ruam yang terlihat. Lalu beganti dengan penculikan . ingatan Itsuki terus mengalir. Pernikahan, Berlayar. Pertarungan. Penyelamatan.]

Itsuki : Agusta... aaahm ?

[ geramnya menahan sakit pada kepalanya. Tanpa sadar Itsuki sedang menyeleksi para Raja pilihannya. Dalam gumaman yang menyakitkan]

Itsuki : Shaman..? eeekhhh?

[ erangnya]

Itsuki : Akhmadian. .... Aah?

Itsuki : Ars-la....n

[ Itsuki pingsan tak kuat menahan Sakit tapi kata terakhir yang diucapkannya, tiba-tiba saja angin bertiup lembut dan menari di antara bunga iris semerah darah. Berserta cahanya kecil bersinar bagai kunang-kunang terbang . cahaya itu berkumpul di satu titik dan membentuk sosok yang tak terlihat karena terangnya cahaya yang berkumpul .]

........ : wahai putri Eden , kau sudah memilih dan darah yang akan mengenang di bawah tumpukan mayat yang kau injak adalah balasan dari masa lalu dari pendosa . wahai putri Eden . terima lah dosa dan kutukan masa lalu. Di kerajaan Tartarus.

[ cahaya itu melebur kembali dan hilang. Tiba-tiba mata Itsuki terbuka dengan semua ingatannya.]

Itsuki : waktu adalah takdir. Takdirku adalah dia... Raja yang kupilih dari tumpukan darah dan mayat.

[ setelah berucap Itsuki bangun berdiri dan mengambil setangkai bunga iris merah darah. Dan berjalan keluar dari area terlarang. Sementara itu di istana. Raja Arslan sangat marah]

Arslan : bagaimana bisa dia berada di tanah terlarang itu. siapa yang membawanya..

Fesrava : yang mulia tenang kan diri anda.

Arslan : Fesrava?... kapan kau datang dari Underworld?...

Fesrava : secepat kabar yang beredar yang mulia, bahwa anda berhasil kembali mendapatkannya. Jadi dimana rengkarnasi sang putri Eden, apa dia secantik putri Yueaya?

Arslan : jangan menyebut namanya...

Fesrava : ...... baik, jadi kenapa yang mulia terlihat sangat marah?...

Arslan : hem.... Fesrava bagaimana keponakanmu yang baru lahir... apa dia sehat.

Fesrava : ........ ya... sangat sehat yang mulia, lagi pula dia adalah putra yang mulia .

ITSUKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang