Bagian .......42

1.2K 173 5
                                    

[ Ax-ruam menaiki tangga benteng. Dan menatap hamparan luas wilayah musuh. Disana hanya terdapat padang bunga dengan satu pohon yang hidup menyendiri. Kokoh . gerbang kerajaan Arslan. ]

Ax-ruam : sedikit lagi... Itsuki tunggu lah... aku akan merebutmu kembali.

[ sementara itu di aula singgasana.]

Arslan : bagaimana situasi di luar.

Bonar : situasi berbalik yang mulia. Dalam dua hari pasukan mengalami kepunahan.

Arslan : bagaimana itu bisa terjadi...

Gurstar : sepertinya mereka memiliki senjata yang dapat memusnahkan para jin. Hingga membuat Formasi perang menjadi kocar kacir.

Arslan : senjata yang bisa memusnahkan jin.... hem... gunakan sihir kalian. Umpankan budak anak manusia.

Arskan : yang mulia itu sangat.

Arslan : lakukan saja jendral Arskan. Ini perintah.

Arskan : mengorbakan budak anak manusia... itu sangat...

Arslan : manusia itu menjijikan dengan sifat dan sikap busuk mereka saat dewasa. Memusnahkan mereka sejak kecil bukan hal buruk. Mereka bisa berkembang biak seperti serangga setiap saat.

Gurstar : jendral ... ini perntah yang mulia.

Bonar :......

Arslan : buat formasi jebakan... berlapis. Kalian paham.

Gurstar : baik .

{bruaaak}

Safvar : YANG MULIA.... hah... ha...h...

Arslan : ada apa. kau mengganggu rapat.

Safvar : pangeran.... pangeran tidak ada dikamarnya... beliau tidak ada dikamarnya.

Arslan : APA!!!!?

{braaaaak}

[ sementara itu di kamp ]

Ax-ruam : ........

Shaman : kemenangan yang sepertinya tidak baik.

Ax-ruam : kita bisa menghabisi para jin tapi yang terkuat belum turun tangan. Para jendara mereka yang terkuat.

Shaman : itu benar.

Akhmadian : bagaimana dengan jebakan berlapis.

Shaman : apa itu bisa di gunakan.

Ax-ruam : aku akan menyusup keistana Arslan.

Au-ruam : tidak... itu berbahaya.

Ax-ruam : karena itu aku. Akan melakukannya.

Au-ruam : kakak.....

[ di lain tempat...]

Itsuki : Ark.... lorong ini sampai dimana. Rasanya sudah lebih 2 jam berjalan.

Ark : miauuu.

Itsuki : ng?. Cahaya?...

[ itsuki berlari cepat menuju cahaya dan saat sampai di cahaya yang menyilaukan angin berhembus kencang. Mereka, berada di antara batas negara. Mata Itsuki disuguhkan asap dan kekacauan yang ada dibawah lereng bukit. Perang berlangsung sengit.]

Itsuki : apa?......

Ark : miauuu.

Itsuki : perang?.... bagaimana bisa?... .

[ buuum.... gruuuuummmm...]

Itsuki : ng? Anginnya berubah... ah?

[ itsuki menatap kelangit. Dan melihat hal yang tidak bisa di ungkapkan oleh nalarnya. ]

ITSUKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang